Asy-Syaikh Dr. Shalih Al-Fauzan hafizhahullah pernah ditanya,
هذا شخص من مصر يقول : لا يخفى عليكم الأحداث القائمة في
مصر من مسارعة بعض الشيوخ المعروفين لدي الكثير من الناس من إنشاء حزب سموه حزب
النور السلفي من أجل مقاومة التيارات اللبرالية والعلمانية فهل يجوز للمسلم أن
ينضم إلى هذه الأحزاب أو يعطيها صوتها في الإنتخابات , أتمنى أن تبسطوا الجواب
لحاجتنا لذلك بارك الله في اعمالك ؟
“Salah seorang penanya dari Mesir berkata: “Tidak asing lagi bagi Anda
tentang berbagai peristiwa yang terjadi di Mesir, sebagian masyayikh yang telah
kita kenal mendirikan sebuah partai yang dinamakan Partai An-Nuur As-Salafy.
Hal ini bertujuan untuk mengimbangi paham sosialis, liberal dan sekuler. Apakah
seorang muslim diperbolehkan bergabung dalam partai ini atau setidaknya menyumbangkan
suaranya untuk partai ini dalam pemilu. Aku berharap agar Anda berkenan
memberikan perincian jawaban karena kebutuhan kami yang sangat mendesak
dalam hal ini, semoga Allah memberikan barakah pada amal-amal Anda”
Asy-Syaikh Al-‘Allamah Dr. Shalih Al-Fauzan hafizhahullah menjawab:
الواجب على المسلم في وقت الفتن أن يتجنبها وأن يبتعد عنها إلى أن تهدأ، ولا يدخل فيها، هذا الواجب
على المسلم.
والأحزاب هذه والتكتلات قد تجر إلى شر وإلى فتنة وإلى اقتتال فيما بينها،
والأحزاب هذه والتكتلات قد تجر إلى شر وإلى فتنة وإلى اقتتال فيما بينها،
يسأل
الله العافية ويدعو للمسلمين بأن يفرج الله عنهم؛ ويزيل عنهم هذه الفتنة وهذه
الشدة، نعم .اهـ
“Yang wajib bagi seorang muslim dalam masa-masa fitnah adalah menjauhi
fitnah tersebut, ia menjauh darinya hingga keadaannya berubah menjadi tenang, janganlah
ia masuk di dalamnya. Ini yang wajib bagi setiap muslim.
Partai-partai dan perkumpulan massa semacam ini terkadang dapat menjerumuskan ke
dalam keburukan, menimbulkan fitnah, permusuhan dan peperangan diantara mereka.
Oleh karena itu, seorang muslim hendaklah menjauhi fitnah-fitnah tersebut
selagi ia mampu. Hendaklah ia memohon keselamatan pada Allah, mendoakan kaum muslimin
agar Allah memberikan jalan keluar bagi mereka, serta melenyapkan masa-masa
sulit dan fitnah ini dari mereka, iya.”
Sumber: kitab (البيان لبعض أخطاء الكُتَّاب) jilid 2 hal.
153-154, cetakan Daar Ibnul Jauzi, Su’udiyyah
No comments:
Post a Comment