Dalam sekian
banyak ayat Al-Qur’an, Allah ta’ala menjanjikan bidadari yang cantik jelita
untuk diperistri oleh laki-laki yang
beriman lagi bertakwa di dunia. Lalu bagaimana dengan wanita muslimah, dengan
siapa mereka akan menikah di surga? Apabila ia belum pernah menikah di dunia,
apakah di surga ia memiliki suami?
Jawabnya;
wanita muslimah juga akan menikah di surga insya Allah, karena beberapa alasan:
Pertama, kenikmatan surga tidak
terbatas untuk laki-laki saja, bahkan laki-laki dan wanita akan merasakan
kenikmatan yang sama di surga
Allah ta’ala
berfirman:
وَمَنْ يَعْمَلْ مِنَ الصَّالِحَاتِ مِنْ ذَكَرٍ
أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ وَلَا
يُظْلَمُونَ نَقِيرًا
“Barangsiapa
yang beramal shalih dari kalangan laki-laki atau wanita dalam keadaan ia
beriman, maka mereka akan masuk ke dalam surga. Mereka tidak akan dizhalimi
sedikitpun” [QS. An-Nisaa’: 124]
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى
وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ
أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Barangsiapa
yang beramal shalih dari kalangan laki-laki atau wanita dalam keadaan ia
beriman, maka Kami akan memberikan kepadanya kehidupan yang baik. Kami akan
memberikan kepada mereka balasan yang lebih baik dari apa yang mereka lakukan”
[QS. An-Nahl: 97]
Diantara
kenikmatan terbesar bagi penghuni surga adalah menikah.
Kedua, para penghuni surga
akan mendapatkan seluruh apa yang mereka inginkan.
Allah ta’ala
berfirman:
وَفِيهَا مَا تَشْتَهِيهِ الْأَنْفُسُ وَتَلَذُّ
الْأَعْيُنُ وَأَنْتُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
“Di
dalamnya (surga) terdapat segala apa yang diinginkan jiwa dan apa yang menjadi
penyejuk mata. Dan kalian akan kekal di dalamnya” [QS. Az-Zukhruf: 71]
ولَكُمْ فِيهَا مَا تَشْتَهِي أَنْفُسُكُمْ
وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ
“Di
dalamnya (surga), kalian akan memperoleh segala apa yang diinginkan oleh jiwa
kalian dan di dalamnya, kalian akan memperoleh apa yang kalian minta” [QS.
Fushilat: 31]
Menikah adalah
impian setiap pemuda lajang dan gadis, bahkan suami yang telah beristri pun terkadang
masih terbetik di hatinya keinginan menikahi wanita lain. Oleh karena itu,
wanita muslimah pun akan mendapatkan apa yang mereka inginkan di surga, jika
mereka ingin menikah.
Ketiga, karena Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam telah mengabarkan bahwa tidak ada pemuda atau
pemudi lajang di surga.
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
وما
في الجنة أعزب
“Tidak ada
(pemuda atau pemudi) lajang di surga” [HR. Muslim no. 2834]
Jika
demikian, dengan siapakah mereka akan menikah di surga nanti?
Seorang wanita
muslimah tidak lepas dari beberapa kondisi berikut:
[1] Ia wanita muslimah yang
belum sempat menikah di dunia.
Allah akan
menikahkannya dengan laki-laki penghuni surga yang disukainya
Asy-Syaikh
Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah berkata:
وإذا لم تتزوج في الدنيا : فإن الله تعالى يزوجها
ما تقر به عينها في الجنة ، فالنعيم في الجنة ليس مقصوراً على الذكور
“Apabila ia
belum menikah di dunia, maka Allah ta’ala akan menikahkannya dengan suami yang
menjadi penyejuk matanya di surga. Kenikmatan surga tidak terbatas untuk
laki-laki saja” [Majmuu’ Al-Fatawaa, jilid 2 pertanyaan no. 178]
[2] Ia wanita muslimah yang
telah menikah, namun suaminya tidak ditakdirkan sebagai penghuni surga.
Misalkan sang suami murtad setelah menikahinya, kemudian mati.
Allah juga akan
menikahkannya dengan laki-laki penghuni surga yang disukainya
Asy-Syaikh
Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahulah berkata:
فالمرأة إذا كانت من أهل الجنة ولم تتزوج ، أو كان
زوجها ليس من أهل الجنة : فإنها إذا دخلت الجنة فهناك من أهل الجنة من لم يتزوجوا
من الرجال ، وهم - أعني من لم يتزوجوا من الرجال – لهم زوجات من الحور ، ولهم
زوجات من أهل الدنيا إذا شاءوا واشتهت ذلك أنفسهم
“Wanita
penghuni surga yang belum sempat menikah (di dunia) atau wanita yang suaminya
bukan termasuk penghuni surga, apabila wanita itu masuk ke dalam surga, dan di
surga terdapat laki-laki yang belum sempat menikah (di dunia). Maka laki-laki
tersebut akan memiliki istri-istri dari kalangan bidadari dan istri dari
kalangan wanita dunia, jika mereka menginginkanya..” [Majmuu’ Al-Fatawaa jilid
2 pertanyaan no. 177]
[3] Ia wanita muslimah yang
telah menikah, kemudian suaminya meninggal, dan ia tidak menikah lagi sepeninggal
suaminya
Di surga
nanti, ia akan menikah dengan suaminya di dunia. Dalilnya adalah firman Allah
ta’ala:
ادْخُلُوا الْجَنَّةَ أَنْتُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ تُحْبَرُونَ
“Masuklah
kalian dan istri-istri kalian ke dalam surga dalam keadaan bahagia” [QS.
Az-Zukhruf: 70]
[4] Ia wanita muslimah yang
telah menikah, kemudian suaminya meninggal, dan ia menikah lagi dengan
laki-laki lain
Di surga
nanti, ia akan bersama suaminya yang terakhir menurut pendapat ulama yang lebih
kuat. Dari Abu Ad-Darda’ radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda:
أيما إمرأة توفي عنها زوجها فتزوجت بعده فهي لآخر أزواجها
“Wanita (istri) manapun yang suaminya
meninggal, kemudian ia menikah lagi sepeninggalnya, maka ia milik suaminya yang
terakhir” [HR. Ath-Thabarani no. 3130, shahih]
Sahabat
Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu pernah berpesan kepada istrinya:
إِن سرَّكِ أَن تَكُونِي زَوْجَتي فِي الْجنَّة ؛
فَلَا تزوَّجي بَعْدي ؛ فَإِن الْمَرْأَة فِي الْجنَّة لآخِرِ أزواجها فِي
الدُّنْيَا ، فَلذَلِك حَرُم عَلَى أزاوج النَّبِي - صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسلم -
أَن ينكحن بعده ؛ لِأَنَّهُنَّ أَزوَاجه فِي الْجنَّة
“Jika engkau
ingin menjadi istriku di surga, janganlah menikah sepeninggalku. Karena di
surga, seorang wanita adalah milik suaminya yang terakhir di dunia. Oleh karena
itu, Allah mengharamkan (kaum mukminin) menikahi istri-istri nabi sepeninggal
beliau, karena mereka adalah istri-istri beliau di surga” [Al-Badrul Munir,
7/457]
Sepeninggal
Abu Ad-Darda’, istri beliau yaitu Ummu Ad-Darda’ dipinang oleh Mu’awiyah
radhiyallahu ‘anhum, namun Ummu Ad-Darda' menolaknya seraya menyebutkan hadits Abu Ad-Darda’
di atas dan berkata:
وما كنت لأختارك على أبي الدرداء
“Aku lebih
memilih Abu Ad-Darda’ darimu” [Mu’jam
Al-Ausath, 3/275]
Pendapat
ulama lain, ia boleh memilih mana yang ia sukai diantara suaminya, adapula
pendapat yang menyatakan ia akan menikah dengan suami yang memiliki akhlak
terbaik di antara mereka.
Allahua’lam,
semoga bermanfaat
No comments:
Post a Comment