Tanya:
ما رأيك
في الذي لم يحج وعزم على أن يحج، وتوفرت لديه جميع السبل؛ ولكن عليه دين، فهل يتم
عزيمته على الحج، أم يبطله؟
“Apa
pendapatmu terkait seorang yang belum haji
dan ia telah bertekad akan berangkat haji. Ia telah memenuhi semua
kriteria haji, namun ia memiliki hutang. Apakah ia menyempurnakan tekadnya
untuk berangkat haji ataukah membatalkannya?”
Jawab:
Asy-Syaikh
Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah menjawab:
قضاء
الدين أهم من الحج، والريال الذي يصرفه في قضاء الدين خير من عشرة ريالات يصرفها
في الحج، نعم لو فرض أنه تهيأ له أن يحج مجانا، مثل: أن يخرج ليخدم الحجاج الذين
معه، أو أن أحدا من أصدقائه أراد أن يتبرع له بالحج، فحينئذ لا بأس؛ لأن الحج هنا
لا ينال الدين منه ضرر
“Melunasi
hutang lebih penting dari haji. Satu Real yang engkau gunakan dalam melunasi
hutang lebih baik dari sepuluh Real yang engkau gunakan untuk haji. Iya,
seandainya ia dapat menunaikan haji tanpa biaya, misalkan ia bertugas mengurus jamaah haji yang berangkat bersamanya atau ada salah seorang kawan yang ingin memberangkatkannya haji, dalam kondisi ini tidak apa-apa. Karena
haji dalam kondisi ini tidak menyebabkan mudharat pada hutangnya.” [Liqa’
Al-Bab Al-Maftuh, 1/43]
No comments:
Post a Comment