"Bismillah..maaf tad, mhon jelaskan tugas dan nama malaikat yang telah mashur di masyarakat kita..apakah raqib dan 'atid adalah sifat, bukan nama? Sukron jazakallohu khoir"
Jawab:
Berikut diantara nama dan tugas para malaikat sebatas yang saya ketahui:
1. Jibril bertugas menyampaikan wahyu kepada para rasul-Nya
Allah ta’ala berfirman:
قُلْ مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِجِبْرِيلَ
فَإِنَّهُ نَزَّلَهُ عَلَى قَلْبِكَ بِإِذْنِ اللَّهِ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ
يَدَيْهِ وَهُدًى وَبُشْرَى لِلْمُؤْمِنِينَ
“Katakanlah: barangsiapa yang menjadi musuh Jibril, maka
sesungguhnya Jibril lah yang menurunkan wahyu ke dalam hatimu dengan izin Allah
yang membenarkan kitab-kitab sebelumnya, sebagai petunjuk dan kabar gembira
bagi orang-orang yang beriman” [QS. Al-Baqarah: 97]
Setelah wafatnya nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam
maka terputuslah wahyu dan selesailah tugas Malaikat Jibril ‘alaihissalam.
Jika ada seorang yang mengaku bertemu dengan Malaikat Jibril, maka ia berdusta.
Ia hanyalah bertemu syaithan atau jin yang mengaku-ngaku sebagai malaikat.
2. Mika’il atau Miikaal bertugas menurunkan hujan dan memberikan
kehidupan di muka bumi
Allah ta’ala berfirman:
مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِلَّهِ
وَمَلَائِكَتِهِ وَرُسُلِهِ وَجِبْرِيلَ وَمِيكَالَ فَإِنَّ اللَّهَ عَدُوٌّ
لِلْكَافِرِينَ
“Barangsiapa yang menjadi musuh Allah, para malaikat-Nya, para
rasul-Nya, Jibril dan Miikaal, maka sesungguhnya Allah mejadi musuh bagi
orang-orang yang kafir” [QS. Al-Baqarah: 98]
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Tatkala seorang laki-laki berada di tengah lapang (gurun) dia mendengar
suara di awan, ‘Siramilah kebun fulan’, maka menjauhlah awan tersebut kemudian
menumpahkan air di suatu tanah yang berbatu hitam, maka saluran air di situ
–dari saluran-saluran yang ada- telah memuat air seluruhnya..” [HR. Muslim,
4/2288].
3. Israafiil bertugas meniupkan ash-shuur sebagai tanda bahwa
hari kiamat telah tiba
Allah ta’ala berfirman:
وَتَرَكْنَا بَعْضَهُمْ يَوْمَئِذٍ
يَمُوجُ فِي بَعْضٍ وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَجَمَعْنَاهُمْ جَمْعًا
“Kami biarkan sebagaian mereka pada hari itu terombang-ambing bersama
sebagian yang lain. Kemudian ditiuplah ash-shuur, lalu Kami kumpulkan mereka
seluruhnya” [QS. Al-Kahfi: 99]
Diriwayatkan oleh Abu Asy-Syaikh dari Imam Al-Auza’i rahimahullah
bahwa beliau berkata:
ليس أحدٌ من خلق اللَّه أحسن صوتا من إسرافيل ،
فإِذا أخذ في التسبيحِ قطع على أهل سبعِ سماواتٍ صلاتهم وتسبِيحهم
“Tidak ada dari makhluk Allah yang lebih indah suaranya dibandingkan Israafiil.
Jika Israafiil mulai bertasbih, maka ia akan mengalahkan shalat dan
tasbih para penduduk langit yang tujuh” [Ushuul Al-Iman, 1/132]
4. Malaikat Maut bertugas mencabut nyawa
Allah ta’ala berfirman:
قُلْ يَتَوَفَّاكُمْ مَلَكُ الْمَوْتِ
الَّذِي وُكِّلَ بِكُمْ ثُمَّ إِلَى رَبِّكُمْ تُرْجَعُونَ
“Katakanlah: Malaikat Maut lah yang diberikan tugas untuk
mewafatkan kalian, kemudian hanya pada rabb kalian lah kalian akan dikembalikan”
[QS. As-Sajdah: 11]
Nama Izraa’il tidak terdapat dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah, namun
berasal berita-berita Israa’iliyyat.
5. Ridhwaan bertugas menjaga pintu surga
Allah ta’ala berfirman:
وَسِيقَ الَّذِينَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ
إِلَى الْجَنَّةِ زُمَرًا حَتَّى إِذَا جَاءُوهَا وَفُتِحَتْ أَبْوَابُهَا وَقَالَ
لَهُمْ خَزَنَتُهَا سَلَامٌ عَلَيْكُمْ طِبْتُمْ فَادْخُلُوهَا خَالِدِينَ
“Orang-orang yang bertakwa kepada Rabb kalian akan dibawa ke dalam surga
berombong-rombongan (pula). Hingga apabila mereka mendatangi surga itu dalam
keadaan pintu-pintunya telah terbuka, berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya:
“Kesejahteraan (dilimpahkan) atas kalian. Kalian telah suci! Masuklah ke dalam
surga ini, kalian kekal di dalamnya” [QS. Az-Zumar: 73]
Al-Hafidz Ibnu Katsir rahimahullah berkata:
وخازن الجنة ملك يقال له رضوان جاء مصرحا به في بعض الأحاديث
"Penjaga surga adalah seorang malaikat yang bernama Ridhwan sebagaimana disebutkan secara jelas dalam beberapa hadist" [Al-Bidayah wa An-Nihayah, 1/53]
6. Maalik bertugas menjaga neraka
Allah ta’ala berfirman:
وَنَادَوْا يَا مَالِكُ لِيَقْضِ
عَلَيْنَا رَبُّكَ قَالَ إِنَّكُمْ مَاكِثُونَ
“Mereka (penduduk neraka) memanggil: “Wahai Malik, biarkanlah
Rabb-mu mematikan kami’. Malik menjawab: “kalian akan tetap tinggal (di neraka
–pen-)” [QS. Az-Zukhruf: 77]
7. Az-Zabaaniyah bertugas memberikan azab dan siksaan pada para
penduduk neraka.
Allah ta’ala berfirman:
سَنَدْعُ الزَّبَانِيَةَ
“Kelak Kami akan memanggil Az-Zabaaniyah” [QS. Al-‘Alaq:
18]
Az-Zabaaniyah berjumlah 19 malaikat. Allah ta’ala berfirman:
سَأُصْلِيهِ سَقَرَ - وَمَا أَدْرَاكَ مَا سَقَرُ - لَا تُبْقِي وَلَا تَذَرُ - لَوَّاحَةٌ لِلْبَشَرِ - عَلَيْهَا تِسْعَةَ عَشَرَ
“Kelak Aku akan memasukkannya dalam saqar. Tahukan engkau apa itu saqar?
(neraka) yang tidak menyisakan dan tidak pula meninggalkan (para penghuninya
–pen-) lagi membakar kulit-kulit manusia. Di atasnya terdapat sembilan belas
(malaikat)” [QS. Al-Muddatsir: 26-30]
8. Hamalatul Arsy bertugas memikul Arsy
Allah ta’ala berfirman:
الَّذِينَ يَحْمِلُونَ الْعَرْشَ وَمَنْ
حَوْلَهُ يُسَبِّحُونَ بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَيُؤْمِنُونَ بِهِ وَيَسْتَغْفِرُونَ
لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا وَسِعْتَ كُلَّ شَيْءٍ رَحْمَةً وَعِلْمًا فَاغْفِرْ
لِلَّذِينَ تَابُوا وَاتَّبَعُوا سَبِيلَكَ وَقِهِمْ عَذَابَ الْجَحِيمِ
“(Para malaikat) yang memikul Arsy dan malaikat-malaikat yang berada di
sekelilingnya, mereka senantiasa bertasbih memuji rabb-Nya dan beriman
kepada-Nya dan memintakan ampunan bagi orang-orang yang beriman (seraya
mengucapkan): “wahai Rabb kami, rahmat dan ilmu-Mu meliputi segala sesuatu,
maka berilah ampunan pada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan-Mu.
Hindarkanlah mereka dari azab neraka Jahim” [QS. Ghafir: 7]
Hamalatul Arsy berjumlah 4 malaikat. Setelah datang hari kiamat Allah
tambahkan jumlah mereka menjadi delapan malaikat.
فَيَوْمَئِذٍ وَقَعَتِ الْوَاقِعَةُ - وَانْشَقَّتِ السَّمَاءُ فَهِيَ يَوْمَئِذٍ
وَاهِيَةٌ - وَالْمَلَكُ عَلَى أَرْجَائِهَا وَيَحْمِلُ عَرْشَ رَبِّكَ
فَوْقَهُمْ يَوْمَئِذٍ ثَمَانِيَةٌ
“Pada hari itu terjadilah hari kiamat. Maka terbelah lah langit, karena
langit pada hari itu menjadi lemah. Para malaikat berada di berbagai penjuru
langit. Pada hari itu, delapan malaikat memikul Arsy rabb-Mu di atas mereka”
[QS. Al-Haaqqah: 15-17]
9. Al-Kiraam Al-Kaatibuun bertugas
mencatat amal seorang hamba.
Allah ta’ala berfirman:
كِرَامًا كَاتِبِينَ - يَعْلَمُونَ مَا تَفْعَلُونَ
“(Para malaikat –pen-) mulia yang mencatat (amal –pen-). Mereka mengetahui
apa yang kalian kerjakan.” [QS. Al-Infithaar: 11-12]
Malaikat pencatat amal baik berada di sebelah kanan hamba, sedangkan
malaikat pencatat amal buruk berada di sebelah kiri hamba.
Allah ta’ala berfirman:
إِذْ يَتَلَقَّى الْمُتَلَقِّيَانِ عَنِ
الْيَمِينِ وَعَنِ الشِّمَالِ قَعِيدٌ - مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ
رَقِيبٌ عَتِيدٌ
“Tatkala dua orang Malaikat mencatat amal perbuatannya, yang satu duduk
di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu perkataan pun
yang ia ucapkan melainkan ada di dekatnya Malaikat Pengawas yang selalu hadir.”
[QS. Qaaf: 17-18]
10. Al-Munkar dan An-Nakiir bertugas memberikan pertanyaan ujian (fitnah)
kepada para ahli kubur.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِذَا قُبِرَ
الْمَيِّتُ -أَوْ قَالَ: أَحَدُكُم- أَتَاهُ مَلَكَانِ أَسْوَدَانِ أَزْرَقَانِ
يُقَالُ لِأَحَدِهِمَا الْمُنْكَرُ وَالْآخَرُ النَّكِيْرُ، فَيَقُولَانِ: مَا
كُنْتَ تَقُولُ فِيْ هَذَا الرَّجُلِ؟ فَيَقُولُ مَا كَانَ يَقُولُ: هُوَ عَبْدُ
اللهِ وَرَسُولُهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. فَيَقُولَانِ: قَدْ كُنَّا نَعْلَمُ أَنَّكَ تَقُولُ هَذَا.
ثُمَّ يُفْسَحُ لَهُ فِي قَبْرِهِ سَبْعُونَ ذِرَاعًا فِي سَبْعِينَ، ثُمَّ
يُنَوَّرُ لَهُ فِيْهِ ثُمَّ يُقَالُ لَهُ: نَمْ. فَيَقُولُ: ارْجِعْ إِلَى
أَهْلِي فَأَخْبِرْهُمْ. فَيَقُولَانِ: نَمْ كَنَوْمَةِ الْعَرُوسِ الَّذِي لاَ
يُوقِظُهُ إِلاَّ أَحَبَّ أَهْلِهِ إِلَيْهِ. حَتَّى يَبْعَثُهُ اللهُ مِنْ
مَضْجَعِهِ ذَلِكَ؛ وَإِنْ كَانَ مُنَافِقًا قَالَ: سَمِعْتُ النَّاسَ يَقُولُونَ
فَقُلْتُ مِثْلَهُ، لاَ أَدْرِي. فَيَقُولاَنِ: قَدْ كُنَّا نَعْلَمُ أَنَّكَ
تَقُولُ ذَلِكَ. فَيُقَالُ لِلْأَرْضِ: الْتَئِمِي عَلَيْهِ. فَتَلْتَئِمُ
عَلَيْهِ فَتَخْتَلِفُ فِيْهَا أَضْلَاعُهُ فَلَا يَزَالُ فِيْهَا مُعَذَّبًا
حَتَّى يَبْعَثُهُ اللهُ مِنْ مَضْجَعِهِ ذَلِكَ
“Jika mayit atau salah seorang dari kalian telah dikubur,
datanglah dua malaikat, hitam (tubuhnya), biru (kedua matanya), satu dari
keduanya bernama Al-Munkar dan yang lain An-Nakir. Kedua malaikat
bertanya kepada mayit: “Apa yang dulu kamu katakan tentang lelaki ini (yakni
Rasulullah)?” Dia pun menyatakan apa yang dulu dia katakan: “Lelaki itu adalah
hamba Allah dan Rasul-Nya, Asyhadu allailahaillallah wa anna Muhammadar
rasulullah.” Kedua malaikat menimpali: “Sungguh kami telah mengetahui bahwa
engkau mengatakan demikian.” Lalu diluaskan kubur untuknya 70 dzira’ (hasta)
kali 70 dzira’, dan diterangi, kemudian dikatakan padanya: “Tidurlah
engkau.” Berkatalah mayit: “Kembalikanlah aku pada keluargaku agar aku kabarkan
kepada mereka.” Keduanya berkata: “Tidurlah engkau sebagaimana tidurnya
pengantin, tidak ada yang membangunkan kecuali orang yang paling dicintainya.”
Hingga nanti Allah bangkitkan dari pembaringannya.
Adapun jika mayit adalah seorang munafik, dia akan akan menjawab: “Dahulu
aku mendengar manusia mengatakan sesuatu, aku pun mengatakannya… aku tidak
tahu.” Keduanya berkata: “Sungguh kami telah mengetahui bahwa engkau akan
berkata demikian.” Maka dikatakan pada bumi: “Himpitlah dia!” Bumi pun
menghimpit mayit hingga tulang-tulang rusuknya bertautan. Terus-menerus azab
ditimpakan hingga Allah bangkitkan ia dari kuburnya.” [HR. At-Tirmidzi no. 1071
dan dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Misykatul Mashaabih, 1/131]
11. Para malaikat yang bertugas mencari majelis ilmu
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ لِلَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى مَلَائِكَةً
سَيَّارَةً فُضُلًا يَتَتَبَّعُونَ مَجَالِسَ الذِّكْرِ فَإِذَا وَجَدُوا
مَجْلِسًا فِيهِ ذِكْرٌ قَعَدُوا مَعَهُمْ وَحَفَّ بَعْضُهُمْ بَعْضًا
بِأَجْنِحَتِهِمْ حَتَّى يَمْلَئُوا مَا بَيْنَهُمْ وَبَيْنَ السَّمَاءِ
الدُّنْيَا فَإِذَا تَفَرَّقُوا عَرَجُوا وَصَعِدُوا إِلَى السَّمَاءِ
“Sesungguhnya Allah tabaraka wa ta’ala memiliki para
malaikat khusus yang senantiasa berkeliling mencari di mana adanya
majelis-majelis ilmu. Apabila mereka menemukan sebuah majelis yang padanya
terdapat ilmu maka mereka pun duduk bersama orang-orang itu dan meliputi mereka
satu sama lain dengan sayap-sayapnya sampai-sampai mereka memenuhi jarak antara
orang-orang itu dengan langit terendah, kemudian apabila orang-orang itu telah
bubar maka mereka pun naik menuju ke atas langit.”
Nabi berkata,
قَالَ فَيَسْأَلُهُمْ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ وَهُوَ
أَعْلَمُ بِهِمْ مِنْ أَيْنَ جِئْتُمْ
“Maka Allah ‘azza wa jalla pun bertanya kepada mereka
padahal Dia adalah yang Maha Mengetahui keadaan mereka, ‘Dari mana kalian
datang?’.
فَيَقُولُونَ جِئْنَا مِنْ عِنْدِ عِبَادٍ لَكَ فِي
الْأَرْضِ يُسَبِّحُونَكَ وَيُكَبِّرُونَكَ وَيُهَلِّلُونَكَ وَيَحْمَدُونَكَ
وَيَسْأَلُونَكَ
Para malaikat itu menjawab, ‘Kami datang dari sisi hamba-hamba-Mu yang ada
di bumi. Mereka mensucikan-Mu (bertasbih), mengagungkan-Mu (bertakbir),
mengucapkan tahlil, dan memuji-Mu (bertahmid), serta meminta (berdo’a)
kepada-Mu.’
قَالَ وَمَاذَا يَسْأَلُونِي
Lalu Allah bertanya, ‘Apa yang mereka minta kepada-Ku?’.
قَالُوا يَسْأَلُونَكَ جَنَّتَكَ
Para malaikat itu menjawab, ‘Mereka meminta kepada-Mu surga-Mu.’
قَالَ وَهَلْ رَأَوْا جَنَّتِي
Allah bertanya, ‘Apakah mereka telah melihat surga-Ku?’.
قَالُوا لَا أَيْ رَبِّ
Mereka menjawab, ‘Belum wahai Rabbku.’
قَالَ فَكَيْفَ لَوْ رَأَوْا جَنَّتِي
Allah mengatakan, ‘Lalu bagaimana lagi jika mereka benar-benar telah
melihat surga-Ku?’.
قَالُوا وَيَسْتَجِيرُونَكَ
Para malaikat itu berkata, ‘Mereka juga meminta perlindungan kepada-Mu.’
قَالَ وَمِمَّ يَسْتَجِيرُونَنِي
Allah bertanya, ‘Dari apakah mereka meminta perlindungan-Ku?’.
قَالُوا مِنْ نَارِكَ يَا رَبِّ
Mereka menjawab, ‘Mereka berlindung dari neraka-Mu, wahai Rabbku’.
قَالَ وَهَلْ رَأَوْا نَارِي
Maka Allah bertanya, ‘Apakah mereka pernah melihat neraka-Ku?’.
قَالُوا لَا
Mereka menjawab, ‘Belum, wahai Rabbku.’
قَالَ فَكَيْفَ لَوْ رَأَوْا نَارِي
Lalu Allah mengatakan, ‘Lalu bagaimanakah lagi jika mereka telah melihat
neraka-Ku.’
قَالُوا وَيَسْتَغْفِرُونَكَ
Mereka mengatakan, ‘Mereka meminta ampunan kepada-Mu.’
قَالَ فَيَقُولُ قَدْ غَفَرْتُ لَهُمْ
فَأَعْطَيْتُهُمْ مَا سَأَلُوا وَأَجَرْتُهُمْ مِمَّا اسْتَجَارُوا
Maka Allah mengatakan, ‘Sungguh Aku telah mengampuni mereka. Dan Aku telah
berikan apa yang mereka minta dan Aku lindungi mereka dari apa yang mereka
minta untuk berlindung darinya.’.”
قَالَ فَيَقُولُونَ رَبِّ فِيهِمْ فُلَانٌ عَبْدٌ
خَطَّاءٌ إِنَّمَا مَرَّ فَجَلَسَ مَعَهُمْ
Nabi bersabda, “Para malaikat itu berkata, ‘Wahai Rabbku, di antara mereka
ada si fulan, seorang hamba yang telah banyak melakukan dosa, sesungguhnya dia
hanya lewat kemudian duduk bersama mereka.’.”
قَالَ فَيَقُولُ وَلَهُ غَفَرْتُ هُمْ الْقَوْمُ
لَا يَشْقَى بِهِمْ جَلِيسُهُمْ
Nabi mengatakan, “Maka Allah berfirman, ‘Dan kepadanya juga Aku akan
ampuni. Orang-orang itu adalah sebuah kaum yang teman duduk mereka tidak akan
binasa.’.” [HR. Muslim no. 2689]
12. Para malaikat yang bertugas menjaga seorang hamba saat ia bangun, tidur
dan di setiap keadaannya.
Allah ta’ala berfirman:
لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ
وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ
“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran,
di depan dan di belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah.”
[QS. Ar-Ra’d: 11]
13. Para malaikat yang diserahi untuk mengatur janin di dalam rahim. Jika
seorang hamba telah sempurna empat bulan dalam perut ibunya, maka Allah ta’ala
mengutus seorang malaikat yang meniupkan ruh dan memerintahkannya untuk menulis
rezeki, ajal, amal dan nasibnya kelak apakah bahagia ataukah celaka.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إن أحدكم يجمع خلقه في بطن أمه أربعين يوما نطفة
ثم يكون علقة مثل ذلك ثم يكون مضغة مثل ذلك ثم يرسل إليه الملك فينفخ فيه الروح
ويؤمر بأربع كلمات : بكتب رزقه وأجله وعمله وشقي أو سعيد
“Sesungguhnya
salah seorang kalian dikumpulkan penciptaannya dalam perut ibunya selama empat
puluh hari dalam bentuk mani, kemudian berubah menjadi segumpal darah dalam
waktu yang sama pula, kemudian berubah menjadi segumpal daging dalam waktu yang
sama pula. Kemudian diutuslah seorang malaikat padanya lalu ia meniupkan ruh
dan diperintahkan untuk menulis empat hal: menuliskan rizki, ajal, amal dan
(apakah kelak ia akan –pem-) bahagia atau celaka” [HR. Al-Bukhari dan Muslim]
Allahua’lam
Ditulis oleh Abul-Harits di Madinah, 16 Jumadil Akhir 1434 H
Jazakumullah atas kesediaannya berbagi ilmu, semoga semakin berkah..
ReplyDeleteIzin menggunakannya untuk kepentingan menulis ya..