Profil

Profil Pemilik Blog ini:

Nama

Khasnan Khanif (Hanif Abul-Harits)

Pendidikan

- SDN 1 Karangjati
- SMPN 1 Kemranjen
- SMAN 1 Purwokerto
- S1 Jurusan Syariah di Universitas Islam Madinah, KSA

Pekerjaan

- Staf Guru/Pengajar di MA Al Madinah, Nogosari, Boyolali
- Staf Pengajar di MABAIS Jajar Islam Center (JIC), Surakarta 
- Staf Pengajar di Pondok Pesantren Tahfizh Al Madinah, Ngemplak, Boyolali
-  Staf Pengajar di Pondok Pesantren Ma'alimussunnah, Boyolali

Kesibukan

- Berbahagia dengan satu istri dan dua putri cantik
- Admin dan pengasuh beberapa grup dakwah di Whatsapp
- Mengisi kajian dan menulis artikel Islam

Akhirnya, semoga apa yang kita usahakan diberkahi oleh Allah subhanahu wata'ala.

24 comments:

  1. Assalaamu'alaikum.. Ustadz, Bagaimanakah isi yg ad di situs isnad.net?

    ReplyDelete
  2. Wa'alaikumussalam warahmatullah..

    situs isnad.net berkaitan erat dengan fitnah yang menimpa para ulama di Yaman. Secara global fitnah ini sebagaimana yang digambarkan Syaikh Muhammad bin 'Abdul Wahhab Al-Washabi hafidzahullah (termasuk ulama yang paling senior di Yaman)berikut:

    "Pertanyaan: Apakah Anda bersedia menyampaikan biografi ringkas tentang kehidupan asy-Syaikh Muqbil rahimahullah?

    Jawab: Semoga Allah memberikan rahmat-Nya kepada syaikh kita, Muqbil bin Hadi al-Wadi’i. Semoga Allah juga memberikan ampunan kepada kita, beliau, dan seluruh kaum muslimin.

    Beliau benar-benar seorang ulama dan seorang dai yang mengajak kembali kepada Allah. Kami telah mengenalinya semenjak di Madinah ketika masih dalam masa-masa menuntut ilmu. Yaitu ketika beliau masih menjadi pelajar dan saya juga sebagai pelajar (mahasiswa). Kami tinggal di satu komplek yang sama dan melaksanakan shalat di masjid sama. Hingga pada suatu saat saya sangat butuh untuk menggali septiktank di rumahku, yaitu di daerah Al-Hausy di Madinah. Lalu beliau -semoga Allah memberikan balasan kebaikan kepadanya dan merahmatinya- datang untuk membantuku. Septiktank itu bersih dan tidak najis. Septiktank yang masih bersih dan baru. Di rumah itu tidak ada yang menggalinya selain saya dan beliau. Kami terus menggali dan menaikkan tanah. Beliau seorang saudara di jalan Allah, rahimahullah wa jazahullah khairan.

    Beliau seorang teman setia dan penyayang terhadap para muridnya. Beliau sangat mengasihi mereka. Dan beliau sangat menyayang orang-orang asing karena mereka datang dari negeri yang jauh dan bisa jadi di negaranya sendiri hidup dalam kemewahan. Mereka mendatangi kehidupan yang serba sederhana di Dammaj. Oleh karena itu beliau memberikan wasiat tentang orang-orang asing (berasal dari luar Yaman -ed-) dalam wasiatnya.

    Hanyalah Allah sebagai tempat memohon pertolongan, mereka sepeninggal beliau mendapatkan perlakuan buruk dari al-Hajuri. Berapa banyak Hajuri membuat orang-orang asing menangis! Sudah berapa banyak orang-orang asing yang dibuatnya menangis! Berapa banyak orang asing yang telah ia usir dengan alasan mereka sebagai orang-orang berpenyakit, tidak menghizbikan asy-Syaikh ‘Abdurrahman al-‘Adani! Allahul musta’an.

    Apakah demikian ini wasiat dari al-Walid! Yaitu asy-Syaikh Muqbil yang menjadi ayah kita, semoga Allah merahmatinya. Apakah dengan cara seperti ini wasiat beliau kita sikapi! Yaitu kita melemparkannya di belakang punggung kita karena semata dengan alasan tidak menghizbikan’Abdurrahman! Apakah wajib menghizbikannya?! Dan wajibkah bertaklid kepadamu?!

    Kamu telah memaksa orang lain untuk taklid, sesuatu yang asy-Syaikh Muqbil memperingatkan dari sikap ini! Beliau mengatakan: “Tidak ada yang bertaklid kepadaku kecuali orang yang rendahan.” Sementara kamu mewajibkan para muridmu untuk taklid kepadamu!

    Sudah berapa banyak orang-orang asing yang keluar dari Dammaj dalam keadaan menangis, benar-benar dalam keadaan menangis. Wa laa haula wa laa quwwata illa billah. Hingga saya pernah diberi tahu tentang sebagian dari mereka bahwa ia mendoakan keburukan bagi Hajuri ketika di ‘Arafah pada hari ‘Arafah, dan di ‘Arafah dia termasuk orang asing pula. Sebagian rekan-rekan kita memberitahukan bahwa mereka mendoakan keburukan bagi Hajuri dalam keadaan mereka menangis pada hari ‘Arafah.

    Lalu di manakah wasiat itu?! Di manakah sifat kasih sayang itu?! Di manakah sifat belas kasihan itu?! Ketahuilah olehmu; hendaklah kamu bersikap lemah lembut, jangan kamu menghizbikan Al-‘Adani (Asy-Syaikh Abdurrahman)! Jadilah seorang yang penyayang, jadilah seorang yang memiliki belas kasih. Bersikaplah dengan baik kepada mereka karena Allah, jangan karena kepentingan pribadimu..."

    ReplyDelete
  3. Yang jelas, kita memohon kepada Allah keselamatan. Kita berlindung kepada Allah dari hati yang keras membatu. Kita berlindung kepada Allah dari hati-hati yang keras membatu. Hati apabila telah mengeras maka ia akan menjadi seperti batu, na’udzu billah.

    Dan terkadang seseorang memiliki watak yang mirip dengan namanya! Janganlah engkau meremehkan nama, karena terkadang ada bagian pada dirimu karena nama!

    الرّاحِمُوْنَ يَرْحَمُهُمْ الرَّحْمنُ.

    “Orang-orang yang penyayang akan disayang oleh Ar-Rahman.”

    مَنْ لا يَرْحَمْ لا يُرْحَمْ.

    “Barang siapa yang tidak menyayangi maka ia tidak akan disayangi.”

    Permasalahan itu antara dirimu dengan al-akh asy-Syaikh ‘Abdurrahman. Janganlah memaksa kaum muslimin semuanya untuk masuk dalam permasalahan ini bersamamu! Permasalahan ini hanyalah permasalahan yang khusus antara dirimu dengannya.

    Jika memang harus membawa orang lain, maka di hadapan kalian ada para ulama. Sudah cukup, tidak perlu ada lagi pembicaraan tentang beliau. Orang awam tidak akan sampai mendengarnya jika engkau benar-benar cerdas, orang-orang awam tidak akan mendengarnya. Para penuntut ilmu pun tidak akan mendengarnya dan permasalahan itu tidak akan tersebar di kalangan wanita!

    (Tapi kamu malah mengatakan): “Kamu wahai ummu Fulan, tulislah malzamah? Sedangkan kamu wahai ummu Fulan postinglah (malzamahmu)!” Masalahnya sampai kepada para wanita. Allahul mus ta’an.

    Syaikh kami dan syaikhmu, yaitu asy-Syaikh Muqbil rahimahullah berapa banyak beliau merasakan kesusahan karena hizbiyyyun yang benar-benar hizbi. Juga dari kalangan Shufiyah dan Syi’ah serta Rafidhah! Meskipun demikian beliau tidak menggerakkan murid-muridnya. Beliau tidak menggerakkan para santri sebagaimana engkau menggerakan murid-muridmu untuk menyerang saudaramu yang masih sunny salafy (Asy-Syaikh Abdurrahman)! Asy-Syaikh Muqbil sungguh beliau tidak menggerakkan murid-muridnya untuk membantah orang-orang Rafidhah! Orang-orang Syi’ah, Shufiyah, tidak pula kalangan hizbi!

    Jika beliau berbicara maka beliau akan berbicara sesuai dengan yang Allah ilhamkan kepada beliau. Lalu beliau mengajar dan membiarkan para santi untuk menghafal, membaca, menulis, belajar, seakan-akan di sana tidak ada masalah sama sekali. Beliau tidak menyibukkan para muridnya sebagaimana Hajuri menyibukkan mereka dari pelajarannya dan menimbulkan fitnah pada agama mereka serta mengusir orang-orang Yaman dan orang-orang luar dalam keadaan mereka menangis! Semoga Allah memberikan balasan yang setimpal kepadanya.

    Sedangkan pada hari kiamat nanti akan ada perhitungan. Dan semoga Allah dengan karunia dan kemurahan-Nya menjaga kita dari bencana yang menimpa al-Hajuri dan semua orang yang menyimpang. Sampai di sini saja."

    وصلّى الله على نبيِّنا مُحمّد وآله وسلَّم.

    http://wahyain.com/forums/showthread.php?t=2979

    ReplyDelete
  4. Assalaamu'alaikum.. ustadz, Siapakah abul-jauzaa itu? knapa beliau selalu membela syaikh ali padahal sudah jlas skali permasalahannya yg ad di blog antm ini?

    ReplyDelete
  5. ikut menyimak ustadz. ana admin maktabah imu dan maktabah attamimi

    ReplyDelete
  6. Email antum tadz,..??

    ReplyDelete
  7. ijin share/ copas beberapa artikel blog nya utk ana share di blog pribadi ana.,

    jazakallah khairan

    ReplyDelete
  8. Silahkan akhi, semoga bermanfaat....
    jazakumullah khairan

    ReplyDelete
  9. A Ass Wr Wb. langsung ssja pertanyaan : "Bagaimana pandangan Islam. jika istri tlah mengulangi perbuatan Zina. Pertama thun 2010 istri pernah melakukan selingkuh/Zina selama 1 thun dan istri sempat ajukan gugatan cerai tanpa spengetahuan suami dan vonis cerai tp suami tdak terima cerai dan memaafkan hdup tetap 1 rmah sperti biasa. Pd bulan Maret 2015 smpai sekrang istri mengulangi lagi selingkuh dan berzina. Jadi bagaimana pandangan islam tindakan suami tdak menceraikan istri? Terima kasih.

    ReplyDelete
  10. afwan,apa alasan antum tidak membolehkan ahlu sunah ind mengambil ilmu dari Ustadz Luqman hafizhahulloh??

    ReplyDelete
  11. Karena saya mendengar muhadharah Ust Luqman, beliau menasehatkan salafiyyin untuk menceraikan suami atau istri yang tidak ngaji pada ustadz yang sama. Betapa banyak perceraian yang timbul akibat nasehat ghuluw tersebut. Betapa banyak tali kekerabatan yang retak karena nasehat ghuluw tersebut. Tidak hanya kasus perceraian, bahkan ada orang tua yang begitu tega mengusir anak kandungnya sendiri. Berapa rumah tangga yang porak poranda dengan adanya "nasehat" tersebut... Tentu mafsadah besar seperti ini tidak boleh dibiarkan. Menghindarkan mafsadah lebih didahulukan dari mengambil manfaat. Ilmu tidak hanya diambil dari Ust Luqman, masih banyak ustadz-ustadz bermanhaj salaf yang lain...

    Semoga Allah mengampuni dosa beliau, dan mengembalikan beliau kepada kebenaran...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Apakah benar seperti itu? Utk buktinya apa ya?

      Delete
  12. assalamu'alaikumwarahmatullohiwabarakatuhu,,,,
    terimakasih atas tulisan-tulisannya yang bermanfaat.

    ReplyDelete
  13. Wa'alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh, iya.. Semoga artikel-artikel di blog ini bisa dipahami dan bermanfaat bagi saya pribadi, pembaca dan kaum muslimin...

    ReplyDelete
  14. Assalamu'alaikum wr wb.
    Terimakasih atas penjelasannya, alhamdulillah jadi tercerahkan.
    Barakallah.
    Wassalamu'alaikum wr wb

    ReplyDelete
  15. Assalamualaikum, saya mahasiswa ilmu komunikasi UMM, saya ingin mengetahui ustadz lebih lanjut dengan mewawancarai uztads untuk keperluan tugas saya di kampus. untuk itu saya bisa menghubungi uztads melalui apa. terima kasih

    ReplyDelete
  16. Bismillah...
    contoh kasus: ketika saya sedang bersama anak tiri saya, lalu ada teman saya bertanya "itu siapa?". Saya menjawab: "itu anak saya"....
    apakah boleh kita menjawab dengan jawaban seperti itu?atau harus kita menjawab "itu anak tiri saya"..mohon diberi penjelasannya
    Jazakumullah khairan

    ReplyDelete
  17. Bisa minta nomer telpon Abu Hanif. Ana juga dari kemrajen

    ReplyDelete