Monday, June 18, 2012

Jika Istri Selingkuh Tanpa Sepengetahuan Suami Bertaubat

Tanya (1):

"Bismillah. Saya mau tanya ustadz. Saya dimintai tolong oleh seorang wanita untuk bertanya kepada salah seorang ustadz terkait permasalahan dirinya. Kasusnya kira-kira seperti ini :

Ada seorang wanita yang mempunyai kesalahan terhadap suaminya, padahal suaminya itu sangat menyayangi wanita tersebut. Semua keinginan wanita tersebut selalu dituruti oleh suaminya, sampai-sampai ketika wanita tersebut meminta agar dibelikan Black Berry, suaminya pun menurutinya.

Tapi dari situlah wanita tersebut berbuat kesalahan. Wanita tersebut selingkuh dengan seorang teman laki-laki kenalannya dari BBM (aplikasi chatting untuk sesama pengguna Black Berry), dan mereka pernah berbuat di luar batas (saya tidak tahu apa maksud di luar batas karena saya tidak bertanya kepada wanita tersebut).

Lalu wanita tersebut pun akhirnya bertaubat kepada Allah. Namun, wanita itu merasa bahwa Allah tidak menerima taubatnya jika wanita tersebut tidak meminta maaf kepada suaminya.

Sedangkan dirinya tidak mungkin mengatakan kepada suaminya bahwa dirinya telah selingkuh dengan laki-laki lain.

Pertanyaan wanita tersebut:

Apakah Allah menerima taubat wanita tersebut tanpa dia meminta maaf kepada sang suami?

Wanita tersebut mengatakan bahwa sejak saat itu, ia jadi rajin dan mendekat kepada Allah. Wanita tersebut juga mengatakan bahwa dia membutuhkan ketenangan dalam ibadah dan dia benar-benar bertaubat.

Saya mohon bantuannya ustadz. Terima kasih atas jawabannya. Jazakumullohu khoiron."

Jawab:

Ustadz Sofyan Chalid hafidzahullah menjawab :

Allah subhanahu wa ta’ala menerima taubat seseorang jika memenuhi syarat-syarat taubat, yaitu:

1. Ikhlas karena Allah ta’ala.

2. Menyesali dosa tersebut.

3. Segera meninggalkannya.

4. Bertekad tidak akan mengulanginya.

5. Bersegera sebelum datang kematian atau terbit matahari dari barat.

Faidah: Syarat tambahan:

6. Jika dosa berhubungan dengan kezaliman kepada hamba Allah ta’ala maka harus meminta pemaafan atau penghalalan atau pengembalian harta yang dicuri dan semisalnya.

7. Pengajak kepada kesesatan harus mengumumkan taubatnya.

Jadi tidak dipersyaratkan si wanita tersebut memberitahu suaminya, cukup baginya taubat kepada Allah ta’ala dengan memenuhi 5 syarat taubat di atas. Tidak perlu memberitahukan hal itu kepada suaminya dan tidak perlu pula meminta maaf jika suaminya tidak mengetahui perbuatannya. Kecuali jika suaminya mengetahui perbuatannya maka hendaklah dia memohon maaf kepada suaminya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.

Jika suaminya tidak mengetahui perbuatan dosanya maka hendaklah dia bertaubat kepada Allah ta’ala dan menyembunyikan perbuatan-perbuatan maksiatnya di masa lalu, sebab Allah ta’ala telah melarang seseorang untuk menampakkan kemaksiatan yang dia lakukan, sebagaimana sabda Nabishallallahu’alaihi wa sallam,

كُلُّ أَمَّتِي مُعَافًى إِلاَّ الْمُجَاهِرِينَ وَإِنَّ مِنَ الْمَجَانَةِ أَنْ يَعْمَلَ الرَّجُلُ بِاللَّيْلِ عَمَلاً ثُمَّ يُصْبِحَ وَقَدْ سَتَرَهُ اللَّهُ فَيَقُولَ يَا فُلاَنُ عَمِلْتُ الْبَارِحَةَ كَذَا وَكَذَا وَقَدْ بَاتَ يَسْتُرُهُ رَبُّهُ وَيُصْبِحُ يَكْشِفُ سِتْرَ اللهِ عَنْه

“Setiap umatku akan dimaafkan kecuali orang-orang yang terang-terangan berbuat dosa. Dan sungguh termasuk kegilaan, seseorang yang berbuat dosa di waktu malam, kemudian dia masuk waktu pagi dalam keadaan Allah ta’ala telah menutupi aibnya, lalu dia sendiri mengatakan, “Wahai Fulan, tadi malam saya berbuat dosa ini dan itu” padahal Allah ta’ala telah menutupi aibnya namun ketika masuk waktu pagi dia sendiri yang menyingkap tabir Allah ta’ala darinya.” [Muttafaqun'alaihi dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu]

Dan tidak jarang jika si istri atau sebaliknya suami menceritakan hubungan haram dengan lawan jenis mereka baik sebelum maupun sesudah menikah, malah menjadi sebab pertengkaran hingga membawa kepada perceraian.

Oleh karena itu, hendaklah mengambil pelajaran dari musibah ini untuk tidak bermudah-mudahan dalam berhubungan dengan lawan jenis di dunia maya. Maka nasihat kami kepada wanita tersebut untuk bertakwa kepada Allah ta’ala dan memutuskan hubungan apapun dengan laki-laki yang telah memperdayainya itu. Baarokallahu fiykum.

sumber : nasehatonline.wordpress.com

===========================

Tanya (2): 

"Assalamualaikum Ustadz, Ana mau tanya apakah tindakan yang paling tepat sesuai dengan tuntunan Islam jika seorang suami mengetahui istrinya selingkuh dengan laki-laki lain, dan sudah sangat diduga pernah berzina dengan laki-laki itu. Apakah suami tersebut wajib menceraikan istrinya, sementara dia masih menyayangi isterinya dan isterinya juga tidak mau sekali kalau diceraikan. Syukron ya Ustadz. Wassalam"

Hamba Allah, Polewali Mandar Sulawesi Barat

Jawab:

Ustadz Kholid Syamhudi, Lc hafidzahullah menjawab:

"Wa’alaikumussalam Warahmatullahi Wabarakatuh
Kebebasan bergaul yang berkembang dan sudah menjadi adat yang mendarah daging dalam sebagian kaum muslimin adalah satu musibah besar dan berimplikasi sangat buruk. Implikasi buruk ini tidak hanya mengenai sang wanita atau pria saja namun juga berakibat buruk bagi tatanan keluarga dan masyarakat.

Karena itulah Islam memberikan batasan pergaulan antara lawan jenis dengan demikian indah dan kuatnya, sehingga kemungkinan muncul perselingkuhan, pacaran dengan cinta monyet serta perzinahan dapat dicegah dan diputus sejak awal. Ditambah lagi dengan hukuman keras bagi pezina baik yang belum pernah menikah maupun yang pernah menikah. Sayang masyarakat enggan menerapkannya sehingga terjadilah peristiwa-peristiwa yang tidak diinginkan seperti ini. 

Dalam rumah tangga seorang suami haruslah menjadi pemimpin yang menampakkan kebijakan dan kemampuannya mengatur biduk rumah tangga. Perselingkuhan disamping akibat kebebasan pergaulan yang ada dimasyarakat dan diperkenankan sang suami juga terkadang disebabkan karena sikap suami yang tidak mengetahui kebutuhan istri. Penampilan suami ketika menjumpai istri, cara bergaul dan bersikap sampai cara memberikan nafkah batin terkadang dapat memicu hal tersebut. Yang jelas pergaulan wanita dengan lelaki lain secara bebas akan memberikan opini kepada wanita tipe lelaki yang lain lalu bisa jadi ia banding-bandingkan dengan suaminya.

Rasa bosan dengan suami dan mulut buaya dan sikap lelaki lain pun tidak kalah berbahayanya. Oleh karena itu Syari’at islam sangat menekankan seorang wanita membatasi pergaulannya dengan lelaki asing (bukan suami dan mahramnya) dan tidak bersinggungan kecuali karena kebutuhan dan sebatas kebutuhannya saja.

Lalu bagaimana sikap suami bila sudah mendapatkan musibah demikian. Orang yang ia cintai ternyata berselingkuh dengan lelaki lain. Maaf sebelumnya, dugaan berzina yang anda sampaikan memiliki hukum sendiri. Syari’at islam sangat menjaga kehormatan wanita dan mengancam penuduh wanita berzina dengan ancaman berat. Lihat saja firman Allah:

وَالَّذِينَ يَرْمُونَ الْمُحْصَنَاتِ ثُمَّ لَمْ يَأْتُوا بِأَرْبَعَةِ شُهَدَاءَ فَاجْلِدُوهُمْ ثَمَانِينَ جَلْدَةً وَلا تَقْبَلُوا لَهُمْ شَهَادَةً أَبَدًا وَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ إِلا الَّذِينَ تَابُوا مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ وَأَصْلَحُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ وَالَّذِينَ يَرْمُونَ أَزْوَاجَهُمْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُمْ شُهَدَاءُ إِلا أَنْفُسُهُمْ فَشَهَادَةُ أَحَدِهِمْ أَرْبَعُ شَهَادَاتٍ بِاللَّهِ إِنَّهُ لَمِنَ الصَّادِقِينَ وَالْخَامِسَةُ أَنَّ لَعْنَةَ اللَّهِ عَلَيْهِ إِنْ كَانَ مِنَ الْكَاذِبِينَ وَيَدْرَأُ عَنْهَا الْعَذَابَ أَنْ تَشْهَدَ أَرْبَعَ شَهَادَاتٍ بِاللَّهِ إِنَّهُ لَمِنَ الْكَاذِبِينَ وَالْخَامِسَةَ أَنَّ غَضَبَ اللَّهِ عَلَيْهَا إِنْ كَانَ مِنَ الصَّادِقِينَ

Dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik (berbuat zina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang-orang saksi, maka deralah mereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali dera, dan janganlah kamu terima keksaksian mereka buat selama-lamanya. Dan mereka itulah orang-orang yang fasik. Kecuali orang-orang yang bertaubat sesudah itu dan memperbaiki (dirinya), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. 

Dan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina), padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri, maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah, sesungguhnya dia adalah termasuk orang-orang yang benar. Dan (sumpah) yang kelima: bahwa la’nat Allah atasnya, jika dia termasuk orang-orang yang berdusta. Isterinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah sesungguhnya suaminya itu benar-benar termasuk orang-orang yang dusta, dan (sumpah) yang kelima: bahwa la’nat Allah atasnya jika suaminya itu termasuk orang-orang yang benar” (QS. An-Nuur/24: 4-9)

Dalam ayat ini Allah membagi penuduh wanita mu’minah berzina dalam dua kategori:

Orang yang menuduh bukan suaminya, maka wajib menghadirkan empat saksi yang melihat langsung kejadiannya atau wanita itu mangakuinya. Apabila terjadi demikian maka wanita itu dihukum dengan hukuman pezina. Namun bila tidak mangakui dan tidak dapat menghadirkkan empat saksi maka penuduh didera (cambuk) delapan puluh kali dan tidak diterima persaksiannya selama-lamanya kecuali bila bertaubat.

Suami wanita tersebut, dalam hal ini sama dengan diatas, hanya saja bila wanita tidak mengakui dan ia tidak mampu menghadirkan saksi ia tidak dikenakan hukuman dera. Akan tetapi ia harus melakukan mula’anah (saling melaknat) seperti dalam ayat diatas.

Kembali ke kasus yang anda ceritakan, bila sang istri terbukti selingkuh -walaupun tidak sampai berzina- maka tindakan yang paling tepat -menurut saya- adalah wajib menceraikannya dan tidak sepantasnya seorang suami mempertahankan istri yang telah mencederai kesetiaannya dengan berbuat serong (dengan maknanya yang luas). Sebab, istri telah melakukan kesalahan yang tidak bisa dipandang remeh. Menjalin hubungan asmara terlarang dengan lelaki lain, siapapun dia.

Syaikh Prof. DR. Shalih Fauzan Al-Fauzan hafizhahullah (seorang anggota majelis ulama besar kerajaan saudi Arabia dan anggota Islamic Fiqh Academy (IFQ) Liga Muslim Dunia (Rabithoh al-’Alam al-Islami)) memaparkan: “Apabila keadaan istri tidak lurus agamanya, seperti meninggalkan shalat atau suka mengakhirkan pelaksanaannya di akhir waktu, sementara suami tidak mampu memperbaikinya, atau bila tidak memelihara kehormatannya, maka menurut pendapat yang rajih, suami dalam kondisi ini wajib untuk menceraikan istrinya.” (Al-Mulakhash Al-Fiqhi, 2/305)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Raahimahullahu Ta’ala berkata: “Jika istri berzina, maka suami tidak boleh tetap mempertahankannya dalam kondisi ini. Kalau tidak, ia menjadi dayyuuts (suami yang membiarkan maksiat terjadi di dalam rumah)”.

Adapun bila ia tidak mau bercerai dan mengaku masih mencintai suaminya, maka ini bohong. Bila ia cinta sama suaminya kenapa harus selingkuh. Wanita yang baik dan normal tidak akan berselingkuh dengan lelaki lain, sebab ia memiliki rasa malu yang jauh lebih besar dari lelaki. Bila ia telah selingkuh dengan lelaki lain maka rasa malu tersebut tentunya hilang dan kemungkinan berselingkuh lagi sangat besar sekali.

Bagaimana tidak? Ia tidak puas dengan suaminya yang ada dan telah merasakan keindahan semu selingkuhnya dengan PIL (pria Idaman Lain). Wanita yang secara umum perasaannya lebih menguasai dari akal sehatnya tentu kemungkinan mengulanginya lagi itu sangat mungkin. Apalagi PIL nya tersebut masih membuka pintu baginya.

Karena itu nasehat saya kepada suami, ceraikan saja wanita tersebut dan berilah ia kemudahan untuk mendapatkan yang ia angan-angankan. Dengan bertawakkal kepada Allah dan mengikhlaskan perceraian tersebut kepada Allah maka Allah akan menggantikan dengan yang lebih daik darinya.

Mudah-mudahan jawaban ini memberikan pencerahan yang gamblang terhadap para suami yang tertimpa musibah memiliki istri tidak setia dan pelajaran bagi kita semua untuk berhati-hati dalam memilih pendamping kita. Lihat agamanya dan akhlaknya nanti kamu akan beruntung, seperti disabdakan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam."



44 comments:

  1. A Ass Wr Wb. langsung ssja pertanyaan : "Bagaimana pandangan Islam. jika istri tlah mengulangi perbuatan Zina. Pertama thun 2010 istri pernah melakukan selingkuh/Zina selama 1 thun dan istri sempat ajukan gugatan cerai tanpa spengetahuan suami dan vonis cerai tp suami tdak terima cerai dan memaafkan hdup tetap 1 rmah sperti biasa. Pd bulan Maret 2015 smpai sekrang istri mengulangi lagi selingkuh dan berzina. Jadi bagaimana pandangan islam tindakan suami tdak menceraikan istri? Terima kasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wa'alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh,

      Jika memang tuduhan zina yang dialamatkan kepadanya terbukti atau ia sendiri telah mengakui, namun ia masih saja mengulangi perbuatannya dan enggan bertaubat dari selingkuh, maka wanita macam itu tidak pantas menjadi istri Anda.

      Allah mengharamkan laki-laki yang beriman menikah dengan wanita pezina. Allah ta'ala berfirman:

      وَالزَّانِيَةُ لَا يَنْكِحُهَا إِلَّا زَانٍ أَوْ مُشْرِكٌ وَحُرِّمَ ذَلِكَ عَلَى الْمُؤْمِنِين

      "Wanita pezina tidak menyetubuhinya kecuali laki-laki pezina atau laki-laki musyrik. Hal yang demikian itu (menikahi wanita pezina) diharamkan bagi orang-orang yang beriman" [QS. An-Nuur: 3]

      Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah menukil perkataan ulama ahli tafsir ketika menafsirkan ayat di atas. Qatadah dan Muqatil bin Al-Hayyan rahimahumallah berkata:

      حرم الله على المؤمنين نكاح البغايا

      "Allah telah mengharamkan laki-laki beriman menikahi wanita-wanita pezina" [Tafsir Ibnu Katsir, 6/9]

      Untuk apa mempertahankan wanita itu, bukankah ia akan terus menyakiti hati Anda? Apakah ia mau mengerti penderitaan yang Anda rasakan selama ini? Wanita macam itu tidak akan berhenti memuaskan nafsunya. Mungkin ia akan berhenti selingkuh dan meminta maaf, tapi itu hanya sementara, kalo ada kesempatan lain, ia akan mengulanginya lagi.

      Bukankah tujuan Anda menikah adalah memperoleh ketenangan, ketentraman dan kebahagiaan hidup bersama istri dan anak-anak Anda? Hal itu mustahil diwujudkan jika ia masih terus bersama dan muncul di kehidupan rumah tangga Anda. Satu-satunya solusi yang tepat adalah cerai.

      Barangkali Anda masih mencintainya. Tapi ingatlah, cinta itu hanya membawa petaka dalam hidup Anda. Di dunia, Anda merasakan kegelisahan dan sengsara hidup bersamanya, dan di akhirat Anda terancam dengan hadits nabi berikut.

      Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

      ثلاثة حرم الله عليهم الجنة: مدمن الخمر، والعاق، والدَّيُّوث الذي يقر في أهله الخبث

      "Tiga model manusia yang Allah haramkan surga atas mereka; pecandu khamr (segala sesuatu yang memabukkan), anak yang durhaka dan suami yang rela melihat perbuatan keji istrinya" [HR. Ahmad, 2/69 dan Al-Haitsami, 8/47]

      Meskipun meninggalkan orang yang kita cintai itu pahit, namun insya Allah itu yang terbaik. Allah ta'ala berfirman:

      وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُون

      "Barangkali kalian membenci sesuatu, padahal hal itu baik bagi kalian. Dan barangkali kalian mencintai sesuatu, padahal hal itu buruk bagi kalian. Allah Maha Mengetahui, sedangkan kalian tidak tahu" [QS. Al-Baqarah: 216]

      Wanita lain yang lebih cantik, lebih shalihah dan lebih setia di dunia ini masih banyak. Jika Anda menceraikannya karena Allah, niscaya Allah akan menggantikannya dengan istri yang jauh lebih baik darinya. Tunggulah, kelak akan datang wanita yang mau mencintai Anda sepenuh hati, setia dan tentunya memiliki akhlak perilaku yang baik. Yakinlah akan janji Rasulullah shallallahu 'alahi wasallam berikut:

      إنك لن تدع شيئًا لله - عز وجل - إلا بدّلك الله به ما هو خير لك منه

      "Sesungguhnya tidaklah engkau meninggalkan sesuatu karena Allah 'azza wajalla, melainkan Allah akan mengantikannya untukmu dengan sesuatu yang lebih baik darinya" [HR. Ahmad dalam Al-Musnad 5/87, Al-Baihaqi dalam Syu'abul Iman no. 5748 dan dishahihkan oleh Al-Albani]

      Semoga Allah melapangkan hati kita dan memberikan jalan keluar dari setiap masalah yang kita hadapi, innahu waliyyu dzlika wal qadiru ‘alaih

      Delete
  2. Bismillah.. Setelah membaca Ulasan Di atas.. Kan jaman Sekarang Bukan Hanya Istri yg selingkuh, suami jga Banyak.. jika terdapat suami yg selingkuh dari istrinya apakah suami tersebut masi bisa di pertahnkan...

    ReplyDelete
  3. Assalamualaikum wr.wb...
    Sya mau bertanya...
    Sya mengetahui istri curhat dg tmn wanita,dia membicarakan tentang sikap sya yg kurang baik terhadap istri sya,yaitu sikap sya yg cemburuan dan curigaan...dan istri sya mengatakan kepada tmn wanitanya bahwa pelukannya (pria lain) membuat hati tenang...secara tidak langsung istri sya jg sudah curhat dg tmn prianya..dan setelah itu banyak kejadian aneh,hp selalu di silent,letak hp pun tidak sya ketahui...istri sya cerita dg adik sya tentang ada seorang pria yg jatuh cinta padanya,dan beberapa hari kemudian istri sya pamit kerja di hari minggu ternyata bukan untuk bekerja melainkan untuk ketemu dg pria itu...saat semua sudah terbukti istri sya msih mengelak tentang perselingkuhannya,sya tunjukan bukti2 itu dia msih saja mengelak dan berkata ak tidak ada hubungan yg lebih dari tmn,tetapi sya tetap tidak percaya..masalah ini sudah terulang 2x...dan akhirnya sya ceritakan ini pada mertua,dan mertua sya cuma kasih saran (y udah mulai sekarang 22 nya tidak usah pegang hp),sya tidak menyangka kalau mertua sya akan kasih nasihat seperti itu...dan setelah itu,istri sya minta ijin menginap dirmh orang tuanya selama 2 hari,setelah 2 hari sya jemput istri untuk pulang,tetapi dia minta ijin satu hari lagi,dan akhirnya sya sampai mengeluarkan kata2 "kalau km udah gak mau pulang,ambil semua pakaianmu".setelah beberapa hari,istri sya kembali kerumah untuk mengambil semua pakaianya dan pakaian anak..sy sudah berusaha minta maaf karena perkataan,dan sya sudah berusaha untuk mencegah dia membawa pakaianya,tetapi istri sya tetap bersikeras untuk membawa semua pakaianya....setelah beberapa hari,keluarga besar istri sya melihat ketidak harmonisan kluarga istri sya,keluarga besar ingin mengetahui titik permasalahanya,tetapi sang mertua melarang keluarga besar ikut campur..dan keesokan harinya istri sya pergi selama satu minggu,dan setelah itu sya dikabari dari keluarga besar bahwa anak sya kembali tetapi tidak sma istri sya,melainkan sma mertua sya..dan sampai sekarang sya tidak mengetahui dimana istri sya berada,mertua sya tanyain juga menjawab tidak tau...sya coba sms istri sya,dia berkata udah tidak cocok sma sya,mertua pun mendukung untuk semua tindakan istri...sebelumnya sya minta maaf,keluarga istri sya non muslim,dan sya muallaf kan istri sya...jadi kesimpulanya,menurut agama islam apakah sya harus menceraikan atau mempertahankan rumah tangga sya?terima kasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. maaf melihat yang anda tulis,anda sebagai suami tidak tegas,tidak menggambarkan diri sebagai pemimpin,padahal takdir suami itu pemimpin.
      anda sudah berani mengatakan supaya istri bawa semua pakaiannya,ketika istri lakukan itu,anda justru yang berbalik,menahan,itu anda lemah sebagai laki2
      kalau istri sudah tidak mau dipimpin,bawa ke rumah ortunya,kembalikan,ucapkan talak,urusi administrasi percerainnya.
      jelas bukti2 zina sudah ada,anda tidak boleh bersabar pada istri atas 3 hal: nolak ibadah,berzina dan durhaka pada suami.
      wajibnya secara islam,istri berzina dicerai saja,anda akan jijik juga kan mau menggaulinya tapi badannya pernah digauli laki2 lain,membayangkan itu saja jika terus2an membuat anda impoten bisa2,jadi tegas2 saja,ceraikan
      mau mempertahankan? bisa,tapi ini perjalanan panjang yang menyakitkan,itu jika istri juga sadar dan mau berubah,jika tidak?
      anda dapat tubuhnya sudah bekas berkali-kali zina dengan laki lain,mau juga? punyailah harga diri sebagai laki2,itu dulu intinya.

      Delete
  4. Astaghfirullah al Adzim... Mhn ampun atas segala apa yg telah d perbuat...

    ReplyDelete
  5. Menutupi aib itu adalah wajib.Namun di sini ada kecacatan dari istri yang mana itu menyangkut hak suami.Menurut saya suami harus diberi tahu tentang kecacatan itu.Jangan disembunyikan.

    ReplyDelete
  6. Kalau disembunyikan ibarat menjual kucing di dalam karung.

    ReplyDelete
  7. Assalamualaikum wr.wb ustad
    Saya ingin bertanya ustad
    Apakah suami berdosa jika ia mengatakan istrinya tidak dapat memuaskannya.. padahal istrinya sudah berusaha ustadz.. apakah hukum nya ya ustadz..ada hukum atau tidak ustadz ??
    Sekian dari saya ustadz.. terima kasih ustadz..
    Wassalamualaikum wr wb

    ReplyDelete
  8. Wa'alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh, masalah "ranjang" sangat urgen dalam kehidupan rumah tangga. Perlu keterbukaan dan komunikasi antara suami istri. Jika suami kurang puas, sampaikan apa adanya kepada istri, apa yang perlu istri lakukan untuk bisa memuaskan suami. Demikian pula sebaliknya, jika istri kurang puas, istri utarakan keluhannya pada suami, sehingga keinginan "bercinta" masing-masing pasangan bisa diwujudkan.

    Sekali lagi saya ingatkan, keterbukaan sangat diperlukan dalam masalah ini. Jangan sampai karena tidak puas dengan pasangannya yang sah, kemudian seseorang mencari kepuasan dengan cara yang tidak halal. Bahkan keterbukaan dalam masalah ini bisa dihukumi wajib, jika hal itu dapat melanggengkan kehidupan rumah tangga dan mencegah suami atau istri dari perbuatan dosa, Allahua'lam

    Washallallahu 'ala nabiyyina Muhammad waalihi washahbihi

    ReplyDelete
  9. Assalamualaikum pak ustad.. saya mo bertanya?? Istri saya mngetahui ibu nya selingkuh dan berzina dengan suami adiknya sendiri (adik ibu) ... istri saya malah mmbenci ayah nya.. sedangkan si paman ipar terus di bela istri saya.. jika mnyarankan istri saya untuk mnjauhi paman ipar nya.. dia malah marah dan mmbentak saya.. hrus kan saya mncerai kan istri saya yg sulit di bimbing dan seakan mnghalal kan perselingkuhan ini?? Jka saya bertahan apakah saya mnjadi lelaki dayyust pak ustad??

    Terima kasih...

    Wassalamualaikum wr.wb

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wa'alaikumussalam warahmatullah, Anda bukan termasuk laki-laki dayyuts, karena Anda sudah berusaha menasehati dan meluruskan kesalahan istri. Dikatakan dayyuts apabila suami membiarkan serta tidak mengingkari kemungkaran yang terjadi dalam rumah tangganya. Perlu dicari penyebabnya kenapa istri Anda justru membenci ayahnya dan malah membela selingkuhan ibunya... Setelah tahu akar permasalahannya, barulah dicari solusi yang tepat. Anda lebih tahu kondisi rumah tangga sendiri, saya hanya menyarankan demikian, Allahua'lam

      Delete
  10. Assalamualaikum wr.wb pak Ustad..Saya mau bertanya jika seorang istri sudah ketahuan seLingkuh dengan teman kantornya dan dia sudah taubat nasuha dan suami pun sudah mememaafkan tetapi 2 buLan kemudian istri mengakui pernah berzina sekali sma selingkuhannya (mengakui karena tidak tenang hidupnya kalau belum biLang suami) dan suami pun masih memaafkan tetapi istri tidak mau dicerai karena sudah sholat taubat dan akan keluar dari kantornya untuk jadi ibu rumah tangga dan mempelajari lebih dalam agama islam dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.Sang suami memaafkan tetapi suami meminta kepada istri yakini perasaan dia dan kalau memang sang istri masih mempunyai perasaan dengan selingkuhannya dia rela dan menghimbau untuk sholat istikharah..Sang istri sangat yakin kalau dia tidak mau sama sekali pergi dari suaminya apalgi pergi ke selingkuhannya karena istri tau saat itu dia kashan atw simpati dengan selingkuhannya sampai terlena perasaannya..Apa yang harus dilakukan sang istri pak Ustad karena dia tau dirinya salah dan sangat amat menyesal telah melakukannya dan masih selalu merasa bersaLah dengan suaminya apalgi pada saat tau suaminya sedang menangis

    ReplyDelete
  11. Wa'alaikumussalam warahmatullah, jika istri benar-benar sudah bertaubat, semoga Allah menerima taubatnya dan mengampuni dosanya. Sikap istri keluar dari pekerjaannya sangat tepat, sebab jika si istri masih bekerja di luar, kemungkinan perselingkuhan itu terulang kembali sangat besar. Jadilah ibu rumah tangga yang baik, dan istri yang setia lagi berbakti pada suami. Buatlah suami tertawa bahagia sebagaimana ia telah membuat suaminya menangis. Tutup rapat-rapat pembicaraan tentang selingkuh, jangan sekali-kali istri membuka pembicaraan tentang masalah itu. Jangan pula suami mencoba bertanya tentang masalah itu. Pembahasan selingkuh hanya akan membuat hati teriris-iris dan menimbulkan keretakan rumah tangga. Nasehat untuk istri, hindari kontak dengan laki-laki yang bukan mahram, terutama mantan selingkuhannya. Jika nasehat ini masih terasa berat dilakukan, berarti benih-benih perselingkuhan belum sepenuhnya hilang dalam jiwa istri. Allahua'lam

    ReplyDelete
  12. Assalamualaikum wr.wb pak Ustad .. saya mau menanyakan jika seorang istri selingkuh sudah bertaubat dan suami sudah memaafkan tetapi suami masih berasa sakit dan belum yakin kalau istrinya masih cinta sma dia ( suami ) meskipun istri sudah bilang kalau dia tetep masih mau mempertahankan rumah tangganya dan masih cinta sma suaminya..Apa yang harus dilakukan istri dan suaminya itu pak Ustad demi menjaga rumah tangganya

    ReplyDelete
  13. Wa'alaikumussalam warahmatullah, nasehat saya sama dengan nasehat dalam kolom komentar di atas tentang istri yang taubat dari selingkuh.

    ReplyDelete
  14. Assalamualaikum pak Ustadz , saya mau cerita kalau ada seorang istri selingkuh ( sdah bertaubat ) dan suami sudah memaafkan walaupun masih terasa sakit banget hatinya.mereka sdah berjanji mau mulai dari awal lagi meskipun kondisinya sdah berbeda..suami minta istrinya sabar karena dirinya masih berasa sakit hatinya dan istrinyapun menyanggupinya..tetapi istri terkadang takut berbuat sesuatu yg ingin membuat suami tersenyum karena istri takut dibilang merasa tidak bersalah telah berbuat selingkuh ( padahal istri merasa bersalah tetapi menguatkan diri untuk tidak menangis atw lemah ).si istri bingung karena dia merasa kalau memang mulai dari awal mohon mengenai perselingkuhannya jngan di ungkit lagi apalagi istri dri mantan selingkuhan istrinya masih curhat atw memberitahukan hal2 mengenai perselingkuhan ke suaminya dan itu makin menambah suami terpuruk..Istri takut untuk melarang karena dia merasa bersalah dengan suaminya tapi istri berpikir bagaimana bisa keluar dari masalah ini kalau suami masih menerima chat dri istri mantan selingkuhan istrinya itu..Mohon bantuannya pak Ustad, apa yg harus dilakukan istri dan suami yg ingin berjuang kembali demi keutuhan rumah tangganya..Terima kasih

    ReplyDelete
  15. Assalamualaikum pak ustad , saya seorang istri yg pernah selingkuh dan sudah bertaubat ( sdah mengakui dengan suami) . Suami saya masih mau menerima saya dan mau mulai dari nol , dan saya pun sedang proses memperbaiki diri saya lebih baik ..tapi suami saya masih labil pak ustad karena istri dari orang yg pernah saya selingkuh itu terus menerus chat dengan suami saya ( entah maksudnya apa ) ..Saya bingung pak ustad , saya merasa kalau memang mau mulai dari nol saya berpikir saya dan suami saya tidak perlu ada hubungan lagi sama mereka , tetapi saya tidak bisa melarang suami saya karena saya berada dalam posisi bersalah..Saya bingung pak ustad..toLong bantu saya bagaimana yg harus dilakukan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. benar sudah tobat,benar sudah insyaf bahwa sebagai istri zina dengan suami orang itu dosa besar.
      pertanyaannya: suami memaafkan,ok,tapi apakah istri paham bagaimana perasaan suami saat ini?
      sampai matipun dia akan terus punya memori buruk tentang istri,maaf bisa lahir saja,semoga bathinnya juga.
      tahu rasanya suami membayangkan istri bergumul berahi dengan selingkuhannya ketika zina berlangsung? hanya suami yang tahu.
      sekarang jangan mempertanyakan suami chatt dengan istri selingkuhanmu,istri tidak usah tahu,dia pun harus ikhlas ketika sikon paling buruk terjadi,istri selingkuhanmu cerai dari suaminya,lantas malah menikah dengan suamimu.
      kan jelas: suami bukan pezina,istri selingkuhanmu juga bukan pezina,kalau baik2 ketemu baik2 kira2 pandanganmu bagaimana?
      apa itu balas dendam suami? bukan tentunya karena setelah cerai dari suaminya yang selingkuhanmu kan sah bersatu sebagai suami istri dan ingat:mereka mengawali bukan dengan zina!!!
      terus anda sebagai istri yang pernah berzina bgmn?
      terserah suami kan,bisa diceraikan saja,toh hidup dengan istri yang pernah berzina lantas tobatpun,bagi suami sama saja,istri berhutang perbuatan buruk pada suaminya yang baik,artinya apa?
      bukankah hutang pada saatnya harus dibayar?
      coba renungkan hal ini.
      Allah itu Maha Penyayang:"mintalah ampunanKu sekalipun dosamu sebanyak buih 7 lautan,niscaya Kuampuni",anda sudah bertobat kan? boleh lega
      tapi Allah juga Maha Kuasa :"Aku ampuni sesiapa yang Aku kehendaki"....galau lagi dong pezina yang sudah tobat.
      antara kedua pernyataan Allah tadi ada posisi aman bagi setiap orang,sederhana saja: kerjakan yang disuruh,jauhi yang dilarang....ini pasti aman.
      apa yang telah terjadi pada anda sebagai istri?
      mengerjakan yang dilarang,berbuat keji,zina,entah yang disuruhNya apa dikerjakannya atau tidak,anda yang lebih tahu.

      Delete
  16. Assalamualaikum ustadz...
    Apa yang harus saya lakukan ustadz saat saya mengetahui ibu saya sendiri selingkuh dg lelaki lain. Sementara ayah saya tidak mengetahuinya. Saya tidak mungkin memberitahu ayah saya karena saya takut ayah saya sakit, dikarenakan umur yg tdk lagi muda & ayah adlh orang yg satu2 nya mencari rejeki di rumahnya.
    Namun untuk menasihati ibu saya rasanya juga tak mungkin karna ibu saya sangat keras kepala, bisa2 saya dibilang anak durhaka & hanya menuduh, padahal ibu saya tidak tahu kalau saya sering pegang hp nya dan melihat chat nya dengan selingkuhannya itu. Saya bingung ustadz.. mohon jawabannya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wa'alaikumussalam warahmatullah, Anda tetap harus memberitahu ayah, karena ayah memiliki hak yang sangat besar atas ibu Anda, apalagi masalah ranjang. Apa yang terjadi setelah itu, maka bukan tanggung jawab Anda lagi. Biar orang tua yang menyelesaikan. Jangan lupa berikan bukti yang kuat kepada ayah bahwa ibu selingkuh tanpa sepengetahuannya dengan isi sms mesra atau yang lain, agar Anda tidak dituduh memfitnah. Allahua'lam

      Delete
  17. Assalaamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh...
    Ustadz, saya ingin bertanya. Ketika seseorang melakukan kesalahan tapi sebenarnya orang yang "didzalimi" itu tidak tahu, haruskah jujur? Misalnya, dia tidak sengaja membuat baret pada body mobil secara tidak sengaja. Haruskah orang yang telah salah itu meminta maaf?

    ReplyDelete
  18. Wa'alaikumussalam warahmatullah, ia harus menebus kesalahannya dengan meminta maaf kepada pemilik mobil dan membayar ganti rugi. Jika pemilik mobil memaafkan dan tidak meminta ganti rugi, maka insya Allah tidak masalah. Allahua'lam

    ReplyDelete
  19. Assalaamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh...
    Ustadz saya mau nanya tentang hubungan suami istri. Ini adalah keluhan teman saya yang mau bertanya tapi dia malu bertanya kepada yang lebih tau, saya sudah baca hukumnya kalau istri menolak berhubungan intim dengan suami hukumnya adalah dosa, tapi saya mau lebih jelas lagi tentang istrinya teman saya, dia sering kali menolak bila dia suaminya untuk ajak berhubungan intim, alasannya selalu ada aja, memang suaminya juga tau bahwa istrinya itu mempunyai penyakit tapi tidak separah yang membuat dia tidak bisa melakukan hubungan intim. Dan pula jika dia mau melakukan dia selalu marah-marah sehingga membuat hubungan itu tidak romantis seperti yang kita harapkan. Sering kali suaminya bagaikan pengemis saja memohon kepada istrinya itupun dia ditolak. Yang kita takutkan kalau suaminya tak tahan iman dia pergi selingkuh memcari kepuasan diluar rumah. Ini saja pertanyaan saya ustadz, tolong jawabannya terimakasih....

    ReplyDelete
  20. Wa'alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh,

    Jangan tanya dampak jelek dari tidak maunya seorang istri ketika diajak suaminya untuk melakukan hubungan intim yang dialami oleh orang-orang awam, dari mulai sebab suaminya memilih untuk selingkuh, zina, sampai menggauli anak tirinya sendiri dan dampak buruk yang lainnya. –naudzubillah-. Bahkan sebagain dari orang yang mulai mengenal sunnah namun karena jauhnya dari ilmu yang terkait dengan kehidupan rumah tangga atau karena meremehkan masalah ini akhirnya berdampak jelek juga bagi mereka. Seorang ikhwan pernah mengadukan permasalahnnya yang terpancing emosi sehingga menjatuhkan talak karena kesal dengan istrinya akibat menolak diajak untuk melakukan hubungan suami istri dan dampak jelek serta buruk lainnya yang mereka alami. Seharusnya seorang istri sadar bahwasannya hal tersebut termasuk hak suami yang harus dia tunaikan bahkan diantara hak terbesar suami. Apa lagi sang suami menghadapi fitnah syahwat yang luar biasa dari para wanita yang bertebaran dimana-mana dengan membuka aurat, berpakaian tetapi telanjang dan dengan kegenitannya serta tanpa rasa malu berani mendekati laki-laki. Tidak ingatkah kalian wahai para istri tentang sebuah hadits semoga menjadi sebab engkau tersadar tentang betapa besar fitnah yang dihadapi oleh suamimu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

    مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ

    “Tidak aku tinggalkan sesudahku sebuah fitnah yang lebih berbahaya bagi kaum laki-laki daripada fitnah wanita.” (HR. Bukhari dan Muslim)

    Dalam hadits yang lain Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

    إِنَّ الْمَرْأَةَ تُقْبِلُ فِى صُورَةِ شَيْطَانٍ وَتُدْبِرُ فِى صُورَةِ شَيْطَانٍ فَإِذَا أَبْصَرَ أَحَدُكُمُ امْرَأَةً فَلْيَأْتِ أَهْلَهُ فَإِنَّ ذَلِكَ يَرُدُّ مَا فِى نَفْسِهِ

    “Sesungguhnya wanita itu datang dalam bentuk setan, dan berbalik dalam bentuk setan pula apabila salah seorang dari kalian terpesona melihat wanita maka datangilah istrinya. Sesungguhnya hal itu akan menolak gejolak yang ada dijiwanya.” (HR. Muslim)

    Lalu bagaimana jadinya jika ketika sang suami ingin menyalurkan kebutuhan biologisnya, disamping itu untuk menjaga dirinya dari fitnah ternyata ketika dirinya mengajak istrinya lalu istrinya menolaknya, jelas hal ini akan menimbulkan fitnah untuk suaminya, dan kerusakkan untuk rumah tangganya. Namun karena jauhnya sebagian dari istri kaum muslimin dari masalah ini sehingga menjadi sebab mereka terjatuh kepada dosa penolakkan ajakan suami ketika diajak untuk memenuhi kebutuhan biologisnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

    إِذَا دَعَا الرَّجُلُ امْرَأَتَهُ إِلَى فِرَاشِهِ فَلَمْ تَأْتِهِ فَبَاتَ غَضْبَانَ عَلَيْهَا لَعَنَتْهَا الْمَلاَئِكَةُ حَتَّى تُصْبِحَ

    “Apabila seorang laki-laki mengajak istrinya ke ranjangnya, lalu istri tidak mendatanginya, hingga dia (suaminya –ed) bermalam dalam keadaan marah kepadanya, maka malaikat melaknatnya hingga pagi tiba.” (HR. Bukhari dan Muslim)

    ReplyDelete
  21. Seharusnya yang dialkukan istri adalah memenuhi ajakan suaminya ketika dirinya diajak berhubungan suami istri.

    إِذَا دَعَا الرَّجُلُ زَوْجَتَهُ لِحَاجَتِهِ فَلْتَأْتِهِ ، وَإِنْ كَانَتْ عَلَى التَّنُّورِ

    “Jika seorang laki-laki mengajak istrinya untuk menyalurkan hajatnya (kebutuhan biologisnya -ed), maka hendaklah ia mendatangi suaminya, meskipun dia sedang berada di tungku perapian.” (HR. Ibnu Syaibah, at-Tirmidzi, ath-Thabarani dan berkata at-Tirmidzi Hadits Hasan Gharib, dan dishahihkan Ibnu Hibban no 4165)

    Berkata al-Imam Syaukani rahimahullah, tentang hadits diatas: “Kalau dalam keadaan seperti itu saja tidak boleh seorang istri menyelisihi suami, tidak boleh tidak memenuhi ajakan suami sedangkan dia dalam keadaan seperti itu, maka bagaimana dibolehkan untuk menyelisihi suami selain dari kondisi itu.” (Silahkan Lihat Nailul Authaar:269/231)

    Ingatlah wahai istri tentang hak suami kalian yang begitu besar, dimana Rasulullah shallallahu ‘laihi wasallam bersabda: “Kalau sendainya aku boleh menyuruh seorang untuk bersujud kepada orang lain, maka niscaya aku perintahkan seorang istri untuk bersujud kepada suaminya” (HR. Abu Dawud, al-Hakim dan at-Tirmidzi menshahihkannya)

    Namun dalam agama kita tidak boleh seseorang sujud kepada orang lain. Hadits diatas menunjukkan betapa besar kedudukan seorang suami disisi istrinya.

    Wahai para istri perhatikanlah masalah ini jika kalian menginginkan kebaikkan untuk suami yang kalian cintai, kebaikkan untuk diri kalian dan rumah tangga kalian. Jangan sampai kalian menyesal setelah terjadi sesuatu yang tidak baik terhadap suami kalian, atau diri kalian atau rumah tangga kalian.

    ditulis oleh: Abdullah al-Jakarty

    ReplyDelete
  22. Assalaamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh Ustadz..
    Saya mauu bertanya pak Ustadz, sy mendapati cerita dari teman saya, bagaimana jika istri menuduh ataupun mengira suami nya berselingkuh.. Akibatnya sang istri mencari pelarian dan bercerita tentang permasalahan rumah tangga nya dengan laki-laki lain, sehingga lama kelamaan timbullah perselingkuhan antara istri dengan laki-laki lain bahkan sampai melakukan perbuatan yang seharus nya tidak dilakukan dengan yg bukan mahrom nya, tetapi sang suami tidak mengetahui hal tersebut.. Dan sampai saat ini sang istri pun masih melakukan hal tersebut.. Bagaimana cara nya sang suami untuk menuntun sang istri agak hati nya terbuka dan menyesali perbuatan nya.. Terimakasih pak Ustadz tolong dibantu jawabannya.. Wa'alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh,

    ReplyDelete
  23. Wa'alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh, tidak ada solusi yang lebih tepat bagi suami, saat mengetahui istrinya selingkuh selain menceraikannya. Ini kalo perselingkuhan itu benar-benar terbukti, bukan sekedar tuduhan.

    Seorang istri yang mau menyerahkan harta yang paling berharga dalam dirinya kepada laki-laki lain, kebaikan apalagi yang bisa diharapkan dari istri macam itu? Dan perlu Anda ketahui juga, selingkuh adalah penyakit yang mudah kambuh. Kalo penyakit ini sudah menimpa seorang, maka sangat sulit disembuhkan kecuali orang-orang yang diberikan taufiq oleh Allah untuk bertaubat, memperbaiki dirinya dan benar-benar pengaruh taubat tersebut terlihat dari tingkah laku dan kebiasaannya sehari-hari . Kalo tidak terlihat perubahan berarti, artinya ia masih biasa berkontak dengan lawan jenis, maka jangan banyak berharap.

    Namun Anda bisa berdoa kepada Allah agar ia diberi hidayah dan dimudahkan menjauhi perbuatan nista tersebut sambil suami terus menyampaikan nasehat tentang besar dosa dan azab bagi tukang selingkuh... Allahu a'lam

    ReplyDelete
  24. Assalamualaikum ustaz..saya ada seorang kawan..dia telah pun berkahwin..baru2 ni dia ada buat kesalahan besar..dia telah melakukan zina dengan suami orang..tapi suami dia tidak tahu..dia menyesal sangat atas dosa yang telah dia buat..dia pun sudah bertaubat tidak akan mengulanginya lagi..persoalan ny sekarang ni perlukah dia memberitahu suami dia yang dia telah berzina dengan orang lain..atau di rahasiakn sahaja..fikiran dan hati dia tidak pernah tenang selepas melepas melakukan dosa itu..dia benar2 sudah pun bertaubat..mohon ustaz jelaskan

    ReplyDelete
  25. Wa'alaikumussalam warahmatullah, cukup bertaubat antara dirinya dan Allah. Jangan beritahukan kepada orang lain siapapun dia, karena ini adalah aib yang semestinya dirahasiakan. Juga jangan coba-coba memberitahu suami, hal itu akan sangat menyakitkan perasaannya. Semoga Allah menerima taubatnya...

    ReplyDelete
  26. Assalamu alaiqum ustas
    Sya mau tanya, sya pux kk perlkuan pda suami tdk baik kdg membentk n kdg tdk di mskain serta tdk memberi nafkah batin.. N istrinya mempinyai PIL.. Si istri bingung memprthankn pil atau suamix krna duanya baik.. Yg pil perhtian sdgkan suamix kurg perhtian..si istri ne suka diperhtkn sdgkan suami agak sdkt cuek kdg tdk mengrt keinginan istrix..dlu istri berniat pisah dan mau mempethankn pilx
    Dan pda Saat diceraikan istrinya baru menyadari qlo dy mencintai suamix n mau kmbli.. Tp suami tdk mau..
    Sbnrx suamix tdk mengthui dy pux PIL..
    Sat ne si istri bertobat n ingin memperbaiki diri dy menyesal dg smua tu.. Dy sgt terpukl sat suamix mwncraikanx..n ingn kmbli tp suamix sdb pux wanita lain jg yg mengisi hatinya
    dan sat ini dy blm bisa meningglkn pilx wlaupun sdh di ceraiakn
    Tu bagaimana yah ustas apa munk mesti diceraikan.. Qlo dah bertobat apa pilx mest dtglkan walaupn skrg dah janda..

    ReplyDelete
    Replies
    1. kenapa istri pezina yang sudah cerai tidak nikah saja dengan laki2 mitra zinanya?
      kan jelas ayatnya:laki2 pezina untuk perempuan pezina atau musyrik,demikian sebaliknya.
      sudah janda pula statusnya kan?
      pahami deh,janda zina itu yang paling dijauhi laki2 yang cari istri,jelas masih istri sah orang saja mau berikan kelaminnya untuk berzina dengan laki2 lain,nanti kalau dinikahi toh akan mengulang cerita lalunya,jadi mengapa harus dinikahi?
      janda itu macam2: ada janda cerai mati(terhormat),ada janda cerai krn tidak cocok lagi(terhormat),ada janda krn kdrt suami(terhormat),ada janda tidak mau dimadu(terhormat),paling akhir ya janda zina tadi(tidak terhormat,hina)
      derajat wanita lajang dinaikkan Allah ketika dinikahi laki2 pemberian Allah,lantas ketika zina,Allah murka,dibantingnya derajat itu serendah-rendahnya lebih rendah dari derajat pelacur.
      lho mengapa?
      karena pelacur mencari nafkah(haram)dengan menjual dirinya,ia melayani laki2 tanpa hatinya
      istri berzina?
      wah dengan segenap hatinya melayani laki2 selingkuhannya,ditutup hatinya untuk suaminya,dan itu berlangsung gratis,bayangkan hinanya....itu Allah jika bertindak bagi istri yang mengkufuri suaminya,diserahkan pada iblis untuk dijerumuskan bahkan sampai neraka sekalian.
      pahami para istri pezina,di Qur'an itu ada 15 surat dari total 114 surat yang isi ayat2nya adalah tentang wanita,bayangkan betapa dimuliakanNya wanita.
      ini surat2nya,An Nisaa,An Nuur,Al Baqarah,Al Mumtahanah,At Thalaq,Maryam,Ali Imran,Al Hujurat,At Thahrim,Al Ahzab,Al Mujadilah,Al A'raaf,At Taubah,Ar Ruum,An Nahl.
      Jika saja setiap wanita yang sudah diperistri menyadari muatan2 kemuliaan bagi dirinya yang dikaruniakan oleh Allah,mengapa masih mau menistakan dirinya,mengapa masi mau melakukan perbuatan menjijikkan itu?
      jawabnya sederhana,wanita diberi anugerah emosi yang lebih panjang dari akalnya,itulah kekuasaan Allah pada penciptaan wanita,karenanya mudah dibangkitkan emosinya dengan rayuan2,sapaan mesra,elusan kasih sayang meskipun sadar itu barang haram,itu pula yang diancamkan Allah setelah segudang kemuliaan yang lebih dari laki2.

      Delete
  27. Wa'alaikumussalam warahmatullah, suami itu adalah pria baik-baik, dia berhak menikah dengan istri yang lebih baik dari perempuan tukang selingkuh tersebut. Bahkan suami itu tidak halal kembali kepada istri yang tukang selingkuh. Insya Allah suami itu akan menikah dengan istri yang lebih cantik, lebih shalihah, lebih setia, lebih menjaga kehormatan dirinya dan mau menerima kondisi suaminya apa adanya. Sehingga biarkan suami tersebut hidup bahagia dan terlepas dari pengkhianatan rumah tangga. Allahua'lam

    ReplyDelete
  28. Assalamu alaiqum ustaz
    Kk sya dah bertobat ustaz dan menyesali semua perbuatanx dan ingn memperbaik rumah tanggax
    Apakah dg cara memhon pada allah agar bisa memperbaik hub. Merka lg..

    ReplyDelete
  29. Assalamualaikum wr.wb
    pak ustad hati saya slalu mengatakan bahwa istri sy selingkuh...apa bener dia selingkuh atau gk.

    ReplyDelete
  30. Assalamualaikum pak ustadz.
    Saya seorg istri yg telah berzina. Awalnya saya mengakui perbuatan dosa itu ke suami karena saya di tanya suami dengan harus bersumpah atas nama allah. Setelah saya akui ternyata suami menceritakan aib ini ke orang lain. Padahal orang lain itu suka membicarakan aib2 orang. Saya minta maaf ke suami untuk apa yg saya lakukan dan bilang ke suami kalau seandainya dia tidak mau terima saya, saya ikhlas di ceraikan. Tapi kalau dia msih mau terima, saya bilang jangan pernah mengungkit masalah ini. Tapi ternyata seringkali jika ada masalah baik masalah rumah tangga biasa ataupun masalah WIL/PIL (dulu suami ternyata jg pernah selingkuh, cm tidak berzina) suami selalu mengungkitnya. Apa yang harus saya lakukan pak ustadz, saat ini saya sedang menjalani proses pertaubatan, krn saya ingin benar2 bertaobat. Mohon solusinya . Terima kasih, wassalamualaikum wr.wb

    ReplyDelete
    Replies
    1. mau teruskan rumah tangga dengan suami?
      bahkan setelah tobatpun,suamimu itu menderita bathinnya sampai mati sekalipun,apalagi jika mengingat bagaimana anda sebagai istri bergumul berahi dengan selingkuhan.
      jadi,suami toh manusia biasa,ada batas2 kemampuan diri menahan emosi,kalau satu saat kelepasan bicara: kamu ini istri tukang zina,puas kamu dikasih barang haram sama selingkuhanmu,kamu itu menjijikkan,aku sebagai suami kecewa betul beristrikan kamu perempuan pezina
      apa yang anda lakukan?
      marah? membalas?
      tidak pada tempatnya,toh anda yang berhutang perbuatan keji pada suami yang baik....jadi mesti bagaimana?
      kalau mau bertahan ya IKHLAS saja sepanjang setiap suami emosi kembali menyebutmu pezina,toh itu fakta kan?
      mau tidak dibegitukan suami? mudah,nggak usah zina.
      tapi sudah terjadi kan? hutang perbuatan buruk itu anda sebagai istri harus membayar sampai anda mati,makanya banyak disarankan jika istri sampai berzina sebaik-baiknya diceraikan saja.
      jika dipertahankan,ada perjalanan panjang yang menyakitkan bagi keduanya.
      lantas anda bicara pada suami ikhlas dicerai daripada aib anda disiarkan ke seantero negeri?
      kalau suami meradang lantas berkata tidak redho atas perbuatanmu,tidak ada ampunan bagimu karena harusnya memperbaiki diri tapi malah minta dicerai saja,dan tidak redho surga untukmu,loantas diucapkannya talak cerai.
      apa yang terjadi?
      suami itu sudah anda zalimi,kata2nya sangat diijabah Allah karena sakit hatinya padamu,jika Allah redho dengan perkataan suami,kira2 apa nasib anda dunia akherat?
      coba pikir2 saja dulu hal ini.
      jadi ketika anda dalam masa perbaikan diri dari ahlaq bejat sebagai istri menuju ahlaq mulia kembali,perjalanan itu menyakitkan,sekali lagi IKHLAS saja,LAPANG DADA saja,jangan lawan suami sekali-kali tentang hal ini,krn anda pernah berbuat keji dan zalim pada suami.
      bertahan saja,tingkatkan pelayanan pada suami melebihi dari sebelumnya,tunjukkan pada suami bahwa anda berharap redho suami agar surga untuk anda,itu yang harusnya anda cari,anda perjuangkan sampai mati sekalipun.
      jangan ketika sakit tak tahan,akibat kata2 suami pada saat2 tertentu lantas anda cari lagi kenyamanan haram dengan membangun zina berikutnya,itu artinya anda hanya butuh status saja sebagai istri,dengan status itu anda jika berzina toh ada yang menanggung,naudzubillah mindzalik,jika ini yang terjadi,sungguh anda tidak punya sedikitpun rasa takut padaNya.

      Delete
  31. Assalamualaikum ustadz, saya istri yg pernah berselingkuh dan berzina, insyaAllah sudah taubat. Suami saya malah tau saya berzinah karena percaya pada seseorang yg punya keahlian secara batin katanya, tanpa ada bukti jelas. Saya juga tidak diceritakan bagaimana jelasnya. Suami saya meminta perceraian dan sudah keluar talak dari mulutnya sebulan yang lalu. Saat ini kami berdua masih tinggal satu rumah, berat dengan anak-anak apabila kami berpisah, meskipun suami sudah sama sekali menghindari untuk berhubungan badan, meskipun dari gerak geriknya saya tau suami saya masih menginginkannya. Namun sampai saat ini suami juga belum mau mengurus perceraian secara hukum karena belum ada biayanya. Selama menikah, sayalah yang mencari nafkah untuk keluarga. Sementara sekarang, saya sendiri bingung, saya takut anak-anak terguncang. Bagaimana ini ustadz. Apa yang harus saya lakukan?

    ReplyDelete
  32. Assalamualaikum pak ustad. Saya mau bertanya seorang istri pernah selingkuh dan melakukan zina, sang suami pun mengetahui. Si istri pun ingin bertaubat dan sudah mengakui semua ny, mengakui kesalahanny. Selain shalat taubat apa saja yg harus dilakukan selain shalat taubat agar dosa dosa ny di ampuni oleh Allah SWT. Apakah mandi taubat,puasa, bersedekah kah? Terimakasih.

    ReplyDelete
  33. assalaualaikum Ustadz

    istri saya telah mengakui bahwa dia berselingkuh hati dengan pria lain dengan sering melalukan Chating yang mengarah ke perbuatan zina.sehingga ketika berhubungan dengan sayapun fantasinya ke lelaki tersebut. walaupun akhirnya dia meminta maaf dan berjanji tidak akan melakukanya lagi.
    seabaiknya apa yang harus saya perbuat. satu sisi sangat menyakitkan namun disisilain saya ingin tetap utuh berumah tangga demi kedua putri kami. mohon nasehatnya. terimakasih
    Wassalamualaikum Wr Wb

    ReplyDelete
  34. Assalamualaikum ustadz
    Saya ingin bertanya , saya memiliki istri yang Alhamdulillah mengharuskan saya untuk ekstra sabar , kami sudah 5 taun membina rumah tangga dan sekarang sudah memiliki dua orang anak
    awal kenyataan terberat dalam hidup saya ketika istri saya melahirkan anak pertama , karena selang beberapa bulan ternyata dia ada main dengan pria lain di belakang saya , setahun lebih dia khuankhi saya dan yang bikin saya seperti orang gila karena istri saya sampai berhubungan badan
    saya mengetahui itu semua juga dari istri saya sendiri , dia menuliskan pengakuan dan kembali ke rumah orang tua , lepas itu saya datang ke rumah mertua bersama ayah saya untuk rapat terkait rumah tangga kami
    Hasilnya saya memaafkan dan menerima istri saya kembali
    Satu setengah tahun setelah anak kedua kami lahir , istri saya masuk PT untuk bekerja ke luar negeri , dan melihat gerak gerik istri saya , saya yakin kalo dia pasti ada hubungan dengan orang lain
    Dan ternyata benar , bahkan sampai dia bekerja di luar negeri , dia masih berkomunikasi dengan mantannya
    Setiap kali ketahuan , dia selalu minta maaf dan ingin bertaubat
    Saya pun memaafkan dia karena saya memang tulus menyayangi dia ustadz , saya sendiri tidak mau pisah dengan istri saya
    sampai pada kejadian terakhir ini , awalnya saya mau mundur tapi istri saya sampai sumpah2 kalo kali ini dia bnr2 ingin bertaubat
    Walaupun sikapnya ke saya blm sepenuhnya baik
    Pertanyaan saya , langkah apa yang harus saya lakukan pak ustadz , sebenarnya saya ingin mempertahankan pernikahan kami
    Terlebih kami sudah memiliki dua orang anak
    di sisi lain , saya juga bingung harus bagaimana lagi terhadap istri saya
    Mohon pencerahannya pak ustadz

    ReplyDelete
  35. Assalamualaikum wr wb
    maaf saya bertanya pak Ustad. Saya sudah menikah 4 tahun dan kami diberi oleh Allah tahun 2021 anak di akhir bulan Oktober. Saya sebelum hamil sempat selingkuh dengan orang lain, tapi saya hanya melalui online tidak bertemu dengannya. Saya melakukan ini, karena suami saya tidak pernah memberikan uang gaji untuk kebutuhan sehari-hari. Setelah menikah cuma hanya satu kali satu juta dan di kasih uang 700.000 karena saya tidak bisa membayar untuk wisuda S2. Dan seterusnya saya sakit untuk ke dokter, beli obat dan memenuhi kebutuhan sehari-hari pakai uang gaji saya sendiri. Dan pernah tidak mempunyai uang sendiri, karena habis. Akhirnya saya diam dan sampai saya positif hamil. Saya sudah bertaubat tidak selingkuh sebelum hamil, ketika saya hamil saya membayar obat karena alasan suami obat itu mahal dan suami mengatakan saya yang membayar dokter. Saya hanya jawab ya dan diam, ketika hamil 5 bulan tiba-tiba ari-ari saya di bawah dekat kepala anak saya dan hampir melahirkan. Lalu saya telepon ibu, ibu bilang opname. ya sudah saya pasrah opname demi kebaikan saya dan anak saya. Ibu saya membantu membayar opname, setelah opname tiga hari suami yang membayar sebanyak 3 juta. Setelah suami membayar opname di rumah sakit ibu dan anak. Suami marah-marah kepada saya, uang tiga juta itu banyak hanya bayar opname. Tidak usah opname ibu dan anak tidak apa-apa, padahal dokter bilang harus opname. Jika tidak opname bisa membahayakan ibu dan anak. Dia bilang kakak ku kalau hamil di buat jalan-jalan dengan keadaan ari-ari di bawah sejak 5 bulan sampai melahirkan ya tidak apa-apa sehat dan selamat. Betapa sakit hatinya saya di samakan dengan kakaknya, apalagi dia bilang aku lemah tidak seperti orang lain. Akhirnya saya berusaha untuk sehat dan bayi saya dengan uang saya sendiri dan usaha, bayar BPJS saya sendiri agar saya bisa opname di RSIA Putri Surabaya sampai operasi tanpa membayar mahal dengan uang sendiri. Allhamdulilah diberikan kemudahan oleh Allah, semua saya tanggungin sampai anak saya opname karena kuning menggunakan BPJS saya sendiri dan sampai sekarang anak saya sakit untuk ke dokter menggunakan uang sendiri. Tiap bulan saya menyisihkan uang 1.500.000 sering lebih dari saya daripada suami saya. Tiap bulan saya harus meminta uang ke suami untuk kebutuhan anak saya, walaupun saya di marahin dengan suami saya. Saya hanya bisa diam dan menyimpan, apakah dulu saya berbuat kesalahan itu dan apakah bisa saya memenuhi kebutuhan anak saya dari segi kesehatan dan pendidikan tidak bisa dijagakno (bahasa jawa) dari suami. Saya hanya pasrah saja pak Ustad, saya tidak mau rame dengan suami. Sudah cukup buat saya

    ReplyDelete
    Replies
    1. saya mohon pencerahan dari P Ustad

      Delete