tag:blogger.com,1999:blog-8712813564438690772.post8267663673446380675..comments2023-09-29T20:20:01.283+07:00Comments on Blog Abul-Harits: Apakah Orang Yang Hanya Bermodal Syahadat Lalu Meninggalkan Seluruh Amal Kewajiban Dalam Syariat Dikatakan Muslim? bag. 3Abul-Haritshttp://www.blogger.com/profile/07490194813459429323noreply@blogger.comBlogger7125tag:blogger.com,1999:blog-8712813564438690772.post-81728930879902565322012-06-13T20:29:04.886+07:002012-06-13T20:29:04.886+07:00Pertanyaan keempat : "apakah seseorang yang t...Pertanyaan keempat : "apakah seseorang yang tidak mengerjakan amalan wajib secara lahiriah menjadikan ia tidak beriman"<br /><br />Jika ia meninggalkan SELURUH amalan wajib TANPA UDZUR, tidak beramal dengan amalan anggota badan sedikitpun maka iman dalam hatinya patut dipertanyakan. <br /><br />karena ulama telah ijma' bahwa iman tidak sah hanya dengan keyakinan hati dan ucapan lisan.<br /><br />Jika seorang meninggalkan sebagian amalan wajib dan masih mengerjakan amalan wajib yang lain. maka ia masih dikatakan muslim insyaaAlloh. karena dalam dirinya masih terdapat amal. Allahua'lamAbul-Haritshttps://www.blogger.com/profile/07490194813459429323noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8712813564438690772.post-64900250199571144912012-06-13T20:12:02.991+07:002012-06-13T20:12:02.991+07:00Pertanyaan ketiga : "andaikan ada orang yang ...Pertanyaan ketiga : "andaikan ada orang yang telah bersyahadat dari lahir namun ia tidak pernah berpuasa Ramadhan seumur hidupnya, hingga ia wafat, apakah tidak dimungkinkan ada udzur baginya, setidaknya ketidaktahuan bahwa amalan tersebut adalah wajib?"<br /><br />Jika ia memiliki udzur, seperti kebodohan, maka ditegakkan padanya hujah.<br /><br />jika belum tegak hujah padanya, mudah-mudahan Allah memaafkannya...Abul-Haritshttps://www.blogger.com/profile/07490194813459429323noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8712813564438690772.post-85334579187105609682012-06-13T20:02:34.018+07:002012-06-13T20:02:34.018+07:00Pertanyaan antum kedua : "adakah seseorang me...Pertanyaan antum kedua : "adakah seseorang membenarkan syahadat dalam hatinya, lantas tidak terbetik untuk mengamalkan Islam?"<br /><br />seseorang yang MEMBENARKAN syahadat dalam hatinya, tentu terbetik untuk mengamalkan Islam.<br /> <br />Dan ungkapan seorang yang MEMBENARKAN syahadat, berbeda dengan ungkapan "hanya bersyahadat".<br /><br />Orang yang MEMBENARKAN syahadat dalam hatinya, berarti telah terpenuhi padanya seluruh syarat-syarat لاإله إلا الله (ilmu, yaqin, ikhlas, shidq, mahabbah, inqiyad, qabul). Konsekuensinya ia pun akan mengamalkan syariat yang Allah bebankan kepadanya<br /><br />sementara orang yang hanya bersyahadat, belum tentu ia telah memenuhi syarat-syaratnya. <br /><br />Bukankah orang-orang munafiq bersyahadat secara dzahir, bahkan mengamalkan sebagian syariat Islam di masa rasulullah shallallahu 'alaihi wasalam. Namun mengapa mereka tidak disebut muslim?Abul-Haritshttps://www.blogger.com/profile/07490194813459429323noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8712813564438690772.post-69191910683847376322012-06-13T18:53:45.053+07:002012-06-13T18:53:45.053+07:00Pertanyaan antum : "tidakkah seseorang yang t...Pertanyaan antum : "tidakkah seseorang yang telah membenarkan syahadat dalam hatinya, maka ia pun telah beramal -meski amalan hati-?"<br /><br />orang yang telah membenarkan syahadat dalam hatinya, tentu ia telah beramal dengan amalan hati.<br /><br />namun, darimana antum tahu bahwa ia telah membenarkan syahadat dalam hatinya ? jawabannya : jika ia beramal dengan anggota badannya seperti solat, zakat, puasa ramadhan, dll sebagai wujud dari amalan hati. karena kita tidak tahu isi hati seseorang. <br /><br />Bukankah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda yang maknanya "jika hati itu baik, maka baiklah (amalan) anggota badannya. dan jika hati itu rusak maka rusaklah (amalan) anggota badannya"<br /><br />Rusaknya hati itu tergantung dari rusaknya amal. semakin seorang meninggalkan kewajiban syariat dan melakukan kemaksiatan maka semakin rusak pula hatinya.<br /><br />Jika ada seorang yang tidak mau beramal dengan amal jawarih sedikitpun tanpa udzur, menandakan bahwa tidak ada iman dalam hatinya. sedangkan hati yang mati, hanyalah dimiliki oleh orang-orang yang kafir.<br /><br />Setau saya, para ulama mendefinisikan iman dengan qaulun dan amal, amal disini mencakup amalan hati dan amal anggota badan (jawarih)...bukan hanya mencukupkan dengan amal hati.Abul-Haritshttps://www.blogger.com/profile/07490194813459429323noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8712813564438690772.post-60949402226998489272012-06-13T17:34:57.076+07:002012-06-13T17:34:57.076+07:00Sepertinya, jawaban tidak tepat sasaran... Pembaha...Sepertinya, jawaban tidak tepat sasaran... Pembahasan ini memang membantah Murji'ah, tetapi ada benang merah yang tipis dimana seseorang bisa batal imannya, padahal ia telah bersyahadat dan membenarkan syahadatnya.<br />Begini Akhi, tidakkah seseorang yang telah membenarkan syahadat dalam hatinya, maka ia pun telah beramal -meski amalan hati-?<br />Yang kedua Akhi, adakah seseorang membenarkan syahadat dalam hatinya, lantas tidak terbetik untuk mengamalkan Islam? (mengulang rangkaian pertanyaan saya di atas yang belum terjawab. Kalo sempet dijawab ya...)<br />Ketiga akhi, andaikan ada orang yang seperti itu, berarti konsep syahadatnya ada yang salah. Akhi, apa tidak mungkin baginya ada udzur, seperti kebodohan, karena meyakini konsep yang salah?<br />Yang keempat, benar bahwa ASWJ ijma' tentang definisi Iman tersebut, tetapi apakah seseorang yang tidak mengerjakan amalan wajib secara lahiriah menjadikan ia tidak beriman?<br /><br />Semoga Allah melapangkan dada Antum, ya akhi Abal Harits.Abu Fathimahnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8712813564438690772.post-78639678566364389952012-06-13T16:16:15.733+07:002012-06-13T16:16:15.733+07:00Syaikh Ar-Rais hafidzahullah menjawab pertanyaan ...Syaikh Ar-Rais hafidzahullah menjawab pertanyaan di atas dalam kitab Al-Ilmam Syarh Nawaqidh Al-Islam pembatal ke 10 yang maknanya, Para ulama membahas permasalahan tersebut sebagai bantahan kepada kaum Murji'ah dimana mereka (kaum Murji'ah) menyatakan bahwa Allah menjanjikan surga bagi siap saja yang telah bersyahadat dengan lisannya lagi membenarkan dengan hatinya, walaupun tidak beramal sama sekali...<br /><br />dengan kata lain, orang yang tidak mau beramal sama sekali pun masih dikatakan muslim (mendapatkan janji surga)menurut versi mereka (Murji'ah)..<br /><br />Kenapa mereka sampai berpendapat demikian? Karena sebagian Murji'ah menganggap amal hanya penyempurna dalam iman...sementara Ahlu Sunnah wal Jama'ah sejak zaman salaf hingga kini telah berijma' bahwa amal termasuk dari iman, dan tidak sah iman seseorang tanpa amal...<br /><br />antum bisa melihat ungkapan ijma' para ulama bahwa tidak sah iman seseorang tanpa amal dalam artikel di atas..Allahua'lamAbul-Haritshttp://abul-harits.blogspot.comnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-8712813564438690772.post-75089854156801057722012-06-13T09:10:08.891+07:002012-06-13T09:10:08.891+07:00"Namun, apakah tetap dikatakan Muslim, orang ..."Namun, apakah tetap dikatakan Muslim, orang yang telah bersyahadat lalu "tidak mau" beramal sedikitpun setelah ia bersyahadat, hingga ia meninggal tanpa udzur dengan dalih adanya ashlul iman dalam hatinya? Inilah fokus pembahasan artikel saya dan makna ungkapan para ulama di atas."<br /><br />Akhi, apakah ada di lingkungan kita, orang-orang yang telah bersyahadat namun ia tidak mau beramal seumur hidupnya -meskipun sedikit-??<br />Akhi, adakah orang yang telah bersyahadat namun tidak terbersit keinginan untuk mengamalkan Islam?<br />Akhi, andaikan ada orang yang telah bersyahadat dari lahir namun ia tidak pernah berpuasa Ramadhan seumur hidupnya, hingga ia wafat, apakah tidak dimungkinkan ada udzur baginya, setidaknya ketidaktahuan bahwa amalan tersebut adalah wajib?<br /><br />Semoga Allah meluaskan ilmu Antum.Anonymousnoreply@blogger.com