Tanya:
ما هو كذلك ضابطُ الحكم على الشخص بإنه حَدَّادي؟
“Apa kaidah
untuk menghukumi seseorang bahwa ia adalah seorang haddadiy (pengikut kelompok
Haddadiyyah)?”
Jawab:
Diantara
kriteria kelompok Al-Haddadiyyah menurut Asy-Syaikh Rabi’ bin Hadi Al-Madkhaliy
hafizhahullah:
بغضهم لعلماء المنهج السلفي المعاصرين وتحقيرهم
وتجهيلهم وتضليلهم والافتراء عليهم
[Pertama]
membenci para ulama yang bermanhaj salaf di masa ini, mencela,
membodoh-bodohkan, menyesatkan dan membuat fitnah terhadap mereka
قولهم بتبديع كل
من وقع في بدعة،
[Kedua]
pendapat mereka yang memvonis mubtadi' siapa saja yang terjatuh dalam kebid’ahan
تبديع من لا يبدع
من وقع في بدعة وعداوته وحربه، ولا يكفي عندهم أن تقول: عند فلان أشعرية مثلاً أو
أشعري، بل لابد أن تقول: مبتدع وإلا فالحرب والهجران والتبديع.
[Ketiga]
memvonis mubtadi’ siapa saja yang tidak memvonis mubtadi’ orang-orang yang
terjatuh dalam kebid’ahan, memusuhinya dan memeranginya. Tidak cukup bagi mereka
menyatakan: “Pada diri fulan terdapat pemahaman asy’ariyah atau asy’ariy.” Namun
mereka mengharuskan perkataan: “mubtadi’, jika tidak, maka ia diperangi, dihajr
(diboikot) dan divonis mubtadi’
تحريم الترحم على أهل البدع بإطلاق لا فرق بين
رافضي وقدري وجهمي وبين عالم وقع في بدعة
[Keempat]
haram mendo’akan rahmat bagi ahlul bid’ah secara mutlak. Ia tidak membedakan
antara Rafidhiy, Qodariy, Jahmiy maupun ulama yang terjatuh ke dalam kebid’ahan
لعن المعين حتى إن بعضهم يلعن أبا حنيفة، وبعضهم يكفره
[Kelima]
Tidak segan-segan melaknat person tertentu, bahkan sebagian mereka melaknat Abu
Hanifah, dan sebagian yang lain mengkafirkannya
رفضوا أصول أهل السنة في مراعاة المصالح والمفاسد
[Keenam]
menolak pokok keyakinan ahlus-sunnah dalam menimbang maslahat dan mafsadah
الدعوة إلى التقليد كما هو حال الروافض وغلاة الصوفية
[Ketujuh]
menyerukan taqlid (mengikuti suatu pendapat tanpa dalil) sebagaimana keadaan Rafidhah dan
kaum Sufi yang ekstrim
رفضوا أصول أهل السنة في الجرح والتعديل
[Kedelapan]
menolak ushul ahlus-sunnah dalam permasalahan Jarh wat Ta’dil
غلوهم في الحداد وادعاء تفوقه في العلم
[Kesembilan]
Bersikap ghuluw terhadap Al-Haddad dan memposisikannya sebagai ulama…
Sumber: http://www.sahab.net/forums/index.php?showtopic=105198
dengan sedikit peringkasan
Asy-Syaikh
Pof. Dr. Muhammad bin Umar Bazmuul hafizhahullah berkata:
الحدادية نسبة إلى رجل يُدعَى محمود الحداد،
منهجهم الغلو في باب الأسماء والأحكام والانحراف فيه عن منهج السلف الصالح، فهم:
-يحكمون على من وقع في البدعة والخطأ بمجرد وقوعه
فيه، ولا ينظرون في إقامة الحجة بثبوت الشروط وانتفاء الموانع.
-لا يفرقون بين الخطأ إذا صدر من العالم، وبين
أصحاب البدع والأهواء، فيسوون بينهما.
-لا احترام عندهم للعلماء، ويهجمون في وصف مخالفيهم
بأوصاف قد لا تطابق الواقع، يحصل فيها من الظلم الشيء الكثير، فأهون شيء عندهم وصف
مخالفيهم بإنهم مرجئة، وينصبون عداءهم لمشايخ السلفية، ويترصدون بهم، ويعادونهم.
فمن وجدت فيه هذه الأوصاف أو بعضها فهو حدادي،
والله أعلم.
“Al-Haddadiyyah
adalah penyandaran kepada seorang bernama Mahmud Al-Haddad, ia memiliki manhaj
yang ghuluw (eksrim) dalam permasalahan Asma’ was Shifat, dalam
penghukuman, serta telah menyimpang dari manhaj As-Salaf Ash-Shalih. (Diantara
karakteristik) mereka:
[Pertama]
mereka memvonis mubtadi’ setiap orang yang terjatuh dalam bid’ah dan kesalahan
tanpa ada penegakkan hujjah dengan terpenuhinya syarat-syarat dan ketiadaan
penghalang-penghalangnya. Saat seorang terjatuh dalam suatu bid’ah atau
kesalahan, mereka langsung menghukuminya
[Kedua]
mereka tidak membedakan antara kesalahan yang berasal dari seorang ulama dan
kesalahan yang muncul dari ahlul-bid’ah, mereka menyamakan antara kedua hal
tersebut
[Ketiga]
mereka tidak memuliakan para ulama. Mereka melakukan permusuhan dengan menggelari
orang-orang yang menyelisihinya dengan gelar-gelar yang tidak sesuai dengan
kenyataan, hingga terjadilah tindak kezhaliman yang sangat banyak.
[Keempat]
mereka paling enteng menganggap Murji’ah orang-orang yang menyelisihi mereka.
Mereka melakukan permusuhan terhadap para masyayikh salafiyyah (ulama
ahlus-sunnah), suka memancing keributan, serta berupaya menebar kebencian
kepada ulama
Barangsiapa
yang seluruh atau sebagian dari sifat-sifat ini terdapat pada diri seseorang,
maka ia adalah Haddadiy, Wallahua’lam”
Sumber: As’ilah
wa Ajwibah min Risalah Kawasyif As’ilatin fit Takfiir
No comments:
Post a Comment