Thursday, May 15, 2014

Dijodohkan Orang Tua Dengan Calon Yang Tidak Disukai, Apa Yang Harus Aku Lakukan?

Tanya:

1. “Assalamualaikum uztad.. saya mau tanya.. saya dijodohin oleh orang tua saya dengan kakak ipar saya, dia beranak satu. Tetapi saya sudah punya pacar dan pacar saya berniat untuk melamar saya, tapi keluarga saya tidak merestui dan bersikap keras agar saya tetap menikah dengan kakak ipar saya, tapi saya tidak mencintai dia dan menganggap dia seperti kakak ipar saya. Berat bagi saya untuk melepaskan pacar saya tapi di sisi lain saya juga sayang dengan orang tua saya. Apa yang harus saya lakukan ustad? terimakasih” (Nurmalla Ayu)

2. “Assalamualaikum ustad… Saya ingin bertanya tentang permasalahan saya.. Saya wanita sudah berumur 29tahun dan sudah ingin menikah.. Saya sudah dilamar hingga 3x oleh pacar saya.. Tapi orangtua tidak pernah setuju hanya karena alasan saya harus bersuamikan pemuda yang lebih kaya raya.. Saya sedih ustad..


Untuk menjaga dosa kami berdua memilih untuk berkarir terlebih dahulu dan berada terpisah kota (Long Distance Relationship)..
Kami bersama-sama berjuang untuk menabung mencari sebongkah berlian yang orang tua inginkan untuk calon suami saya..
Lamaran terakhir malah orang tua saya memberikan kesaksian palsu bahwa pernah melihat pacar saya mencium kakak kandung saya, dan kakak mengiyakan..


Mereka melakukan itu supaya saya benar-benar lepas dari pacar saya.. Hingga sekarang keluarga dari pacar saya sangat marah dengan orangtua saya karena seolah-olah seperti menghina mereka.. Dan selalu berulang ulang memberikan saya semangat supaya saya selalu sabar memiliki orang tua yang seperti itu…

Saya ingin segera menikah ustad..


Tapi orangtua tidak mau saya menikah kalo bukan bersama laki2 kaya…Terakhir saya dijodohkan dengan laki2 yg masih teman kecil saya, tapi karena tinggi hati sudah di restui orangtua, dia berlaku tidak senonoh dengan saya yg masih belum jadi istrinya, akhirnya saya marah dan tidak ingin lagi bertemu dengan dia..

Apa yang harus sy lakukan ustad..Saya selalu menangis kalo melihat tingkah laku orgtua saya.. :( Saya selalu dibilang “durhaka” dengan orgtua saya..Krn tidak pernah menuruti perkataan mereka utk lepas dari pacar saya.. :( saya takut ustad..” (Rani)

Jawab:

Wa’alaikumussalam warahmatullah,

Pacaran merupakan musibah yang menimpa para muda-mudi saat ini, pacaran memiliki berbagai dampak buruk diantaranya:

- menjerumuskan kepada perbuatan zina,

- memalingkan seseorang dari ilmu yang bermanfaat yaitu di saat para pemuda dan pemudi yang taat beragama sibuk menghadiri majelis ilmu, mereka disibukkan dengan berpacaran siang dan malam, Allahulmusta’an..

- berpacaran terkadang menimbulkan konflik antar sahabat (karena cemburu/selingkuh) atau bahkan antar keluarga seperti yang disebutkan oleh penanya

- berpacaran terkadang menjadi sebab perselingkuhan setelah muda-mudi itu menikah, yaitu saat ia menikah dengan laki-laki atau wanita lain (bukan pacarnya), namun cinta itu masih tumbuh di hatinya, sementara ia terus melakukan kontak dengan pacarnya setelah pernikahan.

Mungkin dampak yang saya sebutkan ini baru sedikit, masih banyak dampak-dampak buruk yang lain.

Allah ta’ala berfirman:

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا

Dan janganlah kalian mendekati zina, sesungguhnya zina adalah perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.” [QS. Al Isro’: 32]

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيبُهُ مِنَ الزِّنَى مُدْرِكٌ ذَلِكَ لاَ مَحَالَةَ فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ وَالأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الاِسْتِمَاعُ وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلاَمُ وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ

“Setiap anak Adam telah ditakdirkan bagiannya dalam berzina dan ini suatu yang pasti terjadi. Zina kedua matanya dengan melihat, zina kedua telinganya dengan mendengar, zina lisannya dengan berbicara, zina tangannya dengan meraba (menyentuh), zina kakinya dengan melangkah dan zina hatinya dengan keinginan nafsu dan berangan-angan, lalu kemaluanlah yang akan membenarkan atau mendustakannya.” [HR. Muslim no. 6925]

Saya memandang bahwa permasalahan rumit ini timbul akibat pengaruh buruk berpacaran. Lihatlah ikhwan-ikhwan dan akhwat-akhwat yang taat beragama, menikah bagi mereka bukanlah suatu hal yang sulit bidznillah. Setelah mendapatkan restu orang tua untuk menikah, mereka hanyalah menunggu jodoh yang dianugrahkan oleh Allah, sambil berusaha mencari info ke sana kemari. Allah tidak akan menyia-nyiakan orang-orang yang taat dan menolong agama-Nya, pasti Allah akan memberikan jodoh yang terbaik pada mereka.

Allah ta’ala berfirman:


وَ الطَّيِّبَاتُ لِلطَّيِّبِيْنَ وَ الطَّيِّبُوْنَ لِلطَّيِّبَاتِ.

Wanita-wanita yang baik untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik untuk wanita-wanita yang baik. [QS. An Nur: 26]

Saya menasehatkan kepada kalian berdua untuk bertaubat pada Allah dan menjauhi pacaran sedapat mungkin, kemudian segeralah menikah. Mengenai permasalahan kalian berdua, saya memiliki beberapa pilihan solusi:

Pertama, saya menasehatkan untuk meneriwa tawaran orang tua dengan beberapa catatan:

1. Calon laki-laki yang ditawarkan orang tua itu memiliki agama dan akhlak yang baik

2. Calon laki-laki itu menarik hati Anda, meskipun cinta itu sekarang belum tumbuh, paling tidak bisa menjadi titik awal menuju hubungan pernikahan. Sebab diharapkan cinta itu akan tumbuh setelah pernikahan nanti. Hal ini sangat membantu Anda untuk dapat melupakan pacar

3. Anda bersedia dan bertekad kuat untuk melupakan pacar, memutuskan hubungan, serta menghapus seluruh kontak yang berkaitan dengannya.

Kedua, silahkan Anda tetap memilih untuk menikahi pacar Anda, jika ia memang memiliki agama dan akhlak yang baik. Namun Anda harus siap menanggung beberapa resiko berikut:

1. Hubungan Anda dan orang tua (keluarga) akan renggang, butuh waktu yang lama untuk memperbaikinya

2. Jika terjadi problem di tengah-tengah bahtera rumah tangga yang akan kalian lewati, orang tua kemungkinan besar enggan memberikan bantuan, baik dalam memecahkan permasalahan maupun bantuan materi.

Penting untuk menjadi pertimbangan, cinta menggebu-gebu seperti yang Anda rasakan saat ini, hanyalah datang saat ada tantangan yang menghalangi. Setelah hidup Anda dan suami mapan setelah pernikahan, lalu kalian memperoleh anak keturunan, cinta yang dulu begitu besar akan terkikis dengan berjalannya waktu. Tidak sedikit dari suami atau istri yang selingkuh saat mengalami fase ini. Jadi, Anda tidak perlu berlebihan mencintai pacar Anda. Mungkin sekarang ia setia dan sangat mencintai Anda, tapi hari esok saat ia bosan, belum tentu ia akan tetap setia.

Saya menyinggung hal ini untuk mengingatkan betapa pentingnya mencari pendamping hidup seorang laki-laki yang memiliki agama dan akhlak yang baik. Dengan berkembangnya sarana komunikasi dewasa ini berupa facebook, BBM, whatsapp, dsb, tidak ada yang menghalangi seorang suami atau istri melakukan selingkuh kecuali rasa takut kepada Allah. Jangan sampai Anda salah memilih…

Ketiga, mencari jalan tengah, mintalah kriteria seperti apa yang dikehendaki orang tua, lalu Anda berusaha mencari laki-laki yang memenuhi kriteria tersebut.

Sampaikan pada orang tua bahwa Anda bersedia meninggalkan pacar, asalkan keluarga harus menerima calon laki-laki berikutnya yang Anda tawarkan. Jadi semuanya harus mengalah, Anda tidak memaksakan keluarga untuk menerima pacar Anda, orang tua juga tidak boleh memaksakan pilihannya pada Anda.

Sampaikanlah bahwa Anda akan tetap nekat menikahi pacar Anda, jika orangtua bersikeras tidak mau mengalah, tidak ada pilihan lain bagi orang tua. Ini hanyalah sedikit solusi agar orang tua mau memberikan harapan restu kepada Anda dan calon Anda nanti. Pernikahan yang ideal adalah pernikahan yang mendapatkan restu kedua keluarga, bukankah demikian?

Jika Anda mencari pilihan sendiri, Anda tidak akan tersiksa batin, orang tua juga tidak merasa dilangkahi oleh anaknya. Setiap orang tua pasti merasa ingin dihormati, dihargai dan ingin anaknya berbakti. Saat orang tua terlanjur berpikiran negatif pada seseorang (misalkan pada pacar), maka sangat sulit untuk meyakinkan mereka kembali dan meluruskannya.

Tidak lupa mohonlah petunjuk kepada Allah dengan melakukan shalat Istikharah, kemudian terimalah apa yang menjadi ketetapan dan pilihan Allah nanti, jika memang sudah jodoh, pasti jalannya akan dimudahkan...

Allahua’lam, semoga bermanfaat…


Ditulis oleh Abul-Harits di Madinah, 16 Rajab 1435

1 comment:

  1. Assalaamu'alaikum.. ustadz saya ahmad pertanyaan saya apakah saya salah ketika saya mau menikahi perempuan yang sederhana dan pendidikan cuma sampai SMK tetapi orang tua saya tidak merestui,mereka ingikan perempuan yang mempunyai pendidikan S1 dan punya keluarga yg berada,,apakah saya salah??terimakasih

    ReplyDelete