tag:blogger.com,1999:blog-8712813564438690772.post6880882653073686492..comments2023-09-29T20:20:01.283+07:00Comments on Blog Abul-Harits: Sikap Yang Benar Terhadap Kesalahan Seorang UlamaAbul-Haritshttp://www.blogger.com/profile/07490194813459429323noreply@blogger.comBlogger1125tag:blogger.com,1999:blog-8712813564438690772.post-22329961851565640852014-11-02T23:55:17.779+07:002014-11-02T23:55:17.779+07:00Dialog Syaikh Al-Albani dengan salah seorang penan...Dialog Syaikh Al-Albani dengan salah seorang penanya dari Yaman yang menyatakan kepada syaikh bahwasanya ada seorang dai yang memuji ahlul bid’ah dan telah diketahui bersama bahwa ahlul bid’ah tersebut memiliki perkataan-perkataan yang menyimpang. Maka dikatakan kepadanya, “Apakah da’i ini memuji perkataan yang menyimpang tersebut ataukah memuji pengucapnya?”<br />Kemudian Syaikh Al-Albani berkata kepadanya, “Akapah jika aku memuji seseorang berarti aku membenarkan seluruh perkataannya?”. Penanya tersebut berkata, “Tidak”. Syaikh Al-Albani berkata kepadanya, “Jika demikian maka apa maksud dari pertanyaanmu ini?”. Kemudian Syaikh berkata kepadanya:<br />((Wahai akhi.. aku nasehati engkau dan para pemuda yang lain yang berdiri di atas garis yang menyimpang –wallahu A’lam, inilah yang nampak padaku- janganlah kalian menyia-nyiakan waktu kalian untuk mengkritik antara sebagian kalian terhadap sebagaian yang lain. Engkau berkata, “Si fulan mengatakan demikian.., si fulan bilang demikian…”. Karena pertama hal ini sama sekali bukanlah ilmu dan yang kedua uslub (cara) seperti ini membuat hati menjadi marah, dan menimbulkan hasad dan permusuhan pada hati-hati (kalian).<br />Yang wajib bagi kalian adalah menuntut ilmu, ilmulah yang akan mengungkap bahwa apakah perkataan yang memuji si fulan karena si fulan ini memiliki banyak kesalahan – misalnya- apakah berhak bagi kita untuk menamakan orang yang memuji si fulan ini sebagai pelaku bid’ah yang kemudian apakah kita hukumi sebagai mubtadi’???, kenapa kita harus terlalu tenggelam hingga mendetail seperti ini??. Aku nasehati (engkau) agar jangan terlalu tenggelam hingga mendetail seperti ini!!. Karena kenyataannya kita mengeluhkan perpecahan yang sekarang terjadi di antara orang-orang yang berintisab kepada dakwah Al-Kitab dan As-Sunnah atau sebagaimana yang kita katakan sebagai dakwah salafiyah, perpecahan ini, wallahu a’lam, penyebab utamanya adalah dorongan jiwa yang memerintahkan kepada keburukan (an-Nafsul ammarah bis suu`) dan bukanlah perselisihan pada sebagian pemikiran. Inilah nasehatku…<br />Aku sering sekali ditanya, “Apa pendapatmu tentang fulan?”, dan aku langsung faham bahwa ia (penanya) orang yang memihak atau memusuhi. Dan terkadang orang yang ditanyakan adalah termasuk ikhwan-ikhwan kita. Dan terkadang orang yang ditanyakan termasuk diantara ikhwan-ikhwan lama kita yang dikatakan dia telah menyimpang, maka kami bantah penanya tersebut, apa yang engkau inginkan terhadap fulan dan fulan??<br />Berlaku luruslah sebagaimana engkau diperintahkan! Tuntutlah ilmu! Dengan ilmu engkau akan dapat memilah-milah mana yang thalih dan mana yang shalih, siapa yang benar dan siapa yang salah.!!! Kemudian janganlah engkau ini mendengki terhadap saudaramu sesama muslim hanya dikarenakan ia bersalah atau kita katakan ia telah munharif (menyimpang). Akan tetapi ia menyimpang dalam dua atau tiga permasalahan, adapun permasalahan-permasalahan yang lain ia tidak menyimpang…)) (Silsilah Al-Huda wan Nuur kaset (784)Anonymousnoreply@blogger.com