Allah ta’ala berfirman:
“أم حسبتم أن تدخلوا الجنة ولما يعلم الله الذين جاهدوا منكم ويعلم الصابرين”.
“Apakah kalian mengira bahwa kalian akan masuk surga, padahal belum Alloh tampakan orang-orang yang berjihad diantara kalian dan belum tampakan orang-orang yang sabar”.
Orang yang berjihad tentu akan mendapatkan ujian yang banyak, oleh karena itu membutuhkan kesabaran, sungguh para shahabat Nabi ketika di Makkah mereka berjihad melawan hawa nafsu dengan keadaan yang sangat pedih, mereka disiksa, diblokade dan diberikan banyak penghinaan, kemudian Alloh perintahkan mereka untuk hijrah, merekapun hijrah dari negeri kecintaan mereka (negeri Makkah), mereka meninggalkan harta-harta dan rumah-rumah mereka menuju negri hijrah (Madinah).
“العبادة في الحرج كهجرة إلي”.
“Ibadah pada waktu fitnah seperti hijrah kepadaku”.
Sungguh hati sangat bersedih dan air mata menetes ketika kita menyaksikan saudara-saudari kita melakukan hijroh dari negri kafir ke negri Dammaj begitu pula kaum muslimin yang datang ke Dammaj dalam rangka menuntut ilmu terpaksa mereka juga harus hijroh dari Dammaj, karena Dammaj akan dijadikan sebagai negri Syi’ah yang kafir.
Kami para penuntut ilmu bersama saudara-saudari kami para muhajirin terpaksa ditekan untuk keluar dari Dammaj, beberapa negara kafir seperti Amerika, Inggris dan Prancis mendukung kaum Syi’ah dalam meruntuhkan Dammaj, Asy-Syaikh Abul Yaman Adnan hafizhahullah berkata:
“الرئيس قال للشيخ إن شئت أن تدافع إلى آخر رمق فشأنك لكن أمريكا وبريطانيا وفرنسا مكنت ﺍﻟﺤﻮﺛﻲ وأنا أريد لكم السلامة فاخرج إلى الحديدة ويريدون أن يضربوا بالطيران وأنا أماسكهم فالمؤامرة دولية الله يسلم الدعوة من شرهم”.
Presiden (Yaman) berkata kepada Asy-Syaikh (Yahya Hafizhohulloh): “Jika kamu ingin bertahan sampai titik darah penghabisan maka terserah padamu, akan tetapi Amerika, Inggris dan Prancis mengokohkan Hutsiy (Syi’ah) dan aku inginkan keselamatan untuk kalian, maka keluarlah kamu ke Hudaidah, mereka ingin melakukan pengeboman dengan menggunakan pesawat tempur. Aku akan menahan mereka, ini adalah persekutuan negara-negara, semoga Allah menyelamatkan da’wah dari kejelekan mereka”.
Dari politik licik Syi’ah ini semakin nampak kalau mereka adalah:
“أكذب الطوائف”.
“aliran-aliran (sesat) yang paling dusta”.
Mereka melontarkan tuduhan bahwa kami (kaum muslimin yang bersama Syaikhuna Yahya) adalah Amrikiyyun (antek-antek Amerika), kemarin malam salah seorang syaikh Syi’ah menyatakan: “Muqbil bin Hadi Al-Wadi’iy kafir, karena ia berobat ketika sakit berat ke Inggris, ke Amerika dan dia mati di Amerika, begitu pula Yahya Al-Hajuriy keluar dakwah ke Inggris, mereka semua kafir”.
Dan beberapa malam yang lalu seorang syaikh Syi’ah juga menyebut Syaikhuna Yahya dengan nama “Fandem Yahya” terkadang menyandangkan nama-nama bintang film Barat yang kafir ke awal nama Syaikhuna Yahya, yang semua itu mereka nampakan seakan-akan mereka adalah musuhnya Amerika, padahal hakekatnya justru mereka bersekutu dengan negara-negara kafir dalam upaya menghancurkan kaum muslimin yang ada di Dammaj, sungguh benar sejarah yang menerangkan bahwa kaum Syi’ah selalu bersekutu dengan orang-orang kafir dalam memusuhi kaum muslimin, di zaman Syaikhul Islam mereka bersekutu dengan tentara kafir Tartar dalam memerangi pasukan kaum muslimin yang dipimpin oleh Syaikhul Islam, dan pada perang ini mereka bersekutu dengan negara-negara kafir dalam memerangi kaum muslimin di Dammaj dan sampai diputuskan bahwa kaum muslimin harus keluar dari Dammaj.
Insya Allah Syaikhuna Yahya dan seluruh kaum muslimin akan keluar dari Dammaj sebagaimana keluarnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan para shahabatnya dari Makkah, sungguh benar apa yang dikatakan oleh Waraqah bin Naufal putra pamannya Khodijah kepada Rasulullah:
“ما جاء رجل بمثل ما جئت به إلا عودي”.
“Tidaklah datang seseorang semisal apa yang kamu datangkan dengannya melainkan akan dimusuhi”.
Kini benar adanya, Syaikhuna Yahya dan saudara-saudaranya Ahlussunnah dimusuhi di Dammaj karena mereka menda’wahkan da’wah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, mereka dimusuhi dengan berbagai cara hingga cara yang terakhir ini mereka merasa mampu mengusir para pengikut Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dari bumi Dammaj.
Maka kami seluruh kaum muslimin yang berada di Dammaj siap untuk meninggalkan Dammaj, kami berhijrah dari negri yang dikuasai oleh kaum kafir Syi’ah lebih kami sukai, dan semoga Allah menjadikan hijrah kami ini semata-mata karena mencari keridhoan-Nya:
“ومن كانت هجرته إلى الله ورسوله فهجرته إلى الله ورسوله”.
“Dan barang siapa yang hijrohnya kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrohnya (sampai) kepada Allah dan Rasul-Nya”.
Ditulis oleh:
Abu Ahmad Muhammad bin Salim Al-Limboriy pada malam Ahad 10 Robiul Awwal 1435 di tengah-tengah reruntuhan bangunan di pertahanan Alu Manna’ Dammaj yang tinggal kenangan.
Sumber: ashhabulhadits.wordpress.com
No comments:
Post a Comment