Saturday, November 8, 2014

Menyingkap Dunia Setan

Sahabat Hudzaifah bin Al-Yaman radhiyallahu ‘anhu berkata:

كَانَ النّاسُ يَسْأَلُونَ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم عَنِ الْخَيْرِ. وَكُنْتُ أَسْأَلُهُ عَنِ الشّرِّ. مَخَافَةَ أَنْ يُدْرِكَنِي

Orang-orang bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang kebaikan, sedangkan aku bertanya kepada beliau tentang keburukan, karena khawatir keburukan itu akan menimpaku...” [HR. Al-Bukhari dan Muslim]

Perlu kiranya kita mengenal dunia setan, agar kita tidak tertipu olehnya, tidak hanyut dalam tipu dayanya, serta tidak terjerat oleh langkah-langkahnya dalam menyesatkan manusia. Berikut adalah beberapa point permasalahan yang berkaitan dengan setan: 


1) Pembantu-pembantu setan dalam menyesatkan manusia

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

المرأة عورة وإنها إذا خرجت استشرفها الشيطان

“Wanita adalah aurat, apabila wanita keluar, setan menghiasinya” [HR. At-Tirmidzi no. 1173, Ibnu Hibban no. 5570, dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu. At-Tirmidzi berkata: “hasan shahih gharib”][1]

Husain bin Shalih rahimahullah berkata:

سمعت أن الشيطان قال للمرأة أنت نصف جندي وأنت سهمي الذي أرمي به فلا أخطى وأنت موضع سري وأنت رسولي في حاجتي

“Aku mendengar bahwa setan berkata kepada sorang wanita: ‘engkau adalah separuh tentaraku, engkau adalah lemparan busurku yang tidak pernah meleset, engkau adalah tempatku menyimpan rahasia, serta utusanku dalam setiap keperluanku”[2]

Malik bin Dinar rahimahullah berkata:
حب الدنيا رأس الخطيئة والنساء حبالة الشيطان

“Cinta dunia merupakan pokok setiap kesalahan, sedangkan wanita adalah balatentara setan”[3]

Sa’id bin Al-Musayyab rahimahullah berkata:

ما بعث الله تعالى نبيا إلا لم ييأس إبليس أن يهلكه بالنساء

“Tidaklah Allah ta’ala mengutus seorang nabi, kecuali Iblis tidak putus asa untuk membinasakannya lewat (godaan –pen) wanita”[4] 

Abdullah bin Al-Mubarak rahimahullah berkata: menceritakan kepadaku 
Ubaidullah bin Wuhaib, ia berkata: “Sebagian nabi ‘alaihimus salam bertanya kepada Iblis: “Dengan apa engkau dapat mengalahkan anak Adam?”. 

Iblis menjawab:

آخذه عند الغضب وعند الهوى

 “Aku dapat mengalahkannya saat ia marah dan saat ia dikuasai oleh hawa nafsu”.[5]

2) Setan bersama seorang yang sendirian dan bersama seorang yang menyelisihi al-jama’ah

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

من أراد منكم بحبوحة الجنة فليلزم الجماعة فإن الشيطان مع الواحد وهو من الاثنين أبعد

“Barangsiapa yang menginginkan tengah-tengahnya surga, hendaklah ia berpegang teguh dengan al-jama’ah, sesungguhnya setan bersama orang yang sendirian, dan setan lebih jauh dari dua orang” [HR. Ahmad (1/18), At-Tirmidzi no. 2165, dan Al-Hakim (1/114) dari Jabir bin Samurah radhiyallahu ‘anhu, shahih]

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

يد الله على الجماعة والشيطان مع من يخالف الجماعة

“Tangan Allah bersama al-jama’ah, dan setan bersama orang-orang yang menyelisihi al-jama’ah” [Majma’ Az-Zawa’id (5/221), Al-Haitsami rahimahullah berkata: “para perawinya tsiqah”]

3) Seorang ulama lebih berat di sisi setan dibandingkan seribu ahli ibadah

Diriwayatkan dari nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa beliau bersabda:

لفقيه واحد أشد على الشيطان من ألف عابد

“Sungguh satu orang yang faqih lebih berat bagi setan dibandingkan seribu ahli ibadah” [HR. At-Tirmidzi no. 2681, Ibnu Majah no. 222][6]

4) Setan menangis apabila tidak dapat menggoda seorang mukmin di saat sakaratul maut

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam biasa berdoa dengan doa berikut:

وأعوذ بك أن يتخبطني الشيطان عند الموت

“Aku berlindung kepada-Mu dari godaan dan penguasaan setan padaku saat kematian” [HR. Abu Daud no. 1552, An-Nasa’i (8/283) dan Ahmad (3/427), shahih]

Sebagian ulama berkata:

الشيطان أشد بكاء على المؤمن إذا مات من بعض أهله لما فاته من افتانه إياه في الدنيا

“Setan menangis terisak-isak saat salah seorang mukmin wafat sedangkan setan terluput, tidak dapat menjatuhkannya ke dalam fitnah di dunia”[7]

Shalih bin Al-Imam Ahmad berkata: “Aku melihat ayahku menjelang wafat mengulang-ulang ucapan: “tidak, tidak”. Aku bertanya pada ayahku: “Wahai ayah, aku melihatmu mengatakan tidak.. sampai aku mati, tidak… sampai aku mati. Apa yang terjadi?”. Al-Imam Ahmad berkata:

الشيطان واقف عند رأسي يقول فتنى يا أحمد وأنا أقول لا بعد لا بعد

“Setan berdiri di sisi kepalaku seraya berkata: “Wahai Ahmad, engkau telah terbebas dariku”. Lalu aku pun berkata: “tidak… sampai aku mati, tidak… sampai aku mati” [Aakamul Marjaan no.499]

5) Arsy (singgasana) Iblis berada di atas air

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إن عرش إبليس على البحر فيبعث سراياه فيفتنون الناس فأعظمهم عنده منزلة أعظمهم فتنة

“Sesungguhnya Arsy Iblis berada di atas air. Ia mengutus bala tentaranya, lalu mereka membuat fitnah diantara manusia. Setan  yang paling tinggi kedudukannya di sisi Iblis adalah setan yang paling besar membuat fitnah” [HR. Muslim (8/139) dan Ahmad (3/332, 366, 384)]

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bertanya kepada Ibnu Sha’id: 
“Apa yang engkau lihat?”. Ibnu Sha’id berkata:

ارى عرشا على الماء أو قال على البحر حوله حيات

“Aku melihat sebuah singgasana di atas air atau di atas laut yang dikelilingi oleh ular-ular”.

Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata:

ذاك عرش إبليس

“Itu adalah Arsy Iblis” [HR. Muslim no. 2925, Ahmad (3/66,97), At-Tirmidzi no. 2247 dari Abu Sa’id Al-Khudri dan Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhum]

6) Setan menancapkan benderanya di pasar

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

لا تكونن إن استطعت أول داخل السوق ولا آخر من يخرج منها فإنها معركة الشيطان وبها تركز رايته

“Apabila mampu, janganlah engkau menjadi orang pertama yang masuk pasar dan orang terakhir yang keluar darinya. Sesungguhnya pasar adalah tempat setan bergerilya dan menancapkan benderanya” [HR. Muslim no. 2451 dari Salman Al-Fairis radhiyallahu ‘anhu]

7) Setan selalu mengintai manusia dalam setiap keadaannya

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إن الشيطان يحضر أحدكم عند كل شيء من شأنه حتى يحضره عند طعامه فإذا سقطت لقمة أحدكم فليأخذها وليمط ما كان بها من أذى وليأكلها ولا يدعها للشيطان فإذا فرغ فليلعق أصابعه فإنه لا يدري في أي طعامه البركة

“Sungguh setan selalu menyertai salah seorang kalian di setiap keadannya, hingga setan bersamanya saat ia makan. Apabila ada sebagian makanan dari salah seorang kalian yang jatuh, maka ambillah, buanglah bagian yang kotor dan makanlah. Janganlah ia meninggalkan bagian untuk setan. Apabila ia telah selesai makan, jilatilah jari-jarinya, karena ia tidak tahu letak barakah dalam makanannya” [HR. Muslim no. 2033, Ahmad (3/301) dan At-Tirmidzi no. 1802 
dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma]

8) Setan mendatangi sepasang suami istri saat melakukan hubungan badan

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

لو أن أحدكم إذا أراد أن يأتي أهله قال بسم الله اللهم جنبنا الشيطان وجنب الشيطان ما رزقتنا فإنه إن يقدر بينهما ولد في ذلك لم يضره الشيطان أبدا

“Seandainya salah seorang kalian membaca doa bismillaahi allaahumma jannibnasy syaithoona wajannibisy syaithoona maa rozaqtanaa saat mendatangi istrinya, kemudian ditakdirkan terciptanya anak dengan sebab itu, maka setan tidak akan memberikan mudharat kepada anak itu selama-lamanya” [HR. Al-Bukhari no. 5165 dan Muslim no. 1434 dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu]

9) Setan hadir saat seorang ibu melahirkan bayinya

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersada:

كل بني آدم يطعن الشيطان في عينيه بأصبعه حين يولد إلا عيسى بن مريم ذهب يطعن فطعن في الحجاب

“Setan menusuk kedua mata setiap anak Adam dengan jari-jarinya saat ia dilahirkan kecuali Isa bin Maryam. Setan berusaha menusuknya, namun ia hanya mampu menusuk suatu penghalang” [HR. Muslim no. 2367 dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu]

Sebagian ulama berkata:

لأن عيسى عليه السلام لم يخلق من مني الرجال فأعيذ من مغمزه وإنما خلق من نفخة روح القدس

“Karena Isa ‘alaihissalam tidaklah diciptakan dari mani laki-laki, namun ia diciptakan dari ruh Al-Qudus, sehingga ia dilindungi dari tusukan setan” [Aakamul Marjaan hal. 255]

10) Setan menyertai manusia sebagaimana aliran darah

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إن الشيطان يجري من ابن آدم مجرى الدم

“Sesungguhnya setan mengalir dalam diri anak Adam seperti aliran darah” [HR. Al-Bukhari (2/268) dan Muslim no. 2175 dari Shafiyyah radhiyallahu ‘anha]

11) Setan bertebaran dan berkeliaran pada waktu senja menjelang malam

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إذا كان جنح الليل وأمسيتم فكفوا صبيانكم فإن الشيطان ينتشر حينئذ إذا ذهب ساعة من الليل فخلوهم وأغلقوا الأبواب واذكروا اسم الله تعالى وخمروا آنيتكم واذكروا اسم الله عز وجل

“Apabila malam telah datang dan kalian masuk waktu senja, maka tahanlah anak-anak kalian. Sesungguhnya setan berkeliaran pada waktu itu. Apabila sebagian malam telah berlalu, biarkanlah mereka, tutuplah pintu-pintu dengan menyebut nama Allah ta’ala, serta tutuplah bejana-bejana kalian dengan menyebut nama Allah ‘azza wajalla” [HR. Al-Bukhari no. 3280 dan Muslim no. 2012]

12) Setan tidur di ranjang yang tidak ditempati

Qais bin Abu Hazim rahimahullah berkata:

ما من فراش يكون في بيت مفروشا لا ينام عليه أحد إلا نام عليه الشيطان

“Tidaklah ada suatu ranjang dalam rumah yang tidak ditempati oleh seorang pun, kecuali setan tidur di atasnya”[8]

13) Setan tidak tidur siang

Umar bin Al-Khaththtab radhiyallahu ‘anhu berkata:

قيلوا فإن الشياطين لا تقيل

“Hendaklah kalian tidur siang, sesungguhnya setan tidak tidur siang” [Luqath Al-Marjaan no. 651]

Ja’far bin Muhammad rahimahullah berkata:

نومة نصف النهار تزيد في العقل

“Tidur di siang hari menambah kekuatan akal” [Aakamul Marjaan hal. 261]

14) Setan kencing di hidung orang yang bangun kesiangan

Disebutkan di sisi nabi bahwa ada seorang yang pulas tertidur sampai pagi hingga ia tidak shalat, maka nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

ذاك رجل بال الشيطان في أذنه

“Itu adalah seorang yang setan kecing di hidungnya” [HR. Al-Bukhari no. 3270 dan Muslim no. 773 dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu]

15) Setan mengikat talinya di kepala manusia saat tertidur

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

يَعْقِدُ الشَّيْطَانُ عَلَى قَافِيَةِ رَأْسِ أَحَدِكُمْ إِذَا هُوَ نَامَ ثَلَاثَ عُقَدٍ يَضْرِبُ كُلَّ عُقْدَةٍ عَلَيْكَ لَيْلٌ طَوِيلٌ فَارْقُدْ فَإِنْ اسْتَيْقَظَ فَذَكَرَ اللَّهَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَإِنْ تَوَضَّأَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَإِنْ صَلَّى انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَأَصْبَحَ نَشِيطًا طَيِّبَ النَّفْسِ وَإِلَّا أَصْبَحَ خَبِيثَ النَّفْسِ كَسْلَانَ

Setan mengikat tengkuk kepala seseorang dari kalian saat ia tidur dengan tiga tali ikatan dan setan mengikatkannya sedemikian rupa sehingga setiap ikatan diletakkan pada tempatnya, lalu (dikatakan) kamu akan melewati malam yg sangat panjang maka tidurlah dengan nyenyak. Jika ia bangun dan mengingat Allah maka lepaslah satu tali ikatan. Jika kemudian ia berwudhu', maka lepaslah tali yang lainnya. Apabila ia mendirikan shalat lepaslah seluruh tali ikatan dan pada pagi harinya ia akan merasakan semangat dan kesegaran yang menenteramkan jiwa. Namun apabila ia tidak melakukan seperti itu, maka pada pagi hari jiwanya merasa tak segar dan menjadi malas beraktifitas. [HR. Al-Bukhari no.1074 dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu]

16) Mimpi yang buruk berasal dari setan

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

الرؤيا من الله والحلم من الشيطان فإذا حلم أحدكم الحلم يكرهه فليبصق عن يساره وليستعذ بالله منه فلن يضره

“Mimpi yang baik berasal dari Allah, sedangkan mimpi yang buruk berasal dari setan. Apabila salah seorang kalian mimpi buruk, hendaklah ia meludah ke sebelah kirinya dan meminta perlindungan kepada Allah darinya, maka hal itu tidak akan memberikan mudharat kepadanya” [HR. Al-Bukhari no. 6984 dan Muslim no. 2261]

17) Setan tidak bisa menyerupai nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dalam mimpi

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

من رآني في المنام فقد رآني فإن الشيطان لا يتمثل بي

“Barangsiapa yang melihatku dalam mimpi, sungguh ia benar-benar telah melihatku, karena setan tidak dapat menyerupaiku” [HR. Al-Bukhari no. 6993 dan Muslim no. 2266 dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu]

Ibnu Sirin rahimahullah berkata:

إذا رآه في صورته

“Jika ia benar-benar melihat nabi dalam wujud aslinya” [Shahih Al-Bukhari no. 6993]

Makna perkataan Ibnu Sirin di atas, apabila seorang bermimpi melihat nabi, maka ia benar-benar telah melihat nabi, jika laki-laki yang ia lihat dalam mimpinya memang sesuai dengan ciri-ciri nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Sebab bisa saja dalam mimpinya, setan datang dengan wujud laki-laki yang berpakaian isbal, tidak berjenggot sambil membawa tasbih, lalu mengaku-ngaku sebagai nabi untuk semakin menggelincirkannya dalam kesesatan, Allahulmusta’an. 

Ayub berkata: “Apabila diceritakan kepada Ibnu Sirin bahwa ada seorang yang bermimpi melihat nabi, maka Ibnu Sirin berkata kepadanya: “Ceritakanlah kepadaku apa yang engkau lihat?”. Jika orang itu menceritakan ciri-ciri seorang yang tidak dikenalnya (bukan ciri-ciri nabi –pen), maka Ibnu Sirin berkata: “Engkau tidak melihat nabi”[9]

18) Tanduk setan muncul di wilayah Najd

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah berdoa:

اللهم بارك لنا في شامنا اللهم بارك لنا في يمننا

“Ya Allah berkahilah Syam kami, Ya Allah berkahilah Yaman kami”.
Para sahabat berkata: “Wahai Rasulullah, doakan juga Najd kami”. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

هنالك الزلازل والفتن ومنها يطلع قرن الشيطان

“Di sana akan terjadi berbagai kegoncangan dan fitnah, serta dari sana akan muncul tanduk setan” [HR. Al-Bukhari no. 7093 dan At-Tirmidzi no. 3953]

Najd yang dimaksud oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah wilayah Iraq, hal ini didukung oleh fakta di lapangan. Dari sana lah muncul kelompok ISIS, terjadi peperangan yang berkelanjutan, hilangnya rasa aman, dan seterusnya.  Perhatikan riwayat berikut:

Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata :

رأيت رسول الله صلى الله عليه وسلم يشير بيده يؤم العراق ها إن الفتنة ههنا إن الفتنة ههنا ثلاث مرات من حيث يطلع قرن الشيطان.

Aku pernah melihat Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam berisyarat dengan tangannya menunjuk ke arah Iraq. (Beliau bersabda) : “Di sinilah, fitnah akan muncul, fitnah akan muncul dari sini”. Beliau mengatakannya tiga kali. “Yaitu tempat munculnya tanduk setan[HR. Ahmad, 2/143, shahih sesuai syarat Al-Bukhari dan Muslim]

19) Setan duduk di antara tempat yang teduh dan tempat yang terkena sinar matahari

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata:

أن رسول الله نهى أن يجلس الرجل بين الشمس والظل

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melarang seseorang duduk di antara tempat yang terkena sinar matahati dan tempat yang teduh” [HR. Al-Hakim (4/271)][10]

Dalam riwawat yang lain disebutkan:

ذلك مجلس الشيطان

“Itu adalah tempat duduk setan” [HR. Ahmad (3/314)][11]

20) Setan lari ketika mendengar azan dan iqamah

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إِذَا نُودِيَ بِالصَّلَاةِ أَدْبَرَ الشَّيْطَانُ لَهُ ضُرَاطٌ حَتَّى لَا يَسْمَعَ الْأَذَانَ فَإِذَا قُضِيَ الْأَذَانُ أَقْبَلَ وَإِذَا ثُوِّبَ أَدْبَرَ فَإِذَا قُضِيَ التَّثْوِيبُ أَقْبَلَ حَتَّى يَخْطِرَ بَيْنَ الْمَرْءِ وَنَفْسِهِ فَيَقُولُ اذْكُرْ كَذَا وَكَذَا لِمَا لَمْ يَكُنْ يَذْكُرُ قَبْلَ

Apabila panggilan shalat dikumandangkan, maka setan akan lari terbirit-birit sambil terkentut-kentut hingga ia tak lagi mendengar (suara) azan tersebut, maka apabila azan telah selesai dikumandangkan ia akan kembali. Apabila iqamah dikumandangkan, setan akan segera berpaling, jika iqamah telah selesai dikumandangkan ia akan kembali lagi (untuk mengganggu manusia) hingga ia membersitkan dalam hati seseorang dengan mengatakan 'Ingatlah ini dan itu' dari hal-hal yang sebelumnya terlupa” [HR. Al-Bukhari no. 607 dan Muslim no. 389 dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu]

21) Setan berjalan dengan satu sandal

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

لا يمشي أحدكم في نعل واحدة فإن الشيطان يمشي في نعل واحدة

“Janganlah salah seorang kalian berjalan dengan satu sandal, karena 
sesungguhnya setan berjalan dengan satu sandal” [HR. Al-Bukhari no. 5855 dan Muslim no. 2097 dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu]

22) Setan menangis saat manusia membaca ayat sajdah[12], lalu ia sujud

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إذا تلا ابن آدم السجدة اعتزل الشيطان يبكي ويقول يا ويله أمر ابن آدم بالسجود فسجد فله الجنة وأمرت بالسجود فأبيت فلي النار

“Apabila anak Adam membaca ayat Sajdah, setan berpaling sambil menangis seraya berkata: ‘celakalah aku, anak Adam diperintahkan sujud, lalu ia sujud, maka ia memperoleh surga. Sedangkan aku diperintahkan sujud, namun aku enggan, maka bagiku neraka” [HR. Muslim no. 81, Ahmad (2/334) dan Ibnu Majah no. 1052]

23) Setan memberikan was-was pada orang yang shalat bahwa ia berhadats

Suatu saat ada seorang laki-laki yang mengeluh kepada nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, ia merasa ada sesuatu yang keluar (dari duburnya) saat shalat, maka beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

لا ينصرف أحدكم حتى يسمع صوتا أو يجد ريحا

“Janganlah salah seorang kalian berpaling (membatalkan shalat –pen) sampai ia mendengar suara atau mencium bau” [HR. Al-Bukhari no. 177 dan Muslim no. 361]

24) Menguap dan mengantuk saat shalat berasal dari setan

Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata:

التثاؤب والعطاس في الصلاة من الشيطان

“Menguap dan mengantuk dalam shalat berasal dari setan” [Majma’ Az-Zawa’id (2/86), Al-Haitsami berkata: “seluruh perawinya tsiqah”]

25) Ketergesaan berasal dari setan

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

الأناة من الله عز وجل والعجلة من الشيطان

“Ketenangan berasal dari Allah’azza wajalla dan ketergesaan berasal dari setan” [HR. At-Tirmidzi no. 2012][13]

26) Keledai meringkik saat melihat setan

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إذا سمعتم صياح الديكة فاسألوا الله من فضله فإنها رأت ملكا وإذا سمعتم نهيق الحمار فتعوذوا بالله من الشيطان فإنه رأى شيطانا

“Apabila kalian mendengar kokokan ayam jago, mintalah keutamaan kepada Allah, karena ayam itu melihat malaikat. Apabila kalian mendengar ringkikan keledai, mintalah perlindungan kepada Allah dari setan, karena keledai itu melihat setan” [HR. Al-Bukhari no. 3303 dan Muslim no. 2729 dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu]

27) Setan masuk di sela-sela shaf yang tidak rapat

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

راصوا صفوفكم وقاربوا بينها وحاذوا بين الاعناق فوالذي نفس محمد بيده إني لأرى الشيطان يدخل من خلل الصف

“Luruskan dan rapatkan shaf-shaf kalian, pundak sejajar dengan pundak. Demi Zat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, sungguh aku melihat setan masuk diantara shaf yang tidak rapat” [HR. Ahmad (3/260), Abu Daud no. 667, An-Nasa’i (2/92) dan Ibnu Hibban no. 2163, shahih]

Masih banyak hadits-hadits tentang setan yang belum disebutkan di sini, namun karena keterbatasan waktu dan tenaga, saya cukupkan hanya beberapa hadits di atas, mudah-mudahan bermanfaat, Allahua’lam

Sumber: Aakamul Marjaan fii Ahkaamil Jaan karya Abu Abdillah Muhammad bin Abdillah Asy-Syibli Al-Hanafi rahimahullah


Ditulis oleh Abul-Harits di Madinah, 15 Muharram 1436




[1] Hadits ini dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam Shahih Al-Jami’

[2] Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Ad-Dunya dalam Makayid Asy-Syaithan hal. 37, shahih

[3] Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Ad-Dunya dalam Dzammud Dunya hal. 416

[4] Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Ad-Dunya dalam Makayid Asy-Syaithan hal. 42

[5] Diriwayatkan oleh Muhammad bin Abdillah Asy-Syibli dalam Aakamul Marjaam no. 486

[6] Hadits ini dilemahkan oleh Ibnul Jauzi dalam Al-Ilal Al-Mutanahiyah dan Al-Albani dalam Dha’if At-Tirmidzi

[7] Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Ad-Dunya dalam Makayid Asy-Syaithan hal. 31

[8] Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Ad-Dunya dalam Makayid Asy-Syaithan hal. 5

[9] Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah berkata dalam Fathul Bari: “sanadnya shahih”.

[10] Hadits ini dishahihkan oleh Al-Hakim dan Adz-Dzahabi

[11] Al-Haitsami mengomentari hadits ini: “Seluruh perawinya adalah perawi kitab Ash-Shahih kecuali Katsir bin Abi Katsir, ia adalah tsiqah” [Majma’ Az-Zawa’id (8/60)]

[12] Ayat Sajdah adalah ayat yang di dalamnya terdapat perintah sujud. Terdapat 15 tempat ayat Sajdah dalam Al-Qur’an yaitu surat Al A’rof ayat 206, Ar-Ra’du ayat 15, An-Nahl ayat 49-50, Al Isra’ ayat 107-109, Maryam ayat 58, Al-Hajj ayat 18, Al- Furqon ayat 60, An-Naml ayat 25-26, As-Sajdah ayat 15, Fushilat ayat 38, Shaad ayat 24, An-Najm ayat 62, Al-Insyiqaq ayat 20-21, dan Al-Alaq ayat 19

[13] Hadits ini dihasankan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 1795 dan Shahihul Jami’ no. 3011

No comments:

Post a Comment