Monday, August 13, 2012

Menuntut Ilmu atau Menikah?

Tanya :

Aku tidak sabar untuk segera menikah, mana yang lebih aku dahulukan, menuntut ilmu atau menikah?

Jawab :

Syaikh Rabi' Al-Madkhali hafidzahullah menjawab,


إذا استطعت أن تصبر وتتعلم فاصبر؛ يعني تعلموا قبل أن تسودوا كما قال عمر رضي الله عنه، بعضهم قد يعوقه الزواج عن العلم؛ فإذا تزوج ترك العلم وراح يكد على نفسه .إذا كان عنده سعة يجمع بين المصلحتين فطيب، ما عنده ويرى أنه يذهب يفجر ويزني وكذا -فوالله- أن يتزوج ويصون نفسه ويعفّها أولى

"Jika kau mampu, hendaknya bersabar dan terus menuntut ilmu. Bersabarlah...yakni pelajarilah ilmu sebelum kalian dijadikan panutan oleh umat sebagaimana perkataan Umar radhiyallahu 'anhu. Pada sebagian orang terkadang menikah dapat menghalangi seseorang dari menuntut ilmu. Setelah menikah, ia meninggalkan majelis ilmu dan bersantai-santai. Adapun jika ia memiliki keluasan, sehingga dapat menggabungkan dua maslahat (menuntut ilmu dan menikah -pen-), maka hal itu baik. Namun jika dikhawatirkan ia tidak dapat bersabar lalu berbuat keji dan berzina, maka demi Allah engkau menikah, menjaga diri dan memelihara kehormatanmu ('iffah) lebih utama."


Diterjemahkan oleh Abul-Harits dari http://www.rabee.net/show_fatwa.aspx?id=213

No comments:

Post a Comment