Sunday, January 11, 2015

Dua Jadwal Pengajian Waktunya Bersamaan, Ikut Pengajian yang Mana?

Pertanyaan tersebut terjawab dalam fatwa Asy-Syaikh Ubaid Al-Jabiri hafizhahullah berikut,

Tanya:

بعضهم الله يحفظك يعني يقول لا نأخذ العلم إلا عن العلماء الكبار: ابن باز والألباني وابن عثيمين فقط. فما توجيهكم؟

“Semoga Allah menjaga Anda, sebagian mereka mengatakan “Kami tidak mengambil ilmu kecuali dari ulama kibar, Ibnu Baz, Al-Albani dan Ibnu Utsaimin saja.” Apa nasehat Anda?

Jawab:

Asy-Syaikh Ubaid Al-Jabiri hafizhahullah berkata:

أقول                                                                                           

أولاأنا أرى هؤلاء الثلاثة شيوخ إسلام من الْمُعاصرين لنا، وأنهم أئمة، ولكن.

وثانيا: وصف النبي -صلى الله عليه وسلم- بأنهم ورثة الأنبياء، هذا عام فِي كل عصر ومِصر، وفِي كل زمان ومكان، فحيث وجد الراسخون فِي العلم ومن ينصح للناس، ويعلمهم دين الله من الكتاب والسنة، وجبَ الأخذ عنه، فالحصر لا مسوّغ له، الحصر لا مسوّغ له.

وقد كان من السلف من يستفتي كبار التابعين مع وجود الصحابة -رضي الله عنهم- من غير نكير.

لكن عرفنا من هدي أئمتنا أنه إذا ضمّ المجلسَ عالِمَيْن فإن من كان أصغرهما أو أقلهما تركَ المجلسَ لِمَن هو أجلّ منه.
نعم، فهذا حصر بلا موجِب للحصر.
ثم ولله الحمد والْمنّة وجود أخوة وأبناء لهؤلاء الأشياخ الثلاثة لا ينكر أحد ذلك ، موجود.
ولكن أهل الأهواء لا يفتؤون ساعيْن فِي التفريق بيْن العلماء وعوام الناس ويسلكون كل سبيل.
فهذه الْمَقولة من تهوين أمر أخوان هؤلاء الأشياخ الثلاثة وطلابهم وأبنائهم الذين كانت لهم أقوال ولله الحمد معتبرة فِي حياة هؤلاء الأشياخ . نعم

“Aku katakan:

Pertama, aku berpendapat bahwa ketiganya termasuk imam dan Syaikhul Islam bagi kita dari kalangan mu’ashirin, akan tetapi

Kedua, penyifatan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa mereka (ulama –pen) adalah pewaris nabi, ini berlaku umum di setiap masa dan wilayah, di setiap waktu dan tempat. Di mana pun terdapat orang-orang yang mendalam ilmunya (rasikhun fil ‘ilmi –ulama-), orang-orang yang memberikan nasehat pada manusia, serta mengajarkan agama Allah berupa Al-Qur’an dan As-Sunnah, maka wajib mengambil ilmu dari mereka. Membatasi (orang-orang tertentu –pen) saja tidak benar, membatasi (orang-orang tertentu –pen) saja tidak semestinya.

Dahulu diantara salaf ada yang meminta fatwa kepada kibar tabi’in, padahal para sahabat radhiyallahu ‘anhum masih ada, tanpa ada pengingkaran dari yang lain. Namun perlu kita ketahui, diantara akhlak para ulama (imam) kita, apabila dalam satu waktu terdapat dua orang ulama yang duduk di majelis, hendaklah ulama yang lebih muda atau yang lebih sedikit ilmunya meninggalkan majelis demi ulama yang lebih mulia darinya. Iya, ini adalah pembatasan, namun tidak bermaksud membatasi (orang-orang tertentu saja –pen).

Kemudian segala puji dan nikmat milik Allah, di sana terdapat ikhwah dan anak-anak (murid –pen) dari ketiga ulama tersebut, tidak ada yang mengingkari hal itu, mereka itu ada. Namun ahlul-ahwa’ selalu berupaya untuk memisahkan antara ulama dan awam kaum muslimin, mereka menempuh segala cara untuk hal itu.

Pernyataan ini merupakan bentuk pelecehan terhadap ikhwah yang bersama ketiga ulama tersebut, pelecehan terhadap murid-murid ketiga ulama tersebut, dan pelecehan terhadap anak-anak (didik –pen) dari ketiga ulama tersebut. Alhamdulillah murid-murid ketiga ulama tersebut memiliki perkataan (peran dakwah –pen) yang diakui semasa ketiga ulama tersebut masih hidup, iya” [Pertemuan Bersama Asy-Syaikh Ubaid Al-Jabiri di Makkah Al-Mukarramah, 30 Jumadil Ula 1431]




No comments:

Post a Comment