"Syahadah Laa Ilaha illallah adalah kunci dan pokok yang paling mendasar dari agama Islam. Apakah orang yang sekedar mengucapkannya walaupun tanpa ada amalan sudah termasuk ke dalam kaum muslimin ? Dan apakah agama-agama yang turun dari langit (Yahudi dan Nashara) –selain agama islam yang dibawa oleh Muhammad Shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wasallam- juga datang dengan pokok yang sangat mendasar ini ?"
Jawab :
Syaikh Shalih Al-Fauzan hafidzahullah menjawab,
Jika ia beramal dengan konsekuensinya secara zhohir saja maka ia dihukumi sebagai muslim secara zhohir dan diperlakukan dengan perlakuan muslim, adapun secara batin ia adalah munafik, Allah yang menangani hisabnya.
Dan jika ia tidak beramal dengan konsekuensi Laa Ilaha illallah dan mencukupkan diri dengan sekedar mengucapkannya atau bahkan mengamalkan kebalikannya maka dia dihukumi sebagai murtad dan diperlakukan dengan perlakuan orang-orang yang murtad.
Dan jika dia mengamalkan konsekuensinya pada sebagian perkara tidak pada sebagian yang lain, maka dilihat : jika yang dia tinggalkan adalah amalan yang kalau ditinggalkan menyebabkan murtad maka dia dihukumi sebagai murtad, seperti orang yang meninggalkan sholat dengan sengaja atau yang memalingkan sesuatu dari jenis-jenis ibadah kepada selain Allah. Dan jika yang dia tinggalkan adalah amalan yang kalau ditinggalkan tidak menyebabkan dia murtad maka dia tetap dianggap sebagai seorang mu`min yang kurang keimanannya disesuaikan dengan amalan yang dia tinggalkan, seperti para pelaku dosa-dosa di bawah kesyirikan.
Dan hukum terperinci ini di bawa oleh seluruh syari’at yang datang dari langit”.
Sumber : Jurnal Al-Atsariyyah Vol. 01/Th01/2006 via almakassari.com
No comments:
Post a Comment