Wednesday, May 14, 2014

Shahihkah Penamaan Malaikat Munkar dan Nakir?

Terdapat beberapa dalil yang menunjukkan hal ini:

Pertama, dalil dari hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam

1. Hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

 إذا قُبرَ الميتُ - أو قال : أحدُكم -أتاه ملكان أسودان أزرقان ، يقال لأحدهما : المنكر ، وللآخر : النكير ، فيقولان: ما كنتَ تقولُ في هذا الرجل ؟ فيقول ما كان يقول : هو عبد الله ورسولُه ، أشهد أنْ لا إله إلا الله ، وأنَّ محمدا عبده ورسوله ، فيقولان : قد كُنَّا نعلم أنَّكَ تقول هذا ، ثم يُفْسحُ له في قبره سبعون ذراعا في سبعين ، ثم يُنَوَّرُ له فيه ، ثم يقال له : نَمْ فيقول : أرجع إلي أهلي فأخبرهم ، فيقولان : نَمْ كنومة العروس الذي لا يوقظه إلا أحبُّ أهله إليه ، حتى يبعثَه الله من مضجعه ذلك ، وإن كان منافقا قال : سمعتُ الناسَ يقولون قولا ، فقلت مثله ، لا أدري ، فيقولان : قد كُنَّا نعلم أنَّكَ تقول ذلك ، فيقال للأرض : التَئمي عليه ، فتلتئم عليه ، فتختلف أضلاعه ، فلا يزال فيها معذَّبا حتى يبعثَه الله من مضجعه ذلك

“Saat mayat - salah seorang kalian – dikubur, dua malaikat yang berwarna hitam kebiru-biruan mendatanginya, salah satunya dinamakan Al-Munkar dan yang lain dinamakan An-Nakiir. Kedua malaikat itu bertanya: “Apa pendapatmu tentang laki-laki ini?” Maka ia pun akan menjawab sesuai apa yang akan ia katakan: “Ia adalah hamba Allah dan rasul-Nya, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang benar selain Allah dan Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya.” Kedua malaikat itu berkata: “Sungguh kami mengetahui bahwa engkau akan menyatakan hal ini”. Kemudian kuburnya dilapangkan seluas tujuh puluh jengkal dan ia diberikan penerangan di kuburnya.

Kemudian dikatakan kepadanya: “Tidurlah”. Ia berkata: “Aku ingin kembali kepada keluargaku untuk memberitahu mereka (tentang keadaanku –pen)”. Kedua malaikat itu berkata: “Tidurlah sebagaimana tidurnya seorang pengantin yang tidak dibangunkan kecuali oleh orang yang paling ia cintai dari keluarganya” Hingga Allah akan membangkitkannya dari tempat tidurnya itu”.


Jika ia seorang munafik, ia akan menjawab: “Aku mendengar manusia menyatakan suatu perkataan, lalu aku ikut menyatakannya, aku tidak tahu”. Kedua malaikat itu berkata: “Sungguh kami mengetahui bahwa engkau akan menyatakan hal itu”. Maka dikatakan kepada bumi: “Himpitlah ia” Maka ia pun dihimpit oleh bumi hingga tulang-tulangnya hancur berserakan. Ia senantiasa merasakan azab hingga Allah membangkitkannya dari tempat tidurnya itu”. [HR. At-Tirmidzi no. 1071 dalam Al-Jami’, Ibnu Hibban no. 3117, Ibnu Abi ‘Ashim no. 864 dalam As-Sunnah, Al-Baihaqi (1/57) dalam Itsbatu ‘Adzab Al-Qabr, Al-Ajurry no. 365 dalam Asy-Syari’ah dan Ar-Rafi’iy (3/247) dalam At-Tadwiin


At-Tirmidzi rahimahullah mengomentari hadits ini,


حديثٌ حسنٌ غريبٌ

“Hadits hasan ghariib”. [Al-Jami’ no. 1071]

Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah menghasankan sanadnya dalam Ash-Shahihah no. 1391.

2. Hadits Al-Bara’ bin Azib radhiyallahu ‘anhu yang panjang, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

 إذا وضع الكافر في قبره أتاه منكر ونكير فيجلسانه فيقولان له من ربك فيقول لا أدري

“Saat (mayat –pen) seorang kafir diletakkan dalam kuburnya, Munkar dan Nakiir mendatanginya lalu mendudukannya, Kedua malaikat itu berkata padanya: “Siapakah Rabb-mu?”, maka ia menjawab: “Aku tidak tahu”…” [Al-Hadits]

Riwayat hadits Al-Bara’ bin ‘Azib dengan penyebutan lafazh Munkar dan Nakiir dikeluarkan oleh Abu Abdillah Ibnu Mandah dalam Ar-Ruuh wa An-Nafs dan Ibnul Qayyim dalam Ar-Ruuh dengan membawakan sanad berikut,

أخبرنا محمد بن يعقوب ابن يوسف حدثنا محمد بن اسحق الصفار أنبأنا أبو النضر هاشم بن القاسم حدثنا عيسى بن المسيب عن عدى بن ثابت عن البراء بن عازب به مرفوعاً

Ibnul Qayyim berkata: “Mengkabarkan pada kami Muhammad bin Ya’qub bin Yusuf, ia berkata menceritakan pada kami Muhammad bin Ishaq Ash-Shaffar, ia berkata memberitakan pada kami Abu An-Nadhr Hasyim bin Al-Qasim, ia berkata menceritakan pada kami Isa bin Al-Musayyab, dari Adi bin Tsabit, dari Al-Bara’ bin Azib secara marfu’..”

Setelah membawakan sanad hadits Al-Bara bin ‘Azib radhiyallahu ‘anhu, Al-Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah rahimahullah berkata:

هذا حديث ثابت مشهور مستفيض صححه جماعة من الحفاظ ولا نعلم أحدا من أئمة الحديث طعن فيه بل رووه في كتبهم وتلقوه بالقبول وجعلوه أصلا من أصول الدين في عذاب القبر ونعيمه ومساءلة منكر ونكير و قبض الأرواح وصعودها إلى بين يدي الله ثم رجوعها إلى القبر

“Hadits ini shahih, masyhur dan dikenal (oleh para ulama –pen), dishahihkan oleh sekumpulan Al-Huffazh. Aku tidak mengetahui seorang pun dari imam ahli hadits yang melemahkannya, bahkan mereka meriwayatkannya dalam kitab-kitab mereka dan menerima riwayat ini tanpa ada pengingkaran. Mereka menjadikan permasalahan ini sebagai prinsip agama (ushuludin) yaitu azab kubur, nikmat kubur, Munkar & Nakiir, naiknya arwah di sisi Allah dan dikembalikannya arwah ke dalam kubur…” [Ar-Ruuh hal. 48] 

Kedua, dalil dari perkataan para sahabat nabi radhiyallahu ‘anhum

1. Abu Ad-Darda’ radhiyallahu ‘anhu berkata:

ثم جاءك ملكان أسودان أزرقان جعدان أسماؤهما منكر ونكير

“Kemudian engkau akan didatangi dua malaikat yang menyeramkan berwarna hitam kebiru-biruan, keduanya bernama Munkar dan Nakiir..” [Al-Mushannaf (3/53), (7/114) dan Itsbaat ‘Adzab Al-Qabri (1/133)]

Asy-Syaikh Khalid Ar-Raddadiy hafizhahullah berkata:

وهذا اسناد رجاله ثقات غير تميم بن غيلان فإني لم أجد له ترجمه

“Para perawi dalam sanad ini tsiqah kecuali Tamim bin Ghailan, aku belum menemukan biografinya” [Itsbat At-Tasmiyah]

2. Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata:

اسم الملكين اللذين ياتيان في القبر منكر ونكير

“Nama dua malaikat yang datang dalam kubur adalah Munkar dan Nakiir” [Al-Ausath, 2/438 dan dihasankan sanadnya oleh Al-Haitsami dalam Al-Majma’, 3/54]

Ketiga, dalil dari perkataan para ulama dalam kitab-kitab ushul aqidah ahlus-sunnah

1. Al-Imam Ahmad bin Hambal rahimahullah berkata:

وأن هذه الأمة تفتن في قبورها ، وتسأل عن الايمان والاسلام ، ومن ربه ومن نبيه ، وياتيه منكر ونكير

“Umat ini akan diberikan ujian (fitnah) di kuburnya, ia akan ditanya tentang iman dan islam, siapa Rabb-nya, siapa nabinya, lalu ia akan didatangi oleh Munkar dan Nakiir…” [Ushul As-Sunnah hal. 31]

Abu Ubaid Al-Qasim bin Salam bertanya pada Al-Imam Ahmad rahimahumallah,

هذه اللفظة (منكر ونكير) تقول هذا أو تقول ملكين؟

“Engkau memilih penggunaan lafazh ini (Munkar dan Nakiir) atau cukup menyatakan dua malaikat?

Al-Imam Ahmad rahimahullah menjawab:

نقول منكر ونكير وهما ملكان

“Kami menyatakan Munkar dan Nakiir, keduanya adalah malaikat” [Thabaqat Al-Hanabilah, 1/55]

2. Al-Imam Ibnu Abi ‘Ashim rahimahullah berkata:

وفي المساءلة أخبار ثابته،والأخبار التى في المساءلة في القبر منكر ونكير ،أخبار ثابتة توجب العلم

“Terdapat khabar yang shahih dalam permasalahan ini, yaitu berita tentang azab kubur, Munkar dan Nakiir, khabar shahih yang mewajibkan (kita –pen) untuk mengetahuinya” [As-Sunnah, 1/600]

3. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata:

فأما أحاديث عذاب القبر ومسألة منكر ونكير فكثيرة متواترة

“Hadits-hadits tentang azab kubur dan permasalahan Munkar & Nakiir begitu banyak lagi mutawatir” [Majmuu’ Al-Fatawa, 4/258]

4. Al-Imam Qawam As-Sunnah Al-Ashbahani rahimahullah berkata:

وإن عذاب القبر حق وضغطه القبر حق , وأن منكرا ونكيرا هما ملكان يأتيان الناس في قبورهم يسألان عن ربهم وعن دينهم ونبيهم

“Sesungguhnya azab kubur beserta siksaannya adalah benar, demikian pula Munkar dan Nakiir, keduanya adalah malaikat yang datang kepada manusia dalam kuburnya untuk menanyakan tentang Rabb-nya, agamanya dan nabinya…” [Al-Hujjah fi Bayan Al-Mahajjah, 1/249]


5. Al-Imam Abu Muhammad Al-Hasan bin Ali Al-Barbahari rahimahullah berkata:

والإيمان بعذاب القبر ،ومنكر نكير

“(Diantara pokok aqidah ahlus-sunnah adalah –pen) beriman dengan azab kubur dan Munkar Nakiir..” [Syarhus Sunnah hal. 72, tahqiq Asy-Syaikh Khalid Ar-Raddadiy]

6. Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:

فأما أحاديث عذاب القبر ومسألة منكر ونكير فكثيرة متواترة عن النبي

“Hadits-hadits tentang azab kubur dan permasalahan Munkar & Nakiir begitu banyak lagi mutawatir dari Nabi” [Ar-Ruuh hal. 52]

7. Al-Imam Abu Bakar Al-Isma’ili rahimahullah berkata:

ويؤمنون بمسألة منكر ونكير على ماثبت به الخبر عن رسول الله صلى الله عليه وسلم

“Para ulama ahlul-hadits beriman tentang permasalahan Munkar dan Nakiir sebagaimana khabar ini telah shahih dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam” [I’tiqad A’immatil Hadiits hal. 70]

8. Al-Imam Abu Ja’far Ath-Thahawi rahimahullah berkata:

وبعذاب القبر لمن كان له أهلاً وسؤال منكر ونكير في قبره عن ربه ودينه ونبيه

“(Ahlus-sunnah –pen) beriman dengan azab kubur bagi siapa saja yang memang berhak mendapatkannya, beriman dengan pertanyaan Munkar dan Nakiir di kuburnya tentang Rabb-nya, agamanya dan nabinya..” [Al-Aqidah Ath-Thahawiyah hal. 50]

Demikian pula diriwayatkan dengan redaksi yang semakna dari para ulama berikut:

- Al-Imam Ibnu Jariir Ath-Thabari dalam At-Tabshiir fi Ma’alim Ad-Diin hal. 212

- Al-Imam Ibnu Syahin dalam Syarh Madzahib Ahlis-sunnah hal. 320,

- Al-Muwaffaq Ibnu Qudamah dalam Lum’atul I’tiqad hal. 26,

- Al-Imam Ibnu Bathah dalam Al-Ibanah As-Sughra hal. 240,

- Ibnu ‘Asakir dalam Tabyiin Al-Kadzib Al-Muftariy fima Nusiba ilaa Al-Imam Abil Hasan Al-Asy’ari hal. 305

- As-Sifariniy dalam Lawami’ Al-Anwar Al-Bahiyyah, 2/82 dan

- Shidiq Hasan Khan dalam Qathfuts Tsamar fi Bayani Aqidah Ahlil Atsar hal. 133

Allahua’lam, semoga bermanfaat..

Sumber: Risalah [إثبات تسمية الملكين اللذين يفتنان الميت في قبره بـ"منكر ونكير"،] karya Asy-Syaikh Khalid bin Qasim Ar-Raddady hafizhahullah yang ditulis pada 19/5/1428


Ditulis oleh Abul-Harits di Madinah, 15 Rajab 1435

No comments:

Post a Comment