Friday, January 30, 2015

Pujian Para Ulama Terhadap Pemerintah Arab Saudi

Asy-Syaikh Muhammad bin Ibrahim Alu Asy-Syaikh rahimahullah berkata:

فحكومتنا بحمد الله شرعية دستورها كتاب الله تعالى وسنة رسوله صلى الله عليه وعلى اله وصحبه وسلم

“Segala puji milik Allah, pemerintah kami berjalan di atas syariat. Undang-undang yang dipakai adalah kitab Allah ta’ala dan sunnah Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam” [Fatawa Asy-Syaikh Muhammad bin Ibrahim, 12/341]

Asy-Syaikh Abdul Aziiz bin Baz rahimahullah berkata:

وهذه الدولة السعودية دولة إسلامية والحمد لله تأمر بالمعروف وتنهى عن المنكر وتأمر بتحكيم الشرع وتحكمه بين المسلمين

“Negara Arab Saudi ini merupakan negara Islam, segala puji milik Allah, memerintahkan kepada yang ma’ruf dan melarang dari kemungkaran, memerintahkan untuk berhukum dengan syariat, serta menerapkan syariat tersebut diantara kaum muslimin” [Kaset Al-Ahdaf Al-Hamalaat Al-I’lamiyyah]

Asy-Syaikh Ibnu Baz rahimahullah juga berkata:

لا ريب أن بلادنا من أحسن البلاد الإسلامية وأقومها بشعائر الله على ما فيها من نقص وضعف

“Tidak ada keraguan bahwa negera kami termasuk diantara negara Islam yang baik, diantara negara yang paling tegak menerapkan syariat Allah, meskipun di sana masih terdapat kekurangan dan kelemahan” [Majmu’ Fatawa Ibn Baz, 4/162]

Asy-Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani rahimahullah berkata:

وأخيراً فإني أسأل الله سبحانه وتعالى أن يديم النعمة على أرض الجزيرة وعلى سائر بلاد المسلمين ، وأن يحفظ دولة التوحيد برعاية خادم الحرمين الملك فهد بن عبدالعزيز ، وأن يطيل في عمره في طاعة وسداد أمر وتوفيق موصول

“Dan yang terakhir, aku memohon kepada Allah subhanahu wata’ala agar melanggengkan nikmat ini di bumi Al-Jazirah dan seluruh negeri kaum muslimin, menjaga negeri tauhid yang dipimpin oleh pelayan dua tanah suci Raja Fahd bin Abdul Aziz, memanjangkan umur beliau dalam ketaatan, meluruskan langkah beliau serta memberikan taufiq pada beliau.. [Kalimat Al-Albani Al-Fa’iz bi Ja’izah Al-Malik Al-Faishal Tahun 1419 H]

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah berkata:

أشهد الله تعالى على ما أقول وأشهدكم أيضا أنني لا أعلم أن في الأرض اليوم من يطبق
شريعة الله ما يطبقه هذا الوطن أعني المملكة العربية السعودية وهذا بلا شك من نعمة الله علينا

“Aku bersaksi kepada Allah ta’ala atas apa yang aku ucapkan, aku juga bersaksi pada kalian bahwa aku tidak mengetahui ada suatu negeri di atas muka bumi ini yang menerapkan syariat Allah seperti yang diterapkan di negeri ini yaitu Kerajaan Arab Saudi[1]. Tidak diragukan lagi bahwa ini merupakan nikmat yang Allah anugrahkan pada kita…” [Wujub Tha’atis Sulthan hal. 49]

Asy-Syaikh Muqbil bin Hadi Al-Wadi’i rahimahullah berkata:

فقد رأيت في جريدةٍ الأمير نايفاً – حفظه الله تعالى – طلب منه ترشيح المرأة فقال ( أتريدون أن يبقى الرجل هو في بيته وهي تخرج؟ لا! هذا أمر لا تحاولوا فيه ) وطلب منه الانتخابات  فقال ( رأيناها ليست ناجحة في البلدان المجاورة ، فإن الذي ينجح فيها هم أهل النفوذ وأهل الأموال ) . وصدق ثم بعد ذلك أيضاً هي واردة من قبل أعداء الإسلام

“Sungguh aku membaca surat kabar, disebutkan di sana bahwa Al-Amiir Nayif hafizhahullah[2] diminta agar wanita juga dipilih (memegang jabatan pemerintahan –pen) , maka beliau menjawab: ‘apakah kalian ingin laki-laki menetap di rumahnya, sementara para wanita keluar?? Tidak !! Perkara ini tidak mungkin terjadi’. Beliau juga pernah diminta agar diadakan pemilu, maka beliau menjawab: ‘kami melihat Pemilu itu tidak berhasil di negara tetangga, tokoh-tokoh yang dihasilkan hanyalah orang-orang memiliki uang dan harta’. Beliau telah benar, pemilu juga berasal dari musuh-musuh Islam…”

الحكومة السعودية – وفقها الله لكل خير – استقبلتها بشرط أن تكون خاضعة للإسلام وللكتاب والسنة هكذا أيضاً إقامة الحدود وإقامة الحدود كما يقول ربنا عز وجل في كتابه الكريم )وَلَكُمْ فِي الْقِصَاصِ حَيَاةٌ( نعم ! القتل قليل في هذه البلاد ، وكذلك السرقة تضع سيارتك عند المسجد أو عند باب بيتك ولا يأتيها السارق ولا شيء ، ثم بعد ذلك في بلدان أخرى تضعها وتخرج ولا تراها ، بل ربما ينهبونها على الشخص وهو في سيارته ، فهذا هو بسبب إقامة الحدود ، فجزاهم الله خيراً

“Pemerintah Arab Saudi –semoga Allah memberikannya taufik dalam setiap kebaikan- menerimanya dengan syarat tunduk kepada Islam, Al-Kitab dan As-Sunnah. Demikian pula diterapkan hukum-hukum had, sebagaimana Rabb kita ’azza wajalla berfirman dalam kitab-Nya yang mulia:

وَلَكُمْ فِي الْقِصَاصِ حَيَاةٌ

Dan dalam qishash terdapat kehidupan bagi kalian

Tindakan pembunuhan dan pencurian jarang terjadi di negeri ini. Engkau meletakkan mobilmu di depan masjid atau di depan pintu rumahmu, pencuri tidak berani mencurinya, tidak masalah. Bandingkan di negeri lain, engkau meletakkan mobilmu, meninggalkannya dalam sekejap, engkau tidak melihat mobilmu lagi. Bahkan terkadang mereka mengingatkan seseorang di dalam mobilnya, ini terjadi dengan sebab diterapkannya hukum-hukum had, semoga Allah membalas mereka dengan kebaikan.” [Musyahadati fil Mamlakah Al-Arabiyyah As-Su’udiyyah]

Asy-Syaikh Hammad Al-Anshari rahimahullah berkata:

من أواخر الدولة العباسية إلى زمن قريب والدول الإسلامية على العقيدة الأشعرية أو عقيدة المعتزلة ، ولهذا نعتقد أن هذه الدولة السعودية نشرت العقيدة السلفية عقيدة السلف الصالح بعد مدة من الانقطاع والبعد عنها إلا عند ثلة من الناس

“Sejak akhir Daulah Abbasiyah hingga beberapa waktu yang lalu, negeri-negeri Islam berada di atas aqidah Asy’ariyyah atau aqidah Mu’tazilah. Oleh karena itu (kita patut bersyukur –pen), karena negeri Arab Saudi ini menyebarkan aqidah salafiyyah, aqidah yang diyakini oleh para ulama pendahulu kita yang shalih (As-Salaf Ash-Shalih) setelah sekian lama terjadi kekosongan, serta jauh dari aqidah salafiyyah kecuali dipegang oleh segelintir manusia” [Al-Majmuu’ fi Tarjamah Asy-Syaikh Hammad hal. 485]

Asy-Syaikh Hammad rahimahullah juga berkata:

إن المملكة العربية السعودية دولة سلفية

“Sungguh Kerajaan Arab Saudi adalah negeri salafiyyah” [Al-Majmuu’ hal. 530]

Allahua’lam, semoga bermanfaat

Sumber: Ad-Durar As-Saaniyyah , Fatawa Ulama As-Salafiyyin As-Sawiyyah fi Bilad At-Tauhid As-Su’idiyyah


Ditulis oleh Abul-Harits di Madinah 10 Rabi’uts Tsani 1436




[1] Sungguh tepat perkataan Asy-Syaikh Al-Utsaimin rahimahullah. Telah beberapa kali ditegakkan hukuman mati terhadap para pelaku kriminal yang memang layak dihukum mati di sini. Beberapa waktu yang lalu telah dieksekusi seorang terpidana pengedar narkoba di lampu merah dekat asrama tempat kami tinggal. Sebelum dieksekusi, para hadirin yang menyaksikan dibacakan ayat ini:

إِنَّمَا جَزَاءُ الَّذِينَ يُحَارِبُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ وَيَسْعَوْنَ فِي الْأَرْضِ فَسَادًا أَنْ يُقَتَّلُوا أَوْ يُصَلَّبُوا أَوْ تُقَطَّعَ أَيْدِيهِمْ وَأَرْجُلُهُمْ مِنْ خِلَافٍ أَوْ يُنْفَوْا مِنَ الْأَرْضِ ذَلِكَ لَهُمْ خِزْيٌ فِي الدُّنْيَا وَلَهُمْ فِي الْآخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيم

Sesungguhnya balasan terhadap orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal balik, atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya). Yang demikian itu (sebagai) penghinaan untuk mereka di dunia, dan di akhirat mereka akan memperoleh siksaan yang besar“. [QS Al-Maidah: 33]

Setelah itu terpidana diberikan nasehat agar bertaubat kepada Allah, kemudian diberikan kesempatan mengucapkan kalimat tauhid La’ilahaillah, barulah kemudian ia dieksekusi.

[2] Al-Amiir Nayif bin Abdul Aziz rahimahullah telah wafat.  Dahulu Al-Amiir Nayif menjabat sebagai Putra Mahkota Kerajaan yang akan menggantikan Raja Abdullah bin Abdul Aziz, namun qaddarallahu wamasya’a fa’ala beliau wafat, sehingga jabatan putra mahkota digantikan oleh Al-Malik Salman bin Abdul Aziz (Raja Arab Saudi saat ini)

No comments:

Post a Comment