Friday, November 14, 2014

Kapankah Seorang Dianggap Israaf (Berlebih-lebihan) Membelanjakan Harta?

Penanya: 

“Seorang membeli pakaian seharga 300 real (Rp 900.000,- pen), padahal di sana terdapat pakaian seharga 50 real yang kualitasnya tidak kalah dari pakaian yang pertama. Di sana juga terdapat berbagai merek baju produk Jepang, Inggris, dan semisalnya. Apakah perbuatan ini termasuk israaf?”


Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin:

“Aku tidak tahu produk Jepang dan semisalnya, ia membeli pakaian yang lebih mahal tentu karena pakaian itu lebih berkualitas”


Penanya:

“Tapi syaikh, pakaian yang lebih murah ini juga bagus, bisa dipakai dalam jangka waktu bertahun-tahun. Bisa jadi, pakaian yang ia beli seharga 300 real itu hanya dipakai selama setahun, kemudian dibuang”


Asy-Syaikh:

Israaf adalah melampaui batas, engkau telah mengetahui bahwa manusia (memiliki tingkat ekonomi –pen) yang berbeda-beda. Seorang yang memiliki jutaan riyal, lalu ia membeli pakaian seharga 300 real, tentu hal ini tidak dikatakan israaf.

Akan tetapi seorang yang memiliki banyak hutang, bahkan ia tidak mampu untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarganya, maka kita katakan ia telah berbuat israaf (apabila membeli pakaian tadi –pen). Israaf adalah melampaui batas, manusia berbeda-beda dalam permasalahan ini.”


Penanya:

“Apakah israaf bergantung pada ‘urf (adat kebiasaan masyarakat setempat –pen) wahai syaikh?”


Asy-Syaikh:

“iya, israaf bergantung pada ‘urf


Teks fatwa:
السؤال
 اشترى رجل ثوباً بثلاثمائة ريال مع وجود غيره بخمسين وهو قريب من جودته، أفلا يكون هذا من الإسراف؟

الجواب
 إذا كان قريباً منه كيف يكون هذا بثلاثمائة وهذا بخمسين؟! السائل: كأن يقال مثلاً: هذا ياباني، وهذا إنجليزي، والياباني ما شاء الله، والكوري أيضاً! الشيخ: لا أعرف أنا الياباني ولا الكوري! السائل: والإنجليزي؟! الشيخ: معناه أنه اشتراه لأنه أحسن.
السائل: لكن هذا الرخيص جيد يُسْتعمل لمدة سنة، مع العلم أن هذا الشخص الذي اشترى بثلاثمائة قد يستعمله سنةً أيضاً ثم يرميه؟ الجواب: الإسراف تجاوزٌ للحد، وتعرف أن الناس يختلفون، فالرجل الذي عنده ملايين الريالات يمكن أن يشتري بثلاثمائة ولا يقال عليه: مسرف؛ لكن الرجل الذي يستدين وما عنده حتى نفقة بيته، نقول: هذا إسراف، فالإسراف: هو مجاوزةُ الحد، والناس يختلفون في هذا.
السائل: هل تعني: أنه يكون على العرف يا شيخ؟ الشيخ: نعم، يكون على العرف .


Sumber: Liqa’ Al-Bab Al-Maftuh, 1/42

No comments:

Post a Comment