Sebelum mengaku sebagai salafy sejati, Anda wajib mengetahui siapakah sebenarnya salafy sejati. Apa sifat-sifat yang dimiliki seorang salafy sejati, apa kriteria yang diberikan ulama untuk menjadi salafy sejati. Dan yang terakhir, apakah Anda termasuk salafy sejati seperti yang disifatkan para ulama?
Asy-Syaikh Prof. Dr. Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali hafizhahullah berkata:
إن السلفيين ليسوا بالمعصومين ولكنهم هم أهل الحق وأهل السنة وهم خير الناس عقيدة ومنهجا ودينا وأخلاقا وأدبا وعلما
“Salafiyyun bukanlah seorang yang makshum (tidak terjatuh dalam kesalahan). Namun mereka adalah orang-orang yang berpegang pada kebenaran (ahlul haq), orang-orang yang berpegang dengan As-Sunnah (ahlus-sunnah). Mereka adalah sebaik-baik manusia dalam aqidah, manhaj, agama, akhlak, adab dan ilmu” [Majmuu’ Fatawa Asy-Syaikh Rabi', 10/115]
Jika Anda masih beranggapan bahwa salafy sejati tidak mungkin terjatuh dalam kesalahan, maka Anda keliru
Jika Anda memiliki perangai kasar dan akhlak yang buruk, sudahkah Anda menjadi salafy sejati?
Jika ilmu agama Anda masih nol besar, pantaskah Anda mengaku sebagai salafy sejati?
Kata Asy-Syaikh Rabi’, salafy sejati adalah seorang yang berilmu, seorang yang memiliki aqidah dan manhaj yang lurus, sebaik-baik manusia dalam hal akhlak dan adab.
Jika Anda seorang salafy sejati, penuhilah kriteria-kriteria yang disebutkan Asy-Syaikh Rabi’ di atas… waffaqaniyallahu waiyyakum
Sebagai faidah, saya tambahkan kriteria salafy sejati menurut Al-Imam Ibnul Qayyim dan Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahumallah
Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:
وبالجملة فهو غريب في أمور دنياه وآخرته لا يجد من العامة مساعدا ولا معينا فهو عالم بين جهال صاحب سنة بين أهل بدع داع إلى الله ورسوله بين دعاة إلى الأهواء والبدع آمر بالمعروف ناه عن المنكر بين قوم المعروف لديهم منكر والمنكر معروف
“Kesimpulannya, ia (al-ghuraba’/salafy sejati) adalah seorang yang asing dalam urusan dunia dan akhiratnya. Ia tidak memiliki penolong dan pembela dari orang-orang awam. Ia adalah seorang berilmu di tengah-tengah orang bodoh. Ia adalah ahlus-sunnah yang berdakwah menyeru kepada Allah dan rasul-Nya ditengah-tengah ahlul-bid’ah dan para da’i yang menyeru kepada kesesatan dan bid’ah. Ia memerintahkan yang ma’ruf dan melarang dari kemungkaran di tengah-tengah masyarakat yang menganggap sesuatu yang ma’ruf sebagai kemungkaran dan menganggap kemungkaran sebagai sesuatu yang ma’ruf. [Madarijus Salikin, 3/200]
Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah berkata:
السلفيَّة هي اتباع منهج النبي صلى الله عليه وسلم وأصحابه ؛ لأنهم هم الذين سلفونا وتقدموا علينا , فاتباعهم هو السلفية.
وأما اتِّخاذ السلفيَّة كمنهج خاص ينفرد به الإنسان ويضلل من خالفه من المسلمين ولو كانوا على حقٍّ، واتخاذ السلفية كمنهج حزبي فلا شكَّ أن هذا خلاف السلفيَّة
“As-Salafiyyah adalah mengikuti manhaj nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabatnya. Nabi dan sahabat adalah salaf kita dan orang-orang yang mendahului kita, orang-orang yang mengikuti mereka adalah as-salafiyyah (salafy sejati).
Adapun menjadikan as-salafiyyah sebagai manhaj eksklusif bagi orang-orang tertentu saja, menyesatkan orang-orang yang menyelisihinya dari kalangan muslimin, meskipun mereka berada di atas kebenaran. Demikian pula menjadikan As-Salafiyyah seperti manhaj hizbiy, tidak diragukan lagi bahwa hal itu menyelisihi as-salafiyah” [Liqa' Al-Baab Al-Maftuuh kaset no. 57]
Setelah membaca kriteria-kriteria yang dijelaskan para ulama di atas, apakah Anda benar-benar seorang salafy sejati?
Allahua’lam, semoga bermanfaat
Ditulis oleh Abul-Harits di Madinah, 16 Shafar 1437
No comments:
Post a Comment