Tanya :
Jika seorang wanita mengalami istihadhah ketika berpuasa, Apakah puasanya batal? Haruskah ia mengganti (qadha') puasanya?
Jawab :
Lembaga
Fatwa Saudi Arabia yang diketuai oleh Syaikh Abdul Aziz bin Baz dan
beranggotakan Syaikh Shalih Al-Fauzan, Syaikh Abdullah Al-Ghudayyan,
Syaikh Abdurrazaq 'Afifi rahimahumullah menjawab,
إذا خرج منها ذلك الدم في نهار رمضان وليس دم حيض ولا نفاس وجب عليها الصوم والصلاة، وتتوضأ لكل صلاة ولا تقضي الصيام ولا الصلاة.
"Jika darah yang keluar di siang hari bulan Ramadhan tersebut adalah darah istihadhah, bukan darah haid dan bukan pula darah nifas, maka ia tetap wajib menjalankan puasa dan shalat. Hendaknya ia berwudhu setiap hendak shalat dan tidak perlu mengganti puasa maupun shalatnya" [Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah no 5 hal. 404]
Diterjemahkan oleh Abul Harits dari http://www.alifta.net/Fatawa/FatawaChapters.aspx?View=Page&PageID=34&PageNo=1&BookID=12
No comments:
Post a Comment