Sungguh aneh, saat para ulama kibar
berfatwa menasehatkan kaum muslimin agar menjauhi berbagi macam fitnah akibat
manuver politik, justru sebagian orang sangat getol memperjuangkan pendapat “bolehnya
berpolitik praktis demi maslahat”. Apakah ia telah mempertimbangkan maslahat
dan mafsadah dari realita yang terjadi di lapangan?
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لَزَوَالُ الدُّنْيَا أَهْوَنُ عَلَى اللَّهِ مِنْ قَتْلِ
رَجُلٍ مُسْلِمٍ
“Sungguh hancurnya dunia lebih ringan di sisi Allah
daripada terbunuhnya seorang muslim” [HR. At-Tirmidzi no. 1395, An-Nasa’i no. 3987
dan dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullah dalam Shahih
At-Tirmidzi]
Jika satu nyawa seorang muslim yang terbunuh ditimbang
dengan suara politik di parlemen atau ditimbang dengan kursi presiden, manakah yang lebih maslahat?
Mereka (para da’i politik di Mesir) mengorbankan nyawa seorang muslim demi memperjuangkan maslahat yang mustahil tercapai. Ini jika satu nyawa yang hilang, bagaimana jika ratusan bahkan ribuan nyawa kaum muslimin yang terbunuh?? Allahulmusta’an
Mereka (para da’i politik di Mesir) mengorbankan nyawa seorang muslim demi memperjuangkan maslahat yang mustahil tercapai. Ini jika satu nyawa yang hilang, bagaimana jika ratusan bahkan ribuan nyawa kaum muslimin yang terbunuh??
"Hari Rabu, (14/08/2013), Syeikh
Muhammad Hasan dan Syeikh Muhammad Husain Ya’qub, dua ulama terkemuka "Salafy" ikut bergabung dengan demonstran kontra-kudeta militer dan kelompok
pendukung Mohammad Mursy yang kini membentuk perkumpulan massa baru di
lapangan Musthafa Mahmud setelah bundaran Rabi’ah Al Adawiyyah diserbu.
“Tapi hari
ini, saya bergabung dengan kalian dalam protes damai untuk memberitahu kalian
bahwa darah saya akan ditumpahkan sebelum darah kalian,” ujar Syeikh Muhamad
Hassan kepada demonstran yang terus berada di alun-alun.
Syeikh
Muhammad Hasan sempat dilaporkan dirawat akibat sesak nafas akibat pengaruh
tembakan polisi yang menembakkan gas air mata.
Dr. Muhammad
Al Baltaji, anggota Parlemen Mesir dari fraksi Al Ikhwan Al Muslimun,
melalui saluran telepon kepada TV Aljazeera, mengajak penduduk
Mesir untuk turun ke jalan turut menentang kekerasan dan pembantaian oleh
Militer.
“Jika kalian
tidak keluar dari rumah kalian, kalian biarkan Al-Sisi menghancurkan negara
ini, maka mesir akan menuju jalan Suriah,” demikian ujar Baltaji.
“Sahabat-sahabat
kalian yang bertahan di Rabi’ah dan Nahdah, mengorbankan diri dan nyawa mereka,
adalah untuk kalian. Untuk kemerdekaan kita bersama, merdeka dari pemerintahan
rezim militer yang telah menguasai kita,” tambahnya."
sumber: http://www.hidayatullah.com/berita/internasional/read/2013/08/15/5880/salafy-ikut-turun-jalan-dunia-kutuk-kebrutalan-militer-mesir.html#.Uz-jilWSyOl
“Pengadilan Mesir menjatuhkan hukuman
mati bagi 529 anggota Ikhwanul Muslimin pendukung presiden terguling Mohamed
Mursi, lewat sebuah proses pengadilan massal.
Para Islamis pendukung Mursi kini menghadapi tindakan keras
mematikan, sejak pemerintahan sementara yang didukung militer – memburu para anggota Ikhwanul Muslimin – memenjarakan ribuan, dan membunuh
ratusan anggota organisasi tersebut.
Hukuman mati itu dijatuhkan dalam sidang kedua yang dimulai pada
Sabtu pekan lalu di Minya, sebelah selatan ibukota Kairo, demikian menurut
sumber pengadilan di Mesir.
Di antara mereka yang dihukum mati, 153 orang telah ditahan dan
sisanya sedang diburu aparat keamanan, ungkap sumber tersebut, sambil
menambahkan bahwa 17 orang lainnya dibebaskan dari tuduhan. Para terpidana
vonis mati itu masih bisa mengajukan banding.
Mereka yang divonis mati termasuk di antara lebih dari 1.200
pendukung Mursi yang diadili di Minya. Kelompok kedua yang terdiri dari sekitar
700 terdakwa akan diadili pada hari Selasa.
Mereka dituduh menyerang orang dan properti publik di sebalah
selatan Mesir pada bulan Agustus, setelah pasukan keamanan membubarkan kamp
demonstrasi yang dibangun para pendukung Mursi pada 14 Agustus tahun lalu.
Mereka juga didakwa melakukan tindak
kekerasan yang menyebabkan kematian dua polisi di Minya, kata sumber di
pengadilan Mesir tersebut.
Tuduhan itu melibatkan sejumlah pemimpin Ikhwanul Muslimin,
termasuk penasihat spiritual mereka Mohamed Badie.
Ikhwanul Muslimin diburu
Mursi, presiden Mesir pertama yang terpilih secara demokratis,
digulingkan oleh militer pada 3 Juli 2013 dalam sebuah gerakan yang dipicu
kerusuhan yang semakin meluas dan membelah masyarakat negara itu.
Kelompok hak asasi manusia Amnesty International mengatakan paling
sedikit 1.400 orang terbunuh dalam kekerasan di seluruh Mesir sejak saat itu,
sementara ribuan lainnya ditangkap dan dipenjara.
Mursi sendiri kini diadili dalam tiga kasus
berbeda, termasuk salah satunya menghasut pembunuhan atas para demonstran di
luar istana kepresidenan, ketika ia masih menjabat.
Mursi dijatuhkan setelah 12 bulan berkuasa sebagai presiden
menyusul protes besar-besaran yang menentang kekuasaannya, di tengah tuduhan ia
memusatkan kekuasaan kepada kelompoknya dan pada saat bersamaan membuat situasi
ekonomi semakin memburuk. ab/hp (afp,dpa,rtr)”
Inilah akhir dari
perjuangan “jihad politik” bagi pihak-pihak yang tidak mengindahkan nasehat
para ulama kibar…
Sungguh hikmah nasehat dari seorang ulama kita Asy-Syaikh Dr. Shalih Al-Fauzan hafizhahullah saat beliau ditanya:
هذا شخص من مصر يقول : لا يخفى عليكم الأحداث القائمة في مصر من مسارعة بعض الشيوخ المعروفين لدي الكثير من الناس من إنشاء حزب سموه حزب النور السلفي من أجل مقاومة التيارات اللبرالية والعلمانية فهل يجوز للمسلم أن ينضم إلى هذه الأحزاب أو يعطيها صوتها في الإنتخابات , أتمنى أن تبسطوا الجواب لحاجتنا لذلك بارك الله في اعمالك ؟
“Salah seorang penanya dari Mesir berkata: “Tidak asing lagi bagi Anda tentang berbagai peristiwa yang terjadi di Mesir, sebagian masyayikh yang telah kita kenal mendirikan sebuah partai yang dinamakan Partai An-Nuur As-Salafy. Hal ini bertujuan untuk mengimbangi paham sosialis, liberal dan sekuler. Apakah seorang muslim diperbolehkan bergabung dalam partai ini atau setidaknya menyumbangkan suaranya untuk partai ini dalam pemilu. Aku berharap agar Anda berkenan memberikan perincian jawaban karena kebutuhan kami yang sangat mendesak dalam hal ini, semoga Allah memberikan barakah pada amal-amal Anda”
Asy-Syaikh Al-‘Allamah Dr. Shalih Al-Fauzan hafizhahullah menjawab:
الواجب على المسلم في وقت الفتن أن يتجنبها وأن يبتعد عنها إلى أن تهدأ، ولا يدخل فيها، هذا الواجب على المسلم.والأحزاب هذه والتكتلات قد تجر إلى شر وإلى فتنة وإلى اقتتال فيما بينها،
فالمسلم يتجنب الفتن مهما استطاع،
يسأل الله العافية ويدعو للمسلمين بأن يفرج الله عنهم؛ ويزيل عنهم هذه الفتنة وهذه الشدة، نعم .اهـ
“Yang wajib bagi seorang muslim dalam masa-masa fitnah adalah menjauhi fitnah tersebut, ia menjauh darinya hingga keadaannya berubah menjadi tenang, janganlah ia masuk di dalamnya. Ini yang wajib bagi setiap muslim.
Partai-partai dan perkumpulan massa semacam ini terkadang dapat menjerumuskan ke dalam keburukan, menimbulkan fitnah, permusuhan dan pembunuhan diantara mereka. Oleh karena itu, seorang muslim hendaklah menjauhi fitnah-fitnah tersebut selagi ia mampu. Hendaklah ia memohon keselamatan pada Allah, mendoakan kaum muslimin agar Allah memberikan jalan keluar bagi mereka, serta melenyapkan masa-masa sulit dan fitnah ini dari mereka, iya.”
Sumber: kitab (البيان لبعض أخطاء الكُتَّاب) jilid 2 hal. 153-154, cetakan Daar Ibnul Jauzi, Su’udiyyah
Al-Hasan
Al-Bashri rahimahullah berkata:
إن هذه الفتنة إذا أقبلت عرفها كل عالم ، وإذا أدبرت عرفها كل
جاهل
“Sesungguhnya fitnah ini apabila datang, diketahui oleh setiap ulama dan
apabila fitnah itu telah berlalu (terjadi -pen), barulah diketahui oleh setiap orang jahil”
Allahua’lam
No comments:
Post a Comment