Halalkah Anjing Laut dan Buaya?
Jawab :
Fadhilatus Syaikh Dr. Shalih Al-Fauzan hafidzahullah
menjawab,
كل ما لا
يعيش إلا في البحر فهو من صيد البحر لأنه لا دليل على الإستثناءات ، هم قالوا إن التمساح
والحية أنها لا تؤكل لكن ما في دليل على هذا ، الله جل وعلا عمم فقال : (أُحِلَّ لَكُمْ صَيْدُ الْبَحْرِ) [المائدة:96] ، وصيده ما لا يعيش إلا فيه ، أما التمساح فإنه يعيش في
البر والبحر فيغلَّب عليه جانب الحظر ، أما ما لا يعيش إلا في البحر فهذا حلال دون
استثناء . نعم .
“Setiap hewan yang hanya bisa hidup di laut, maka dihukumi shaidul
bahr (hewan buruan yang hidup di laut –ed-). Tidak ada dalil yang
mengecualikannya. Adapun ungkapan sebagian ulama (yang mengqiyaskan antara
anjing laut) dengan buaya dan ular (laut) sehingga tidak boleh dimakan, maka
tidak ada dalilnya. Allah ta’ala berfirman : “Dihalalkan bagi kalian shaidul
bahr”.[Al-Maidah 96]. Allah jalla wa’ala memberikan keumuman
dalam hukum. Sedangkan buaya bisa hidup di darat dan di laut sehingga tidak
termasuk dalam shaidul bahr. Lebih tepat jika dinyatakan bahwa buaya
itu terlarang untuk dimakan, adapun hewan yang tidak bisa hidup kecuali
di laut maka hukumnya halal tanpa kecuali.”
Diterjemahkan oleh Abul Harits dari http://www.alfawzan.af.org.sa/node/2538
No comments:
Post a Comment