Tanya:
“Terdapat
seorang laki-laki di wilayah kami, ia membaca Al-Qur’an tanpa tajwid dan tartil.
Ia meyakini penghuni kubur dan
orang-orang mati dapat memberikan manfaat dan madharat, ia juga bernadzar untuk
mereka. Apakah diperbolehkan shalat bermakmum di belakangnya? Apakah
diperbolehkan menshalati mayit yang keadaannya demikian?”
Jawab:
Asy-Syaikh Dr.
Shalih Al-Fauzan hafizhahullah menjawab:
من كان يعتقد في الأموات أنهم ينفعون أو يضرون وينذر لهم ويتقرب
إليهم فهذا مشرك الشرك الأكبر، والعياذ بالله؛ لأن هذا يعبد غير الله فلا تجوز
الصلاة خلفه، ولا تصح ؛ لأنه ليس بمسلم مادام على هذه الحالة. ولكن الواجب عليكم
أن تناصحوه، وأن تبينوا له أن هذا شرك أكبر، وأنه يجب عليه التوبة إلى الله عز
وجل، والعمل بالتوحيد الخالص، وترك عبادة الأموات، فإن تاب ورجع إلى الله جازت
الصلاة خلفه، أما مادام على هذه الحالة فهو ليس بمسلم ولا تصح منه صلاة ولا تجوز
الصلاة خلفه، وإذا مات فإنه لا يصلى عليه ولا يدفن في مقابل المسلمين ولا يتولاه
المسلمون وإنما يتولاه الكفار
“Barangsiapa
yang meyakini bahwa orang-orang mati dapat memberikan mannfaat dan mudharat, ia
bernadzar kepada mereka, melakukan taqarrub (peribadahan) kepada mereka, maka
ia adalah seorang musyrik yang terjatuh dalam syirik akbar, wal ‘iyadzubillah, karena ia beribadah kepada selain Allah. Tidak diperbolehkan dan tidak
sah shalat bermakmum di belakangnya. Sebab ia bukanlah seorang muslim selama ia tetap dalam keadaannya.
Namun wajib
bagi kalian menasehatinya, menjelaskan kepadanya bahwa perbuatan tersebut
termasuk syirik akbar. Wajib baginya untuk bertaubat kepada Allah ‘azza
wajalla, merealisasikan tauhid yang murni, meninggalkan peribadahan kepada
orang-orang mati. Jika ia bertaubat dan kembali kepada Allah, maka
diperbolehkan shalat bermakmum di belakangnya.
Adapun jika ia tetap dalam keadaannya, maka ia
bukanlah seorang muslim, shalatnya tidak sah dan tidak boleh shalat bermakmum di
belakangnya. Jika ia mati, maka tidak dishalati, tidak dimakamkan di pekuburan
muslim dan kaum muslimin tidak boleh ber-wala’ kepadanya. Hanyalah orang-orang
kafir yang boleh ber-wala’ kepadanya.” [http://www.alfawzan.af.org.sa/node/3937]
No comments:
Post a Comment