Monday, August 27, 2012

Bolehkah Menjadikan Umrah Sebagai Mahar?


Tanya :

Saya berangan-angan dan berharap kepada Allah agar diberikan rizki berupa umrah atau haji karena keadaan ekonomi keluargaku yang kurang mampu. Jika aku menikah nanti dan mendapatkan suami yang shalih, bolehkah saya mensyaratkan umrah sebagai mahar dalam pernikahanku, jika memang hal itu memungkinkan. Apakah syarat ini menyelisihi syariat atau menjadikan syubhat dalam akad nikah?

Jawab :

Lembaga Fatwa Saudi Arabia yang diketuai oleh Syaikh Abdul Aziz bin Baz dan beranggotakan Syaikh Shalih Al-Fauzan, Syaikh Abdullah bin Ghudayyan dan Syaikh Bakr Abu Zaid rahimahumullah menjawab,

لا حرج عليك أن تشترطي كون مهرك عمرة، فقد ثبت في الصحيحين أن النبي -صلى الله عليه وسلم- زوج رجلا من أصحابه بامرأة على ما معه من القرآن نسأل الله أن يرزقك الزوج الصالح، وأن يمن علينا وعليك بالثبات على الحق إنه سميع قريب مجيب. وبالله التوفيق، وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم.

“Tidak mengapa engkau mensyaratkan maharmu adalah umrah. Sungguh telah tsabit dalam Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pernah menikahkan seorang wanita dengan salah seorang sahabatnya dengan mahar (mengajarkan) bacaan Al-Qur’an yang dihafal. Kita memohon kepada Allah agar memberikan rizki kepadamu berupa suami yang shalih dan memberikan kepada kita kekokohan di atas kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengabulkan doa. [Fataawaa Lajnah Daaimah no 21039 juz 19/37]

Diterjemahkan oleh Abul-Harits dari http://www.alifta.net/Fatawa/FatawaChapters.aspx?View=Page&BookID=3&PageID=7153&back=true

No comments:

Post a Comment