Saturday, March 29, 2014

Membaca Al-Qur’an Sebelum Memulai Sebuah Acara Bukan Bid’ah

Tanya:

ustadz ane mo nanya? banyak ustadz2 di Indonesia khususnya sering kali ketika sebelum memulai pengajian atau majlis ta’lim mereka mengajak para jamaah nya membaca surah al fatihah…bagaimana menurut ustadz. trima kasih

Jawab:

Al-Khathib Al-Baghdadi rahimahullah membuat bab dengan judul [باب آداب التدريس] artinya “Bab Tentang Adab-adab Dalam Mengajar”, kemudian beliau berkata:

وأستحب أن يقرأ بعضهم سورة أو آيات من القرآن ، قبل تدريس الفقه أو بعده

“Aku menyukai salah seorang (dalam majelis –pen) membaca surat atau beberapa ayat dari Al-Qur’an sebelum atau sesudah pengajian fiqh”

Al-Khathib membawakan sebuah riwayat dari Abu Nadhrah, ia berkata:

كان أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا اجتمعوا تذاكروا العلم ، وقرءوا سورة

“Dahulu para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ketika mereka berkumpul untuk mempelajari (mudzakarah) ilmu, mereka dibacakan satu surat (Al-Qur’an -pen)” [Al-Faqih wal Mutafaqqih no. 944 (1/483)]

Kenapa saya menerjemahkan kalimat [وقرءوا سورة] dengan “dibacakan”, bukan “membaca”?

Kalimat ini memiliki dua kemungkinan makna. Jika diterjemahkan dengan “dibacakan” dengan sighah majhuul, maka dipahami hanya satu orang yang membaca Al-Qur’an dan para sahabat yang lain hanyalah mendengarkan. Namun jika diterjemahkan “membaca”, maka dipahami bahwa masing-masing sahabat membaca Al-Qur’an dalam majelis. Manakah makna yang lebih tepat?

Makna yang pertama lebih tepat Allahua’lam, karena dalam riwayat lain disebutkan,

كان أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا قعدوا يتحدثون كان حديثهم الفقه إلا أن يأمروا رجلا فيقرأ عليهم سورة أو يقرأ رجل سورة من القرآن

“Dahulu para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ketika mereka duduk mempelajari ilmu fiqh, mereka memerintahkan salah seorang untuk membacakan satu surat untuk mereka atau seorang membaca satu surat dari Al-Qur’an”

Atsar ini shahih diriwayatkan oleh Ibnu Sa’ad dalam Ath-Thabaqat Al-Kubra, Abu Zur’ah dalam At-Taariikh, dan Al-Baihaqi dalam Al-Madkhal ila As-Sunan Al-Kubra dari sahabat Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu ‘anhu ­

Namun surat di sini umum, boleh membaca surat apa saja dan tidak harus Al-Fatihah yang dibaca.

Asy-Syaikh Dr. Shalih Al-Fauzan hafizhahullah telah berfatwa tentang kebolehan membaca beberapa ayat atau surat Al-Qur’an sebelum memulai sebuah acara. Saya mendengar fatwa Asy-Syaikh Al-Fauzan secara langsung saat beliau menyampaikan muhadharah Liqa’ Ma’a At-Thullab di Qa’ah Malik Su’ud, Universitas Islam Madinah beberapa bulan yang lalu.

Ini buktinya kalo Wahhabi tidak sembarangan membid’ahkan amalan kaum muslimin, jika memang amalan tersebut dilakukan oleh nabi dan para sahabat…

Kesimpulannya, diperbolehkan insya Allah dibacakan surat Al-Fatihah atau selain Al-Fatihah, dengan catatan tidak dilakukan dengan berjama’ah dan tidak dikhususkan, karena demikianlah yang dilakukan oleh para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam


Allahua’lam

No comments:

Post a Comment