Wednesday, January 8, 2014

Perbedaan Al-Kautsar dan Al-Haudh

Tanya:

Apakah perbedaan antara “Al-Kautsar” dan “Al-Haudh”?

Jawab:

Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah menjawab,


“Berikut perbedaan antara keduanya, Al-Kautsar[1] adalah sungai di Surga yang Allah ta’ala berikan kepada nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam, sedangkan Al-Haudh berada di padang mahsyar pada hari kiamat. Al-Haudh memiliki dua saluran air yang berasal dari Al-Kautsar. Al-Haudh begitu luas, panjangnya adalah perjalanan satu bulan, lebarnya pun demikian. Al-Haudh akan dilalui oleh umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Semoga Allah menjadikan kami dan kalian termasuk orang-orang yang melewatinya kemudian minum darinya. Air dalam Al-Haudh lebih putih dari susu, rasanya lebih manis dari madu dan aromanya lebih wangi dari misik. Bejananya bagaikan bintang-bintang di langit dari sisi keindahan dan jumlahnya”

[Fatawaa Nuur ‘ala Ad-Darb, 12/37]


*Tambahan dari penerjemah (Abul-Harits)

Diantara sifat-sifat Al-Haudh yang belum disebutkan oleh Asy-Syaikh rahimahullah:

[Pertama] Barangsiapa yang meminum air dari Al-Haudh tidak akan merasa haus selamanya

Dalilnya adalah hadits nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berikut,

حوضي مسيرة شهر وزواياه سواء ماؤه أبيض من اللبن ، وريحه أطيب من المسك ، وكيزانه كنجوم السماء من يشرب منها فلا يظمأ أبدًا

Haudh-ku sejauh perjalanan satu bulan, panjang dan lebarnya sama. Airnya lebih putih dari susu, aromanya lebih wangi dari misik dan bejananya bagaikan bintang-bintang di langit. Barangsiapa yang minum darinya, tidak akan merasakan haus selamanya” [HR. Al-Bukhari no. 6579 dan Muslim no. 2292]

[Kedua] Al-Haudh telah ada sekarang

Nabi shallalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

وإني والله لأنظر إلى حوضي الآن

“Demi Allah, sungguh aku telah melihat Haudh-ku sekarang” 

[HR. Al-Bukhari no. 1344 dan no. 4085]

[Ketiga] setiap nabi diberikan Al-Haudh

Nabi shallalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إن لكل نبي حوضا

“Sesungguhnya setiap nabi memiliki Haudh” 

[HR. At-Tirmidzi no. 2443 dan dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 1589 dan Al-Misykah no. 5594]

[Keempat] para ulama berselisih pendapat manakah yang lebih dahulu, Al-Haudh atau Al-Mizan, Al-Hisab dan Ash-Shiraath?

Yang nampak bahwa Al-Haudh terjadi sebelum Al-Mizan dan Ash-Shiraath

Al-Imam Al-Qurthubi rahimahullah berkata

والمعنى يقتضيه فإن الناس يخرجون عطاشا من قبورهم

“Makna (yang benar –pen) menunjukkan demikian karena manusia ketika itu keluar dari kubur-kubur mereka dalam keadaan haus” [At-Tadzkirah fi Ahwaal Al-Mautaa]

[Kelima] Haudh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam paling banyak dikunjungi dan diminum airnya dibandingkan haudh nabi-nabi yang lain

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

وإنهم يتباهون أيهم أكثر واردة وإني أرجو أن أكون أكثرهم واردة

“Sesungguhnya mereka (para nabi –pen) berlomba-lomba siapakah diantara mereka yang lebih banyak pengunjungnya (yang minum). Sungguh aku berharap bahwa (haudh)-ku adalah yang paling banyak dikunjungi” [HR. At-Tirmidzi no. 2443 dan dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 1589 dan Al-Misykah no. 5594]

[Keenam] Orang-orang yang murtad sepeninggal nabi dan ahlul-bid’ah akan terusir dari Al-Haudh

Nabi shallalallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

ليردن علي أقوام أعرفهم ويعرفونني ثم يحال بيني وبينهم فأقوِل إنهم من أمتي ، فيقال : إنك لا تدري ما أحدثوا بعدك . فأقول : سحقاَ لمن غيّر بعدي

“Sungguh ada suatu kaum yang akan diusir (dari Al-Haudh –pen). Aku mengenal mereka dan mereka pun mengenalku. Kemudian aku dan mereka dipisahkan, maka aku berkata: “mereka adalah umatku”. Kemudian dikatakan pada beliau: “engkau tidak tahu apa yang mereka ada-adakan sepeninggalmu.” Maka aku pun berkata: “celakalah (menjauhlah) orang-orang yang merubah (agama –pen) setelahku”. [HR. Al-Bukhari dan Muslim]


Allahua'lam


[1] Dalilnya adalah firman Allah ta’ala

إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ

Sesungguhnya Kami telah memberikan padamu  (yaitu nabi –pen) Al-Kautsar” [QS. Al-Kautsar: 1]

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

أتيت على نهر حافتاه قباب اللؤلؤ المجوف ، فقلت : ما هذا يا جبريل ؟ قال : هذا الكوثر

“Aku mendatangi sebuah sungai yang di kedua tepinya terdapat kemah-kemah dari mutiara yang berlubang. Aku bertanya: “Apa ini wahai Jibril?”. Ia berkata: “ini adalah Al-Kautsar” [HR. Al-Bukhari no. 4964 dan no. 6581]

No comments:

Post a Comment