Sahabat Hudzaifah
bin Al-Yaman radhiyallahu ‘anhu berkata:
كَانَ النّاسُ
يَسْأَلُونَ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم عَنِ الْخَيْرِ. وَكُنْتُ
أَسْأَلُهُ عَنِ الشّرِّ. مَخَافَةَ أَنْ يُدْرِكَنِي
“Orang-orang bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang kebaikan,
sedangkan aku bertanya kepada beliau tentang
keburukan, karena khawatir keburukan itu akan menimpaku...” [HR. Al-Bukhari dan Muslim]
Perlu
kiranya kita mengenal dunia setan, agar kita tidak tertipu olehnya, tidak hanyut dalam tipu dayanya, serta tidak terjerat oleh langkah-langkahnya dalam
menyesatkan manusia. Berikut adalah beberapa point permasalahan yang berkaitan
dengan setan:
1) Pembantu-pembantu setan dalam menyesatkan manusia
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda:
المرأة عورة وإنها إذا خرجت استشرفها
الشيطان
“Wanita adalah
aurat, apabila wanita keluar, setan menghiasinya” [HR. At-Tirmidzi
no. 1173, Ibnu Hibban no. 5570, dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu. At-Tirmidzi
berkata: “hasan shahih gharib”][1]
Husain bin Shalih
rahimahullah berkata:
سمعت أن الشيطان قال للمرأة أنت نصف جندي
وأنت سهمي الذي أرمي به فلا أخطى وأنت موضع سري وأنت رسولي في حاجتي
“Aku mendengar
bahwa setan berkata kepada sorang wanita: ‘engkau adalah separuh tentaraku,
engkau adalah lemparan busurku yang tidak pernah meleset, engkau adalah
tempatku menyimpan rahasia, serta utusanku dalam setiap keperluanku”[2]
Malik bin Dinar
rahimahullah berkata:
حب الدنيا رأس الخطيئة والنساء حبالة الشيطان
Sa’id bin
Al-Musayyab rahimahullah berkata:
ما بعث الله تعالى نبيا إلا لم ييأس إبليس
أن يهلكه بالنساء
“Tidaklah Allah
ta’ala mengutus seorang nabi, kecuali Iblis tidak putus asa untuk
membinasakannya lewat (godaan –pen) wanita”[4]
Abdullah bin
Al-Mubarak rahimahullah berkata: menceritakan kepadaku
Ubaidullah bin Wuhaib,
ia berkata: “Sebagian nabi ‘alaihimus salam bertanya kepada Iblis:
“Dengan apa engkau dapat mengalahkan anak Adam?”.
Iblis menjawab:
آخذه عند الغضب وعند الهوى
“Aku dapat mengalahkannya saat ia marah dan
saat ia dikuasai oleh hawa nafsu”.[5]
2) Setan bersama seorang yang sendirian dan bersama
seorang yang menyelisihi al-jama’ah
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
من أراد منكم بحبوحة الجنة فليلزم الجماعة
فإن الشيطان مع الواحد وهو من الاثنين أبعد
“Barangsiapa yang
menginginkan tengah-tengahnya surga, hendaklah ia berpegang teguh dengan
al-jama’ah, sesungguhnya setan bersama orang yang sendirian, dan setan lebih
jauh dari dua orang” [HR. Ahmad (1/18), At-Tirmidzi no. 2165, dan Al-Hakim
(1/114) dari Jabir bin Samurah radhiyallahu ‘anhu, shahih]
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
يد الله على الجماعة والشيطان مع من يخالف
الجماعة
“Tangan Allah
bersama al-jama’ah, dan setan bersama orang-orang yang menyelisihi al-jama’ah”
[Majma’ Az-Zawa’id (5/221), Al-Haitsami rahimahullah berkata: “para perawinya
tsiqah”]
3) Seorang ulama lebih berat di sisi setan dibandingkan
seribu ahli ibadah
Diriwayatkan dari
nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bahwa beliau bersabda:
لفقيه واحد أشد على الشيطان من ألف عابد
“Sungguh satu orang
yang faqih lebih berat bagi setan dibandingkan seribu ahli ibadah” [HR.
At-Tirmidzi no. 2681, Ibnu Majah no. 222][6]
4) Setan menangis apabila tidak dapat menggoda seorang
mukmin di saat sakaratul maut
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam biasa berdoa dengan doa berikut:
وأعوذ بك أن يتخبطني الشيطان عند الموت
“Aku berlindung
kepada-Mu dari godaan dan penguasaan setan padaku saat kematian” [HR. Abu Daud
no. 1552, An-Nasa’i (8/283) dan Ahmad (3/427), shahih]
Sebagian ulama
berkata:
الشيطان أشد بكاء على المؤمن إذا مات من
بعض أهله لما فاته من افتانه إياه في الدنيا
“Setan menangis
terisak-isak saat salah seorang mukmin wafat sedangkan setan terluput, tidak
dapat menjatuhkannya ke dalam fitnah di dunia”[7]
Shalih bin Al-Imam
Ahmad berkata: “Aku melihat ayahku menjelang wafat mengulang-ulang ucapan:
“tidak, tidak”. Aku bertanya pada ayahku: “Wahai ayah, aku melihatmu mengatakan
tidak.. sampai aku mati, tidak… sampai aku mati. Apa yang terjadi?”. Al-Imam
Ahmad berkata:
الشيطان واقف عند رأسي يقول فتنى يا أحمد
وأنا أقول لا بعد لا بعد
“Setan berdiri di
sisi kepalaku seraya berkata: “Wahai Ahmad, engkau telah terbebas dariku”. Lalu
aku pun berkata: “tidak… sampai aku mati, tidak… sampai aku mati” [Aakamul
Marjaan no.499]
5) Arsy (singgasana) Iblis berada di atas air
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إن عرش إبليس على
البحر فيبعث سراياه فيفتنون الناس فأعظمهم عنده منزلة أعظمهم فتنة
“Sesungguhnya Arsy Iblis
berada di atas air. Ia mengutus bala tentaranya, lalu mereka membuat fitnah
diantara manusia. Setan yang paling
tinggi kedudukannya di sisi Iblis adalah setan yang paling besar membuat
fitnah” [HR. Muslim (8/139) dan Ahmad (3/332, 366, 384)]
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam pernah bertanya kepada Ibnu Sha’id:
“Apa yang engkau lihat?”.
Ibnu Sha’id berkata:
ارى عرشا على
الماء أو قال على البحر حوله حيات
“Aku melihat sebuah
singgasana di atas air atau di atas laut yang dikelilingi oleh ular-ular”.
Kemudian Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam berkata:
ذاك عرش إبليس
“Itu adalah Arsy
Iblis” [HR. Muslim no. 2925, Ahmad (3/66,97), At-Tirmidzi no. 2247 dari Abu
Sa’id Al-Khudri dan Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhum]
6) Setan menancapkan benderanya di pasar
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لا تكونن إن
استطعت أول داخل السوق ولا آخر من يخرج منها فإنها معركة الشيطان وبها تركز رايته
“Apabila mampu,
janganlah engkau menjadi orang pertama yang masuk pasar dan orang terakhir yang
keluar darinya. Sesungguhnya pasar adalah tempat setan bergerilya dan
menancapkan benderanya” [HR. Muslim no. 2451 dari Salman Al-Fairis radhiyallahu
‘anhu]
7) Setan selalu mengintai manusia dalam setiap
keadaannya
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إن الشيطان يحضر
أحدكم عند كل شيء من شأنه حتى يحضره عند طعامه فإذا سقطت لقمة أحدكم فليأخذها
وليمط ما كان بها من أذى وليأكلها ولا يدعها للشيطان فإذا فرغ فليلعق أصابعه فإنه
لا يدري في أي طعامه البركة
“Sungguh setan
selalu menyertai salah seorang kalian di setiap keadannya, hingga setan
bersamanya saat ia makan. Apabila ada sebagian makanan dari salah seorang
kalian yang jatuh, maka ambillah, buanglah bagian yang kotor dan makanlah.
Janganlah ia meninggalkan bagian untuk setan. Apabila ia telah selesai makan,
jilatilah jari-jarinya, karena ia tidak tahu letak barakah dalam makanannya”
[HR. Muslim no. 2033, Ahmad (3/301) dan At-Tirmidzi no. 1802
dari Jabir bin
Abdillah radhiyallahu ‘anhuma]
8) Setan mendatangi sepasang suami istri saat melakukan
hubungan badan
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لو أن أحدكم إذا
أراد أن يأتي أهله قال بسم الله اللهم جنبنا الشيطان وجنب الشيطان ما رزقتنا فإنه
إن يقدر بينهما ولد في ذلك لم يضره الشيطان أبدا
“Seandainya salah
seorang kalian membaca doa bismillaahi allaahumma jannibnasy syaithoona
wajannibisy syaithoona maa rozaqtanaa saat mendatangi istrinya, kemudian
ditakdirkan terciptanya anak dengan sebab itu, maka setan tidak akan memberikan
mudharat kepada anak itu selama-lamanya” [HR. Al-Bukhari no. 5165 dan Muslim
no. 1434 dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu]
9) Setan hadir saat seorang ibu melahirkan bayinya
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersada:
كل بني آدم يطعن
الشيطان في عينيه بأصبعه حين يولد إلا عيسى بن مريم ذهب يطعن فطعن في الحجاب
“Setan menusuk
kedua mata setiap anak Adam dengan jari-jarinya saat ia dilahirkan kecuali Isa
bin Maryam. Setan berusaha menusuknya, namun ia hanya mampu menusuk suatu
penghalang” [HR. Muslim no. 2367 dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu]
Sebagian ulama
berkata:
لأن عيسى عليه
السلام لم يخلق من مني الرجال فأعيذ من مغمزه وإنما خلق من نفخة روح القدس
“Karena Isa
‘alaihissalam tidaklah diciptakan dari mani laki-laki, namun ia diciptakan dari
ruh Al-Qudus, sehingga ia dilindungi dari tusukan setan” [Aakamul Marjaan hal.
255]
10) Setan menyertai manusia sebagaimana aliran darah
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إن الشيطان يجري
من ابن آدم مجرى الدم
“Sesungguhnya setan
mengalir dalam diri anak Adam seperti aliran darah” [HR. Al-Bukhari (2/268) dan
Muslim no. 2175 dari Shafiyyah radhiyallahu ‘anha]
11) Setan bertebaran dan berkeliaran pada waktu senja
menjelang malam
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إذا كان جنح
الليل وأمسيتم فكفوا صبيانكم فإن الشيطان ينتشر حينئذ إذا ذهب ساعة من الليل
فخلوهم وأغلقوا الأبواب واذكروا اسم الله تعالى وخمروا آنيتكم واذكروا اسم الله عز
وجل
“Apabila malam
telah datang dan kalian masuk waktu senja, maka tahanlah anak-anak kalian.
Sesungguhnya setan berkeliaran pada waktu itu. Apabila sebagian malam telah
berlalu, biarkanlah mereka, tutuplah pintu-pintu dengan menyebut nama Allah
ta’ala, serta tutuplah bejana-bejana kalian dengan menyebut nama Allah ‘azza wajalla”
[HR. Al-Bukhari no. 3280 dan Muslim no. 2012]
12) Setan tidur di ranjang yang tidak ditempati
Qais bin Abu Hazim
rahimahullah berkata:
ما من فراش يكون
في بيت مفروشا لا ينام عليه أحد إلا نام عليه الشيطان
“Tidaklah ada suatu
ranjang dalam rumah yang tidak ditempati oleh seorang pun, kecuali setan tidur
di atasnya”[8]
13) Setan tidak tidur siang
Umar bin
Al-Khaththtab radhiyallahu ‘anhu berkata:
قيلوا فإن
الشياطين لا تقيل
“Hendaklah kalian
tidur siang, sesungguhnya setan tidak tidur siang” [Luqath Al-Marjaan no. 651]
Ja’far bin Muhammad
rahimahullah berkata:
نومة نصف النهار
تزيد في العقل
“Tidur di siang
hari menambah kekuatan akal” [Aakamul Marjaan hal. 261]
14) Setan kencing di hidung orang yang bangun kesiangan
Disebutkan di sisi
nabi bahwa ada seorang yang pulas tertidur sampai pagi hingga ia tidak shalat,
maka nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
ذاك رجل بال
الشيطان في أذنه
“Itu adalah seorang
yang setan kecing di hidungnya” [HR. Al-Bukhari no. 3270 dan Muslim no. 773
dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu]
15) Setan mengikat talinya di kepala manusia saat
tertidur
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
يَعْقِدُ الشَّيْطَانُ عَلَى قَافِيَةِ رَأْسِ
أَحَدِكُمْ إِذَا هُوَ نَامَ ثَلَاثَ عُقَدٍ يَضْرِبُ كُلَّ عُقْدَةٍ عَلَيْكَ
لَيْلٌ طَوِيلٌ فَارْقُدْ فَإِنْ اسْتَيْقَظَ فَذَكَرَ اللَّهَ انْحَلَّتْ
عُقْدَةٌ فَإِنْ تَوَضَّأَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ فَإِنْ صَلَّى انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ
فَأَصْبَحَ نَشِيطًا طَيِّبَ النَّفْسِ وَإِلَّا أَصْبَحَ خَبِيثَ النَّفْسِ
كَسْلَانَ
“Setan mengikat tengkuk
kepala seseorang dari kalian saat ia tidur dengan tiga tali ikatan dan setan
mengikatkannya sedemikian rupa sehingga setiap ikatan diletakkan pada tempatnya, lalu (dikatakan) kamu akan melewati malam yg sangat panjang maka tidurlah dengan
nyenyak. Jika ia bangun dan mengingat Allah maka lepaslah satu tali ikatan.
Jika kemudian ia berwudhu', maka lepaslah tali yang lainnya. Apabila ia
mendirikan shalat lepaslah seluruh tali ikatan dan pada pagi harinya ia akan
merasakan semangat dan kesegaran yang menenteramkan jiwa. Namun apabila ia tidak
melakukan seperti itu, maka pada pagi hari jiwanya merasa tak segar dan menjadi
malas beraktifitas. [HR. Al-Bukhari no.1074 dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu]
16) Mimpi yang buruk berasal dari setan
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
الرؤيا من الله
والحلم من الشيطان فإذا حلم أحدكم الحلم يكرهه فليبصق عن يساره وليستعذ بالله منه
فلن يضره
“Mimpi yang baik
berasal dari Allah, sedangkan mimpi yang buruk berasal dari setan. Apabila
salah seorang kalian mimpi buruk, hendaklah ia meludah ke sebelah kirinya dan
meminta perlindungan kepada Allah darinya, maka hal itu tidak akan memberikan
mudharat kepadanya” [HR. Al-Bukhari no. 6984 dan Muslim no. 2261]
17) Setan tidak bisa menyerupai nabi shallallahu ‘alaihi
wasallam dalam mimpi
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda:
من رآني في
المنام فقد رآني فإن الشيطان لا يتمثل بي
“Barangsiapa yang
melihatku dalam mimpi, sungguh ia benar-benar telah melihatku, karena setan
tidak dapat menyerupaiku” [HR. Al-Bukhari no. 6993 dan Muslim no. 2266 dari Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu]
Ibnu Sirin
rahimahullah berkata:
إذا رآه في صورته
“Jika ia
benar-benar melihat nabi dalam wujud aslinya” [Shahih Al-Bukhari no. 6993]
Makna perkataan
Ibnu Sirin di atas, apabila seorang bermimpi melihat nabi, maka ia benar-benar
telah melihat nabi, jika laki-laki yang ia lihat dalam mimpinya memang sesuai
dengan ciri-ciri nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Sebab bisa saja dalam
mimpinya, setan datang dengan wujud laki-laki yang berpakaian isbal, tidak
berjenggot sambil membawa tasbih, lalu mengaku-ngaku sebagai nabi untuk semakin
menggelincirkannya dalam kesesatan, Allahulmusta’an.
Ayub berkata:
“Apabila diceritakan kepada Ibnu Sirin bahwa ada seorang yang bermimpi melihat
nabi, maka Ibnu Sirin berkata kepadanya: “Ceritakanlah kepadaku apa yang engkau
lihat?”. Jika orang itu menceritakan ciri-ciri seorang yang tidak dikenalnya
(bukan ciri-ciri nabi –pen), maka Ibnu Sirin berkata: “Engkau tidak melihat
nabi”[9]
18) Tanduk setan muncul di wilayah Najd
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam pernah berdoa:
اللهم بارك لنا
في شامنا اللهم بارك لنا في يمننا
“Ya Allah
berkahilah Syam kami, Ya Allah berkahilah Yaman kami”.
Para sahabat
berkata: “Wahai Rasulullah, doakan juga Najd kami”. Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda:
هنالك الزلازل والفتن ومنها يطلع قرن الشيطان
“Di sana akan
terjadi berbagai kegoncangan dan fitnah, serta dari sana akan muncul tanduk
setan” [HR. Al-Bukhari no. 7093 dan At-Tirmidzi no. 3953]
Najd yang dimaksud
oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah wilayah Iraq, hal ini
didukung oleh fakta di lapangan. Dari sana lah muncul kelompok ISIS, terjadi
peperangan yang berkelanjutan, hilangnya rasa aman, dan seterusnya. Perhatikan riwayat berikut:
Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma berkata :
رأيت رسول الله صلى الله عليه وسلم يشير بيده يؤم العراق
ها إن الفتنة ههنا إن الفتنة ههنا ثلاث مرات من حيث يطلع قرن الشيطان.
“Aku pernah melihat Rasulullah shallallaahu
‘alaihi wa sallam berisyarat dengan
tangannya menunjuk ke arah Iraq. (Beliau bersabda) : “Di sinilah, fitnah akan muncul,
fitnah akan muncul dari sini”. Beliau mengatakannya tiga kali. “Yaitu tempat
munculnya tanduk setan" [HR. Ahmad, 2/143, shahih
sesuai syarat Al-Bukhari dan Muslim]
19) Setan duduk di antara tempat yang teduh dan tempat
yang terkena sinar matahari
Abu Hurairah
radhiyallahu ‘anhu berkata:
أن رسول الله نهى أن يجلس
الرجل بين الشمس والظل
“Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam melarang seseorang duduk di antara tempat yang
terkena sinar matahati dan tempat yang teduh” [HR. Al-Hakim (4/271)][10]
Dalam riwawat yang
lain disebutkan:
ذلك مجلس الشيطان
“Itu adalah
tempat duduk setan” [HR. Ahmad (3/314)][11]
20) Setan lari ketika mendengar azan dan iqamah
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِذَا نُودِيَ
بِالصَّلَاةِ أَدْبَرَ الشَّيْطَانُ لَهُ ضُرَاطٌ حَتَّى لَا يَسْمَعَ الْأَذَانَ
فَإِذَا قُضِيَ الْأَذَانُ أَقْبَلَ وَإِذَا ثُوِّبَ أَدْبَرَ فَإِذَا قُضِيَ
التَّثْوِيبُ أَقْبَلَ حَتَّى يَخْطِرَ بَيْنَ الْمَرْءِ وَنَفْسِهِ فَيَقُولُ
اذْكُرْ كَذَا وَكَذَا لِمَا لَمْ يَكُنْ يَذْكُرُ قَبْلَ
“Apabila panggilan shalat dikumandangkan, maka
setan akan lari terbirit-birit sambil terkentut-kentut hingga ia tak lagi
mendengar (suara) azan tersebut, maka apabila azan telah selesai dikumandangkan
ia akan kembali. Apabila iqamah dikumandangkan, setan akan
segera berpaling, jika iqamah telah selesai dikumandangkan ia akan kembali lagi
(untuk mengganggu manusia) hingga ia membersitkan dalam hati seseorang dengan mengatakan
'Ingatlah ini dan itu' dari hal-hal yang sebelumnya terlupa” [HR. Al-Bukhari no. 607 dan
Muslim no. 389 dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu]
21) Setan berjalan dengan satu sandal
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لا يمشي أحدكم في نعل واحدة فإن الشيطان يمشي في نعل
واحدة
“Janganlah salah
seorang kalian berjalan dengan satu sandal, karena
sesungguhnya setan berjalan
dengan satu sandal” [HR. Al-Bukhari no. 5855 dan Muslim no. 2097 dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu]
22) Setan menangis saat manusia membaca ayat sajdah[12], lalu ia sujud
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إذا تلا ابن آدم السجدة اعتزل الشيطان يبكي ويقول يا
ويله أمر ابن آدم بالسجود فسجد فله الجنة وأمرت بالسجود فأبيت فلي النار
“Apabila anak Adam
membaca ayat Sajdah, setan berpaling sambil menangis seraya berkata: ‘celakalah
aku, anak Adam diperintahkan sujud, lalu ia sujud, maka ia memperoleh surga.
Sedangkan aku diperintahkan sujud, namun aku enggan, maka bagiku neraka” [HR.
Muslim no. 81, Ahmad (2/334) dan Ibnu Majah no. 1052]
23) Setan memberikan was-was pada orang yang shalat bahwa
ia berhadats
Suatu saat ada
seorang laki-laki yang mengeluh kepada nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, ia
merasa ada sesuatu yang keluar (dari duburnya) saat shalat, maka beliau
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لا ينصرف أحدكم حتى يسمع صوتا أو يجد ريحا
“Janganlah salah
seorang kalian berpaling (membatalkan shalat –pen) sampai ia mendengar suara
atau mencium bau” [HR. Al-Bukhari no. 177 dan Muslim no. 361]
24) Menguap dan mengantuk saat shalat berasal dari setan
Abdullah bin Mas’ud
radhiyallahu ‘anhu berkata:
التثاؤب والعطاس في الصلاة من الشيطان
“Menguap dan
mengantuk dalam shalat berasal dari setan” [Majma’ Az-Zawa’id (2/86),
Al-Haitsami berkata: “seluruh perawinya tsiqah”]
25) Ketergesaan berasal dari setan
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
الأناة من الله عز وجل والعجلة من الشيطان
“Ketenangan berasal
dari Allah’azza wajalla dan ketergesaan berasal dari setan” [HR. At-Tirmidzi
no. 2012][13]
26) Keledai meringkik saat melihat setan
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إذا سمعتم صياح الديكة فاسألوا الله من فضله فإنها رأت
ملكا وإذا سمعتم نهيق الحمار فتعوذوا بالله من الشيطان فإنه رأى شيطانا
“Apabila kalian mendengar
kokokan ayam jago, mintalah keutamaan kepada Allah, karena ayam itu melihat
malaikat. Apabila kalian mendengar ringkikan keledai, mintalah perlindungan
kepada Allah dari setan, karena keledai itu melihat setan” [HR. Al-Bukhari no.
3303 dan Muslim no. 2729 dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu]
27) Setan masuk di sela-sela shaf yang tidak rapat
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
راصوا صفوفكم وقاربوا بينها وحاذوا بين الاعناق فوالذي
نفس محمد بيده إني لأرى الشيطان يدخل من خلل الصف
“Luruskan dan
rapatkan shaf-shaf kalian, pundak sejajar dengan pundak. Demi Zat yang jiwa
Muhammad berada di tangan-Nya, sungguh aku melihat setan masuk diantara shaf
yang tidak rapat” [HR. Ahmad (3/260), Abu Daud no. 667, An-Nasa’i (2/92) dan
Ibnu Hibban no. 2163, shahih]
Masih banyak
hadits-hadits tentang setan yang belum disebutkan di sini, namun karena
keterbatasan waktu dan tenaga, saya cukupkan hanya beberapa hadits di atas, mudah-mudahan
bermanfaat, Allahua’lam
Sumber: Aakamul
Marjaan fii Ahkaamil Jaan karya Abu Abdillah Muhammad bin Abdillah Asy-Syibli
Al-Hanafi rahimahullah
Ditulis oleh Abul-Harits
di Madinah, 15 Muharram 1436
[1] Hadits ini dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani
rahimahullah dalam Shahih Al-Jami’
[2] Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Ad-Dunya dalam Makayid
Asy-Syaithan hal. 37, shahih
[3] Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Ad-Dunya dalam Dzammud
Dunya hal. 416
[4] Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Ad-Dunya dalam Makayid
Asy-Syaithan hal. 42
[5] Diriwayatkan oleh Muhammad bin Abdillah Asy-Syibli
dalam Aakamul Marjaam no. 486
[6] Hadits ini dilemahkan oleh Ibnul Jauzi dalam Al-Ilal
Al-Mutanahiyah dan Al-Albani dalam Dha’if At-Tirmidzi
[7] Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Ad-Dunya dalam Makayid
Asy-Syaithan hal. 31
[8] Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Ad-Dunya dalam Makayid
Asy-Syaithan hal. 5
[10] Hadits ini dishahihkan oleh Al-Hakim dan Adz-Dzahabi
[11] Al-Haitsami mengomentari hadits ini: “Seluruh
perawinya adalah perawi kitab Ash-Shahih kecuali Katsir bin Abi Katsir, ia
adalah tsiqah” [Majma’ Az-Zawa’id (8/60)]
[12] Ayat Sajdah adalah ayat yang di dalamnya terdapat perintah sujud.
Terdapat 15 tempat ayat Sajdah dalam Al-Qur’an yaitu surat Al A’rof ayat 206, Ar-Ra’du ayat 15, An-Nahl ayat 49-50, Al Isra’ ayat 107-109, Maryam ayat 58, Al-Hajj ayat 18, Al- Furqon ayat 60, An-Naml ayat 25-26, As-Sajdah ayat 15, Fushilat ayat 38, Shaad ayat 24, An-Najm ayat 62, Al-Insyiqaq ayat 20-21, dan Al-Alaq ayat 19
[13]
Hadits ini dihasankan oleh
Asy-Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 1795 dan Shahihul Jami’ no. 3011
No comments:
Post a Comment